Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Identifikasi Saponin Pada Ekstrak Metanol Daun Pepaya (Carica Papaya Linn) Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Wa Ode Syafriah
Journal of Health Quality Development Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021, JHQD
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.279 KB) | DOI: 10.51577/jhqd.v1i2.219

Abstract

Traditional medicine in Indonesia has a very large role in public health services in Indonesia, so that traditional medicine has the potential to be developed. Indonesia is rich in medicinal plants, which are still not used optimally for health. This study aims to identify saponin compounds in the methanol extract of papaya leaves (Carica papaya Linn) using the Thin Layer Chromatography method. Papaya leaves (Carica papaya Linn) were extracted by maceration using methanol. Analysis of saponin compounds was carried out using the Thin Layer Chromatography method. From the results of the study, it was found that there were saponin compounds in papaya leaves (Carica papaya Linn) with an Rf value of 0.63.
Identifikasi Saponin Pada Ekstrak Metanol Daun Pepaya (Carica Papaya Linn) Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Wa Ode Syafriah
Journal of Health Quality Development Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021, JHQD
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/jhqd.v1i2.361

Abstract

Traditional medicine in Indonesia has a very large role in public health services in Indonesia, so that traditional medicine has the potential to be developed. Indonesia is rich in medicinal plants, which are still not used optimally for health. This study aims to identify saponin compounds in the methanol extract of papaya leaves (Carica papaya Linn) using the Thin Layer Chromatography method. Papaya leaves (Carica papaya Linn) were extracted by maceration using methanol. Analysis of saponin compounds was carried out using the Thin Layer Chromatography method. From the results of the study, it was found that there were saponin compounds in papaya leaves (Carica papaya Linn) with an Rf value of 0.63.
PENETAPAN KADAR SAPONIN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Caricca papaya Linn) MENGGUNAKAN METODE GRAVIMETRI Muhammad Tasjiddin Teheni; Ratih Nurwanti; Wa Ode Syafriah
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.14209

Abstract

Obat tradisional yang terdapat di Indonesia sangat berperan besar dalam pelayanan kesehatan masyarakat sehingga potensi obat atau tanaman ini layak dikembangkan. Tujuan penelitian mengetahui kadar saponin yang terdapat pada ekstrak daun pepaya (Caricca papaya Linn) dibeberapa wilayah kota Baubau menggunakan metode gravimetri. Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian eksperimen (experimental research) laboratorium menggunakan metode gabungan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Sampel daun pepaya (Caricca papaya Linn) diambil di daerah Kecamatan Betoambari, Murhum dan Wolio Kota Baubau. Dalam prosedur kerja dapat dilakukan dengan pengolahan sampel, pembuatan ekstrak, identifikasi saponin melalui uji busa dan uji warna serta penetapan kadar saponin secara gravimetri. Hipotetis dalam penelitian ini adalah adanya kadar saponin yang terdapat pada ekstrak daun papaya (Caricca papaya Linn). Penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan sangat berpengaruh pada kadar ekstrak daun pepaya (Caricca papaya Linn) dan positif terdapat saponin. Kadar saponin Kecamatan Betoambari sebesar 1,34%, Kecamatan Murhum sebesar 1,36% dan Kecamatan Wolio sebesar 1,06%. Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan berbagai macam metode sehingga dapat dibandingkan dalam penggunaan metode penelitian. Kata Kunci: Obat Tradisional; Kadar  Saponin; Metode Kuantitatif; Daun Pepaya Traditional medicines in Indonesia play a very big role in public heatlh services so that the potential of these medicines or plants is worth developing. The aim of this study was to determine the levels of saponins found in papaya leaf extract (Carica papaya Linn) in several areas of Baubau city using the gravimetric method. The type of research used is a laboratory experimental research design using a combination of qualitative and quantative methods. Papaya leaf samples (Carica papaya Linn) were taken from the Betoambari, Murhum and Wolio distric, Baubau city. In the work procedure, it can be done by processing samples, making extrac, identifying saponins trhough foam tests and determining the levels of saponins by gravimetry. The hypothesis in thus study is the presence of saponins levels found in papaya leaf extract (Carica papaya Linn). Research shows that envirometal conditions greatly affect the levels of papaya leaf extract (Carica papaya Linn) and are positife for saponins. The saponins content of Betoambari district was 1,34%, Murhum district was 1,36%, and Wolio district was 1,06%. It is recommended for further research to use various methods so that they can be compared in the use of research methods.  
Uji Aktivitas Antioksidan Pada Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia.L) Dengan Metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) Wa Ode Syafriah; Muhammad Tasjiddin Teheni; Ratih Nurwanti
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 3 (2023): Juni 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i3.823

Abstract

Antioksidan adalah zat yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel akibat radikal bebas. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada buah mengkudu (Morinda citrifolia L) Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experimental research) laboratorium yang dilakukan pada bulan September – Oktober tahun 2021 bertempat di Laboratorium Farmasi, Universitas Haluoleo Kendari. Dari data Analis Kualitatif Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) dengan Metode FRAP. Larutan sampel ditambahkan reagen FRAP. Campuran dihomogenkan dan di panaskan pada suhu 37oC selama 30 menit. Hasilnya di tandai dengan adanya perubahan warna menjadi warna biru. Untuk Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimun Setelah dilakukan estimasi frekuensi, diperoleh hasil absorbansi sebesar 1,597 pada frekuensi 595 nm, dan dari data Analisis Kuantitatif Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) dengan Metode FRAP maka Kapasitas aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Mengkudu sebesar 7,17 mg Tr/gr ekstrak. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Terdapat aktivitas antioksidan ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L) yang ditandai dengan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi warna biru dan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diketahui hasil uji aktivitas antioksidan dengan nilai rata-rata aktivitas antioksidan sebesar 7,17 mg Tr/gr ekstrak.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Tangkai Daun Kelor (Moringa oleifera Lam) Menggunakan Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) Wa Ode Syafriah; Muhammad Tasjiddin Teheni
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 6 (2023): Desember 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i6.1059

Abstract

Salah satu tumbuhan yang banyak mengandung zat pencegah kanker (antioksidan) terdapat pada tumbuhan kelor, salah satunya terdapat pada daunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak metanol tangkai daun kelor (Moringa oleifera Lam) sebagai penangkal radikal bebas dan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol tangkai daun kelor (Moringa oleifera Lam) yang tumbuh pada tiga tempat di Kota Baubau dengan variasi ketinggian tempat pengambilannya yaitu ekstrak A (Kelurahan Tanganapada ±40 mdpl), ekstrak B (Kelurahan Baadia ±95 mdpl) dan ekstrak C (Kelurahan Kadolo ±120 mdpl) dengan metode DPPH secara spektrofotometri UV-Vis. Tangkai daun kelor (Moringa oleifera Lam) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Hasil dari proses ekstraksi dibedakan menjadi tiga yaitu ekstrak metanol tangkai daun kelor (Moringa oleifera Lam) A, B dan C. Ekstrak metanol tangkai daun kelor (Moringa oleifera Lam) diuji aktivitas antioksidannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak metanol tangkai daun kelor memiliki potensi sebagai penangkal radikal bebas dan masing- masing sampel memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 62,55 ppm; 207,07 ppm dan 112,01 ppm. Semakin rendah nilai IC50 yang diperoleh maka semakin besar aktivitas antioksidannya.