Munculnya wabah virus Covid-19 menjadi berita hangat di media elektronik dan media sosial terkait anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing, diikuti dengan kebijakan di rumah saja, kampanye #DirumahAja dengan cepat muncul untuk mengingatkan masyarakat. untuk menanggapi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan Teori Stimulus Respon untuk menunjukkan bahwa proses komunikasi ini adalah aksi dan reaksi. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei, yaitu mengumpulkan informasi dari responden mahasiswa Akademi Media Komunikasi Radio dan Televisi angkatan 2017 yang menggunakan media sosial Twitter melalui penyebaran kuesioner. Hasil penelitian adalah informasi mengenai efektivitas kampanye penggunaan media sosial Twitter #dirumahaja terhadap perilaku mahasiswa dalam merespons pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil persamaan regresi sederhana Y = 14,050 + 1,847X. Nilai konstanta 14.050 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai X maka nilai partisipasi adalah 14.050. Koefisien regresi X sebesar 1,847 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai X maka nilai partisipasi meningkat 1,847. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,786 artinya terdapat hubungan yang cukup kuat antara variabel efektivitas penggunaan #dirumahaja (X) terhadap variabel perubahan perilaku siswa (Y). Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,617 artinya sebesar 61,7% variasi variabel efektivitas hashtag terhadap perubahan perilaku siswa, sisanya sebesar 38,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi, Kampanye #dirumahaja, Perilaku Mahasiswa, Stimulus Respon, Virus Covid-19