Asyifah Chaedar
Universitas Negeri Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TARI PAKARENA BULUTANA DENDANG RI DENDANG PADA UPACARA PERNIKAHAN DI KELURAHAN BULUTANA Asyifah Chaedar; Jamilah Jamilah
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.229 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i2.35001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberadaan Tari Pakarena Bulutana Dendang Ri Dendang Pada Upacara Pernikahan di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Tarian ini pada upacara pernikahan dilakukan pada malam Mappacci yang merupakan proses untuk membersihkan atau mensucikan diri calon pengantin secara spiritual sehari sebelum akad nikah dilakukan. Tarian tersebut ditampilan sebelum prosesi Mappacci dilaksanakan dengan syarat calon mempelai wanita turut ikut menari dan melantunkan syair bersama penari. Tarian ini di mata masyarakat Bulutana memiliki peranan yang cukup penting yakni dilihat dari makna syair yang dilantunkan penari dan doa yang diucapkan oleh Anrongguru pada prosesi A’rara  mempunyai nilai tersendiri, seperti dimudahkan dalam menciptakan rumah tangga yanga bahagia dan harmonis serta kelak mampu menjadi istri dan menjadi suri tauladan dengan harga diri yang tinggi. Kata Kunci: Pakarena Bulutana, Dendang ri Dendang, Upacara Pernikahan AbstractThis study aims to describe the existence of Pakarena Bulutana Dance Dendang Ri Dendang at a wedding ceremony in Bulutana Village, Tinggimoncong District, Gowa Regency. This dance at the wedding ceremony is performed on the night of Mappacci which is a process to spiritually cleanse or purify the bride and groom the day before the marriage ceremony. The dance is performed before the Mappacci procession is carried out on the condition that the prospective bride joins the dance and sings poetry with the dancers. This dance in the eyes of the Bulutana community has a fairly important role, which is seen from the meaning of the poems sung by the dancers and the prayers uttered by Anrongguru at the A'rara procession. Be a role model with high self-esteem. Keywords: Pakarena Bulutana, Dendang ri Dendang, Wedding Ceremony