Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

JENIS-JENIS TERUMBU KARANG DI PULAU RUBIAH KOTA SABANG Fajar Rusman; Liza Utami; Yeni Wahyuni; Najmul Falah
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 5, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK V 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.247 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v5i1.2199

Abstract

Penelitian dilakukan di Pulau Rubiah yang dikenal sebagai surganya taman laut karena bentuknya yang seperti akuarium raksasa. Pengamatan jenis-jenis terumbu karang dilakukan secara survey eksploratif dengan mengamati secara langsung, selanjutnya terumbu karang dan didokumentasikan dengan menggunakan kamera bawah air. Identifikasi jenis-jenis terumbu karang dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Pulau Rubiah ditemukan beragam jenis terumbu karang yang digolongkan dalam 4 famili, 6 genus dan 11 spesies. Berdasarkan pengukuran faktor fisik kimia diketahui derajat keasaman (PH) 7.7, suhu air 25oC dan salinitas 35 ‰.
KEMIRIPAN SERANGGA NOKTURNAL PADA BEBERAPA WARNA LAMPU PERANGKAP JEBAK DI KAWASAN RINON PULO BREUH ACEH BESAR Cut Nanda Mutia; Dessri Wahyuni; Soraya Ulfah; Najmul Falah
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 4, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IV 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.962 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v4i1.2543

Abstract

Serangga nocturnal adalah serangga yang aktif melakukan kegiatan pada malam hari, dibandingkan pada waktu siang hari. Salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas serangga adalah cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks similaritas serangga nocturnal pada area pesisir dan hutan sekunder di kawasan Rinon. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif eksploratif dengan menggunakan metode Lihgt Trap pada 5 titik penelitian. Data ditabulasi dengan menggunakan software Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan indeks similaritas (IS) tertinggi terdapat pada lampu warna hijau dan violet yaitu sebesar 80 % dan indeks kemiripan terendah pada lampu warna putih dan violet yaitu sebesar 13 %. Serangga yang paling banyak muncul yaitu dari famili Pentatomidae dan Alydidae.
POPULASI SERANGGA POHON DI KAWASAN RINON PULO BREUH ACEH BESAR Azhari Azhari; Susi Mulyanti; Yusra Yusra; Najmul Falah
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 4, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IV 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.238 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v4i1.2540

Abstract

Penelitian tentang “Populasi Serangga Pohon” telah dilakukan di Kawasan Rinon, Pulo Breuh, Aceh Besar pada tanggal 21 Mei 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi serangga pohon di Kawasan Rinon Pulo Breuh, Aceh Besar. Metode penelitian ini menggunakan purposive sampling secara non destruktif. Data dianalisis dengan rumus kepadatan populasi D = Σ indiv./Ltot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi serangga pohon di Kawasan Rinon Pulo Breuh, Aceh Besar sebanyak 199 individu. Kepadatan populasi serangga pohon di Kawasan Rinon Pulo Breuh, Aceh Besar sebesar 0,398 individu/m2.. Persentase populasi serangga pohon yang terbanyak pada bagian batang yaitu 47,236 %.
KEANEKARAGAMAN SERANGGA NOKTURNAL DI KAWASAN HUTAN SEKUNDER RINON PULO BREUH ACEH BESAR Lisa Fatmala; Safiratul Fithri; Vera Purnama; Najmul Falah
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 4, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IV 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.277 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v4i1.2545

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serangga nokturnal di Rinon, Pulo Breueh kabupaten Aceh Besar, yang dilakukan pada bulan Mei 2015. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode acak dan menggunakan perangkap jebak Light Trap. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus indeks keanekaragaman Shannon Winner’. Hasil penelitian menunjukkan serangga yang terperangkap oleh alat jebak light trap memiliki indeks keanekaragaman yang berbeda, indeks keanekaragaman lampu hijau sebanyak 2,423, pada lampu merah indeks keanekaragamannya adalah 2,384, pada lampu kuning indeks keanekaragamannya sebanyak 2,53, indeks keanekaragaman pada lampu warna biru adalah sebanyak 3,070, sedangkan indeks keanekaragaman serangga pada lampu putih sebanyak 2,457. Berdasarkan pengamatan yang diamati pada kawasan hutan sekunder pulau aceh ternyata yang paling banyak terdapat indeks keanekaragamannya terdapat pada serangga pada lampu biru.