Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Determinan Pemilihan Tempat Persalinan di Puskesmas Tapin Utara Lisda Handayani; Elvine Ivana Kabuhung; Yunita Afriani
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.753 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i1.406

Abstract

Latar Belakang : Salah satu indikator persalinan bersih dan aman adalah pertolongan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes). Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan tahun 2016 menyatakan target persalinan sesuai standar adalah 100%, sedangkan data Puskesmas tapin Utara menyebutkan persalinan di faskes sebesar 56,8% dan non faskes Sebanyak 43,2%. Dari data yang didapat disimpulkan bahwa persalinan di wilayah puskesmas Tapin Utara belum mencapai target SPM bidang kesehatan. Tujuan : Menganalisis determinan pemilihan tempat persalinan oleh ibu bersalin diwilayah puskesmas Tapin Utara.Metode : Penelitian Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel  dengan tekhnik total sampling sebanyak 62 ibu bersalin selama januari 2017. Analisis bivariat digunakan Uji chi square dan analisis multivariat regresi lostik bergandaHasil : Gambaran pemilihan tempat persalinan oleh ibu bersalin diwilayah puskesmas tapin utara adalah ibu bersalin di faskes (43,5%) dan non faskes (56,5%). Determinan pemilihan tempat persalinan adalah budaya (p=0,000), Pemeriksaan Kehamilan (p=0,001), pengetahuan(p=0,000), dan Biaya persalinan (p=0,001), sedang yang bukan merupakan determinan pemilihan tempat persalinan adalah pendapatan (p=0,154), akses ibu ke faskes (p=0,207) dan dukungan keluarga (p=0,439). Determinan paling dominan adalah biaya persalinan (p=0,008, OR=11,712).Simpulan : Determinan pemilihan tempat persalinan di wilayah puskesmas tapin utara adalah budaya, pemeriksaan kehamilan, pengetahuan dan biaya sedangkan yang bukan determinan adalah pendapatan, akses ke faskes dan dukungan keluarga. Determinan paling dominan adalah biaya persalinan.Kata kunci : Tempat Persalinan, Budaya, Pemeriksaan Kehamilan, Pengetahuan, Pendapatan, Biaya Persalinan, Akses ibu ke Faskes dan dukungan keluarga.                                                  Abstract:Background : Maternal mortality rate still high because delivery is not at health facilities. Information of north tapin central public health said there had been 470 delivery and while non health facilities about 43,2 % .For which figures obtained concludea that delivery in district tapin not reached target public health years 2016 who was targeted delivery service at health facilities appropriate standard 100 % service. Objective : analysis determinant factors relating to the selection of the place of birth in the puskesmas Tapin utara.Methods : Quantitative research by approach cross sectional . Sampling used total sampling about 62 delivered in january 2017 .The stastik used is chi square and regression lostik simple.Result : there are 43,5 % mother who has deivery  at health care  facilities, while the non health care  facilities are 56.5 %. Correlation factors of  cultural deals namely p = 0,000 value , the anc p = 0,001 value , p value knowledge = 0,000 , delivery fees p = 0,001 value , p income = 0,154 value , mother access to health care facilities p = 0,315 value , and support the family p = 0,411 value .Value the ordi highest of the results of the test stastik safinat logistic regression simple namely the cost factor of 11,712 childbirth.Conclusion : The result of 7 factor in some 4 factors that there are dealing with the selection namely the delivery: cultural factors , a pregnancy , knowledge , and the delivery fee .The cost factor a factor most dominant dealing with the selection the delivery Keywords : The delivery , culture , pregnancy, knowledge , income , the delivery fee , access health care, support by family
Efektivitas Terapi Rendam Kaki dengan Air Hangat dan Serai Terhadap Tekanan Darah Ibu Hamil Hipertensi Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kintap Rina; Elvine Ivana Kabuhung; Frani Mariana
Health Research Journal of Indonesia Vol 1 No 6 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi yang terjadi saat kehamilan berlangsung dan biasanya pada bulan terakhir kehamilan atau lebih setelah 20 minggu usia kehamilan, tekanan darah mencapai 140/90 mmHg. Penanganan tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat dilakukan dengan secara nonfarmakologi yaitu terapi rendam kaki dengan air hangat dan serai. Tujuan: Mengetahui efektivitas terapi rendam kaki dengan air hangat dan serai terhadap tekanan darah ibu hamil yang mengalami hipertensi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Kintap. Metode: Penelitian ini menggunakan quasy exsperimental dengan pendekatan pretest-posttest equivalent control group design. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 34 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 17 responden kelompok intervensi dan 17 responden kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa karakteristik responden dan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji mann whitney test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Terdapat efektivitas terapi rendam kaki dengan air hangat dan serai terhadap tekanan darah ibu hamil yang mengalami hipertensi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Kintap (p value 0,026). Kesimpulan: Terapi rendam kaki hangat dan serai lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah pada ibu hamil yang mengalami hipertensi daripada terapi rendam kaki dengan air hangat saja.
Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Puteri Di SMAN 1 Kelumpang Tengah Gt. Maryam Aspihani; Elvine Ivana Kabuhung; Ika Mardiatul Ulfa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): November : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v3i3.2129

Abstract

The large incidence of anemia cases in female students shows that there is still a lack of iron (Fe) nutrient consumption in adolescent girls. The onset of anemia can be caused by the intake of the wrong diet, irregular and unbalanced with the adequacy of nutritional sources needed by the body. The purpose of the study was to determine the relationship between diet and the incidence of anemia in adolescent girls. Analytical survey research method with cross sectional approach. The sample in this study used a total sampling of 46 people. Data collection comes from primary data, namely the results of questionnaires analyzed using the chi square test. The results of the study were mostly adolescents with poor diet as many as 21 people (45.7%), adolescent girls with anemia as many as 24 people (52.2%). There is a relationship between diet and the incidence of anemia in adolescent girls (p value = 0.000<0.05). The conclusion of this study is that food consumed by adolescent girls does not have the number of calories and nutrients that are in accordance with needs such as carbohydrates, fats, proteins, vitamins, minerals, fiber and water so that their nutritional status cannot be fulfilled so that it can cause anemia.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 4 BATAGUH KABUPATEN KAPUAS Rahmi Fauziah; Elvine Ivana Kabuhung; Putri Yuliantie; Winda Maolinda
Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) Vol 12 No 2 (2023): Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sci
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kesmas.v12i2.2500

Abstract

Latar Belakang: Salah satu masalah yang sering muncul pada remaja putri adalah anemia. Remaja putri memiliki risiko lebih tinggi mengalami anemia dari pada remaja laki-laki. Banyak faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri. Salah satu penyebab anemia pada remaja putri menstruasi yang selama menstruasi darah akan terus keluar hingga membutuhkan asupan gizi yang paling utama yaitu zat besi. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 4 Bataguh Kabupaten Kapuas. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah semua remaja putri dari kelas VII, VIII, IX di SMPN 4 Bataguh Kabupaten Kapuas dengan total 64 siswi. Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Mayoritas responden tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 50 orang (78,1%) sedangkan responden anemia sebanyak 14 orang (21,9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa pengetahuan tentang anemia (0,010), siklus menstruasi (0,000) dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (0,013) berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 4 Bataguh Simpulan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 4 Bataguh Kabupaten Kapuas adalah pengetahuan, siklus menstruasi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah.