Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN ORGAN REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Ahmad Syahlani; Dwi Sogi Sri Redjeki; Rini Rini
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.002 KB)

Abstract

Latar Belakang Masalah keputihan yang di dapat dari dinas kesehatan kota Banjarmasin terdapat 107 (1,07%) kasus keputihan, di Puskesmas Pekauman Banjarmasin pada bulan Januari-Oktober tahun 2012 pengguna kontrasepsi ada 7083 (70,83%) orang dan 161 (1,61%) orang mengalami keputihan.Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dan pengetahuan ibu tentang perawatan organ reproduksi dengan kejadian keputihan.Metode yang digunakan adalah metode analitik dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara accidental sampling.Hasil penelitian dari 98 responden yang dibagikan kuesioner, didapatkan ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengalami keputihan yaitu 87 orang (88,77%) kemudian ibu yang mengalami keputihan berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 75 orang (76,53%) dari 98 responden. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara penggunaaan kontrasepsi hormonal dan pengetahuan ibu tentang perawatan organ reproduksi dengan kejadian keputihan. Saran dari hasil penelitian untuk petugas kesehatan dapat menjelaskan kepada akseptor KB efek samping penggunaan kontrasepsi hormonal dan dapat menjelaskan tentang cara perawatan organ reproduksi.Kata Kunci : kontrasepsi hormonal, pengetahuan perawatan organ reproduksi, keputihan.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2014 Ahmad Syahlani; Elvine Ivana Kabuhung; Fitria Wulandari
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.736 KB)

Abstract

Latar Belakang:Kesehatan reproduksi wanita yang mengalami masalah adalah salah satunya mioma uteri yang insidensinya terus mengalami peningkatan. Di RSUD Ulin Banjarmasin pada tahun 2010 terdapat 101 kasus mioma uteri, tahun 2011 136 kasus, 2012 menurun menjadi 97, 2013 meningkat lagi menjadi 133 kasus serta untuk tahun 2014 132 kasus dengan mioma uteri. Tingginya angka untuk kejadian penyakit ini yang sering tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian mioma uteri. Tujuan: Mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian mioma uteri Di Ruang PoliKandungan Rumah Sakit Ulin Banjarmasin tahun 2014.Metode: Penelitian yang digunakan yaitu penelitian survei analitik dengan metode pendekatan Case Control. Populasi adalah seluruh penderita ginekologi yang tercatat di buku register ruang Poliklinik Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2014. Sampel ibu yang menderita penyakit mioma uteri yaitu 132 orang dan menentukan control dengan SimpleRandom Sampling yaitu 264 penderita selain Mioma Uteri. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).Hasil: Berdasarkan analisis data hubungan umur dengan kejadian Mioma Uteri didapatkan ρ sebesar 0,002. Nilai ρ tersebut lebih kecil dari 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara umur dengan Mioma Uteri. Analisis data hubungan paritas dengan kejadian Mioma Uteri didapatkan nilai ρ sebesar 0,041. Nilai ρ tersebut lebih kecil dari 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian Mioma Uteri. Analisis data hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian Mioma Uteri didapatkan nilai ρ sebesar 0,001. Nilai p tersebut lebih kecil dari 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan kejadian Mioma Uteri.Simpulan: Ada hubungan antara umur, paritas dan indeks massa tubuh dengan kejadian Mioma Uteri. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel dari faktor-faktor yang lain.Kata Kunci: Umur, paritas, indeks massa tubuh, mioma uteri.
HUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR UREUM KREATININ DI POLIKLINIK GERIATRI RSUD ULIN BANJARMASIN Ahmad Syahlani; Nessy Anggun Primasari; Muhammad Syamsul Ma'arif
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.934 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pada pasien Diabetes Melitus terjadi karena glukosa dalam darah tidak dapat di ubah menjadi glikogen, pada kejadian ini akan menyebabkan komplikasi mikrovaskuler di ginjal, apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa menyaring dan mengabsorpsi sejumlah glukosa dalam darah, salah satu indikator fungsi ginjal adalah dengan menilai Glomeruler Filtration Rate, apabila nilai Glomeruler Filtration Rate mengalami penurunan maka kadar ureum dan kreatinin akan meningkat. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan antara Diabetes Melitus dengan kadar ureum kreatinin di Poliklinik Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin.Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik penelitian sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 40 sampel. Data dikumpulkan dengan menggunakan check list. Data kemudian dianalisa menggunakan Fisher Exact Test dengan nilai signifikan p 0,05.Hasil : Hasil menunjukan responden dengan kadar ureum tinggi sebanyak 22 responden (55%). Berdasarkan hasil analisa bivariat menggunakan Fisher Exact Test diperoleh nilai p=0,006 oleh karena p0,05 (0,0060,05) maka dapat dinyatakan ada hubungan antara Diabetes Melitus dengan kadar ureum di Poliklinik Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin. Dan hasil menunjukan responden dengan kadar kreatinin tinggi sebanyak 25 responden (62,5%). Berdasarkan hasil analisa bivariat menggunakan Fisher Exact Test diperoleh nilai p=0,001 oleh karena p0,05 (0,0010,05) maka dapat dinyatakan ada hubungan antara antara Diabetes Melitus dengan kadar kreatinin di Poliklinik Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin. Simpulan : Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat hubungan antara Diabetes Melitus dengan kadar ureumkreatinin di Poliklinik Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin.Kata kunci : Diabetes Melitus, Ureum, Kreatinin 320