Mustakim
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengetahuan Mahasiswa Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Muhammadiyah Jakarta : Student Knowledge About Non-Smoking Areas at University of Muhammadiyah Jakarta Mustakim; Hanifah Ismi Amhal; Intan Rosenanda Sofiany
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 2: FEBRUARY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.757 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i2.2047

Abstract

Latar Belakang: Rokok menjadi pembunuh bagi setidaknya 225 700 orang di Indonesia setiap tahun melalui penyakit akibat konsumsi tembakau. Daruratnya masalah penggunaan tembakau di Indonesia menandakan perlu adanya upaya pengendalian, salah satunya melalui kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di berbagai area, termasuk perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan. Sayangnya, masih marak dijumpai perilaku merokok mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi, yang dapat disebabkan minimnya pengetahuan terkait kebijakan KTR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa terkait Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Penelitian dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan berlangsung pada bulan Mei-Juni 2020. Populasi penelitian merupakan seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penentuan sampel didasarkan atas kriteria berjenis kelamin laki-laki dan merupakan perokok aktif sehingga didapatkan sampel penelitian sebanyak 130 responden. Data yang telah terkumpul dilakukan analisis secara univariat. Hasil: Lebih dari separuh jumlah responden memiliki pengetahuan yang kurang terkait kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (56.9%). Berdasarkan item pertanyaan, mayoritas responden telah mengetahui pengertian KTR (98.5%) dan tujuan KTR (93.1%), namun hanya sedikit mahasiswa yang mengetahui adanya larangan memperjual-belikan rokok (16.2%) dan sanksi merokok di Universitas Muhammadiyah Jakarta (25.4%). Kesimpulan: Sebagian besar tingkat pengetahuan mahasiswa terkait KTR di Universitas Muhammadiyah Jakarta masih dalam kategori kurang. Perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan melalui sosialisasi yang massif serta penegakan kebijakan yang tegas guna meningkatkan pengetahuan mahasiswa terkait KTR yang diharapkan dapat menekan prevalensi merokok di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Merokok di Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 Mustakim; Thresya Febrianti
J-Mestahat Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Semesta Sehat (J-Mestahat)
Publisher : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Kota Tangerang Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.112 KB) | DOI: 10.58185/j-mestahat.v1i1.73

Abstract

Masyarakat Indonesia menganggap perilaku merokok sebagai kebiasaan yang sangat umum. Prevalensi merokok di Negara Indonesia sangat tinggi di setiap laipasan masyarakat, terutama pada laki-laki baik anak-anak, remaja dan dewasa. Hampir 80% perokok mulai merokok saat usianya kurang dari 19 tahun. Umumnya orang mulai merokok sejak muda dan juga tidak mngetahui risiko bahaya aditif pada rokok. Kebiasaan merokok membunuh hampir 5 juta orang dan diprediksi 10 juta orang akan meninggal pertahunnya pada tahun 2020 dengan 70% kasus terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan perilaku merokok di Kota Tangerang Selatan. Jumlah sample yang didapat sebanyak 65 orang, teknik sampling yang digunakan adalah total purposive sampling. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang perokok berusia di atas 20 tahun dan berjenis kelamin laki- laki. Sementara berdasarkan perilakunya, perbedaan proporsi yang menonjol sebagian besar responden dipengaruhi oleh temannya untuk merokok. Sementara berdasarkan pengetahuan justru sebagian besar responden 61 (93.8%) menyatakan bahwa mereka tahu akan bahaya rokok.