Bayu Artha, I Gede Agus Indram
Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni

Bahasa Rupa Kartun Konpopilan Pada Koran Kompas Tahun 2016 Nuriarta, I Wayan; Bayu Artha, I Gede Agus Indram
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 5 (2017): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.28 KB) | DOI: 10.31091/sw.v5i0.191

Abstract

Untuk menghadirkan humor ataupun kritik sosial, sebuah kartun pada koran biasanya memanfaatkan dua teks yaitu teks visual dan teks verbal. Kedua teks tersebut sangat diperlukan karena saling membutuhkan satu sama yang lainnya. Sementara kartun Konpopilan yang hadir pada Koran Kompas Minggu justru berbeda. Kartun ini dengan tegas menyatakan ‘dirinya’ adalah sebuah karya komunikasi visual yang hanya menggunakan teks visual tanpa teks verbal. Latar belakang tersebut menjadikan penelitian ini dilakukan dengan tujuan; (a) Untuk mendeskripsikan bahasa rupa kartun Konpopilan pada Koran Kompas tahun 2016, (b) Untuk mendeskripsikan makna denotasi dan makna konotasi kartun Konpopilan pada Koran Kompas tahun 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahasa rupa kartun Konpopilan berisi Isi wimba berupa manusia bercaping dan berbagai satwa, Cara Wimbanya menggunakan ukuran very long shot, long shot, medium long shot, Tata Ungkap Dalam memanfaatkan cara wimbanya dengan sudut pengambilan wajar, Tata Ungkap Luar tidak terdapat pada kartun dengan gaya ungkap 1 panil, namun terjadi pada penggambaran strips yang memanfaatkan lebih dari 1 panil. Makna denotasinya adalah sebuah narasi seorang manusia bercaping bersama para satwa yang hadir pada tiap panil dengan makna konotasi sebagai sebuah kartun kritik terhadap manusia dalam menjaga lingkungan.To bring humor or social criticism, a cartoon on newspapers usually uses two kinds of text, such as visual text and verbal text. Both of them are reinforcing the message that delivered by the cartoonist, either humor or criticism. If one of these texts does not exist, the message will be very difficult to understand as they need each other.  Konpopilan cartoon is published in Kompas newspaper every Sunday is different. This cartoon firmly states 'itself' is a work of visual communication. That background study brought this research has some objectives, such as; (a) To describe the visual language that the Konpopilan cartoons were published in Kompas Newspaper in 2016, (b) To describe the meaning of denotation and connotation of Konpopilan cartoons in Kompas newspaper in 2016. This research used Qualitative research. Konpopilan cartoon uses visual language, such as; Isi Wimba that presented by a person who wears a traditional woven bamboo hat and animals, Cara Wimba uses very long shot, long shot, and medium long shot, Tata Ungkap Dalam uses normal perspective, Tata Ungkap Luar is not presented in 1 frame cartoon style but presented by strip comics which uses more than one frame. Denotation meaning of this cartoon is described by the person who wears a traditional woven bamboo hat and some animals that has connotation meaning as a cartoon focusing on social criticsm; how human being should take care of the environment.
Bentuk, Fungsi Dan Makna Ornamen Pada Gamelan Semar Pegulingan Saih Pitu Di Pusat Dokumentasi Seni Institut Seni Indonesia Denpasar Agus Indram Bayu Artha, I Gede; Nuriarta, I Wayan
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 2 (2019): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1755.817 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i2.819

Abstract

Ornamen adalah komponen produk seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan. Ornamen pada suatu benda maupun produk diharapkan memiliki penampilan yang lebih baik, menarik, memiliki nilai estetis dan mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi. Di dalam ornamen ada yang disebut dengan istilah motif dan pola ornamen. Motif merupakan unsur pokok ornamen, Selanjutnya pola merupakan bentuk pengulangan dari motif. Motif dan pola ornamen yang dituangkan ke-dalam benda maupun produk, nantinya dapat dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari, keagamaan, seni, dan budaya. Di Bali penggunaan ornamen juga digunakan pada alat upacara keagamaan, benda-benda seni dan budaya, misalnya pada gamelan. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini mengambil objek tentang ornamaen yang ada pada salah satu gamelan bali, yaitu ornamen pada gamelan semar pegulingan saih pitu yang ada di pusat dokumentasi (PUSDOK) seni Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, fungsi dan makna ornamen pada gamelan semar pagulingan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Hasil Penelitian menunjukan bentuk ornamen, fungsi estetis, simbolis dan konstruksi, serta memunculkan makna denotatif dan konotatif pada cerita arjuna wiwaha dalam ornamen tersebut.
Bahasa Rupa Kartun Konpopilan Pada Koran Kompas Tahun 2016 I Wayan Nuriarta; I Gede Agus Indram Bayu Artha
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 (2017): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.28 KB) | DOI: 10.31091/sw.v5i0.191

Abstract

Untuk menghadirkan humor ataupun kritik sosial, sebuah kartun pada koran biasanya memanfaatkan dua teks yaitu teks visual dan teks verbal. Kedua teks tersebut sangat diperlukan karena saling membutuhkan satu sama yang lainnya. Sementara kartun Konpopilan yang hadir pada Koran Kompas Minggu justru berbeda. Kartun ini dengan tegas menyatakan ‘dirinya’ adalah sebuah karya komunikasi visual yang hanya menggunakan teks visual tanpa teks verbal. Latar belakang tersebut menjadikan penelitian ini dilakukan dengan tujuan; (a) Untuk mendeskripsikan bahasa rupa kartun Konpopilan pada Koran Kompas tahun 2016, (b) Untuk mendeskripsikan makna denotasi dan makna konotasi kartun Konpopilan pada Koran Kompas tahun 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahasa rupa kartun Konpopilan berisi Isi wimba berupa manusia bercaping dan berbagai satwa, Cara Wimbanya menggunakan ukuran very long shot, long shot, medium long shot, Tata Ungkap Dalam memanfaatkan cara wimbanya dengan sudut pengambilan wajar, Tata Ungkap Luar tidak terdapat pada kartun dengan gaya ungkap 1 panil, namun terjadi pada penggambaran strips yang memanfaatkan lebih dari 1 panil. Makna denotasinya adalah sebuah narasi seorang manusia bercaping bersama para satwa yang hadir pada tiap panil dengan makna konotasi sebagai sebuah kartun kritik terhadap manusia dalam menjaga lingkungan.To bring humor or social criticism, a cartoon on newspapers usually uses two kinds of text, such as visual text and verbal text. Both of them are reinforcing the message that delivered by the cartoonist, either humor or criticism. If one of these texts does not exist, the message will be very difficult to understand as they need each other.  Konpopilan cartoon is published in Kompas newspaper every Sunday is different. This cartoon firmly states 'itself' is a work of visual communication. That background study brought this research has some objectives, such as; (a) To describe the visual language that the Konpopilan cartoons were published in Kompas Newspaper in 2016, (b) To describe the meaning of denotation and connotation of Konpopilan cartoons in Kompas newspaper in 2016. This research used Qualitative research. Konpopilan cartoon uses visual language, such as; Isi Wimba that presented by a person who wears a traditional woven bamboo hat and animals, Cara Wimba uses very long shot, long shot, and medium long shot, Tata Ungkap Dalam uses normal perspective, Tata Ungkap Luar is not presented in 1 frame cartoon style but presented by strip comics which uses more than one frame. Denotation meaning of this cartoon is described by the person who wears a traditional woven bamboo hat and some animals that has connotation meaning as a cartoon focusing on social criticsm; how human being should take care of the environment.
Bentuk, Fungsi Dan Makna Ornamen Pada Gamelan Semar Pegulingan Saih Pitu Di Pusat Dokumentasi Seni Institut Seni Indonesia Denpasar I Gede Agus Indram Bayu Artha; I Wayan Nuriarta
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2019): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1755.817 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i2.819

Abstract

Ornamen adalah komponen produk seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan. Ornamen pada suatu benda maupun produk diharapkan memiliki penampilan yang lebih baik, menarik, memiliki nilai estetis dan mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi. Di dalam ornamen ada yang disebut dengan istilah motif dan pola ornamen. Motif merupakan unsur pokok ornamen, Selanjutnya pola merupakan bentuk pengulangan dari motif. Motif dan pola ornamen yang dituangkan ke-dalam benda maupun produk, nantinya dapat dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari, keagamaan, seni, dan budaya. Di Bali penggunaan ornamen juga digunakan pada alat upacara keagamaan, benda-benda seni dan budaya, misalnya pada gamelan. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini mengambil objek tentang ornamaen yang ada pada salah satu gamelan bali, yaitu ornamen pada gamelan semar pegulingan saih pitu yang ada di pusat dokumentasi (PUSDOK) seni Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, fungsi dan makna ornamen pada gamelan semar pagulingan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Hasil Penelitian menunjukan bentuk ornamen, fungsi estetis, simbolis dan konstruksi, serta memunculkan makna denotatif dan konotatif pada cerita arjuna wiwaha dalam ornamen tersebut.
Pembuatan Masker, Sarung Tangan Kain Sebagai Sarana Sosialisai Dan Edukasi Dampak Lingkungan Dalam Penanganan Covid-19 Oleh KKN ISI Denpasar Di Gianyar-Bali I Gede Agus Indram Bayu Artha; Ni Kadek Riris Melati
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.535 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i1.1434

Abstract

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Ditinjau dari permasalahannnya situasi pandemi juga memunculkan masalah baru bagi masyarakat dan lingkungan hidup, seperti rasa takut, cemas dan sampah dari masker dan sarung tangan sekali pakai meningkat dan mulai mengancam lingkungan. Sehubungan dengan masalah pencemaran lingkungan ini, program yang direncanakan untuk kegiatan KKN yang sesuai dengan bidang Desain adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilihara lingkungan dan meningkatkan kreatifitas dimasa pandemi dengan mengajak anak-anak dan pemuda/pemudi dalam membuat desain masker dan mengaplikasikannya dalam masker kain, sehingga dapat menggunakan produksi masker kain sendiri dan mengurangi penggunaan masker sekali pakai. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk dijadikan rujukan KKN selanjutnya dan menambah pengetahuan secara akademis terhadap desain dan bagaimana desain bisa mengedukasi masyarakat tentang lingkungan. Adapun hal-hal yang akan dibahas adalah dampak covid 19 terhadap lingkungan masyarakat, cara mendasain masker kain, proses pembuatan dan perannnya dalam masyarakat. Pembahasan ini menggunakan rancangan penulisan secara kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil data yang didapat akan dianalisis dan dideskripsikan secara kualitatif sehingga dapat menarik kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah.