Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJ PROF. DR. ILDREM MEDAN TAHUN 2018 Murni Aritonang
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.032 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.576

Abstract

Latar Belakang: Isolasi sosial adalah gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel, sehingga menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam berhubungan. Komunikasi terapeutik dapat merubah dirinya menjadi seorang yang lebih terbuka dan dapat berinteraksi terhadap lingkungan. Ada empat tahapan dalam strategi komunikasi diberikan kepada pasien isolasi sosial.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik terhadap kemampuan berinteraksi pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr.Ildrem Medan Tahun 2018.Metode: penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan rancangan penelitian Time Series Design. Dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 22 orang responden yang mempunyai masalah utama isolasi sosial berpartisipasi dalam penelitian ini. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan uji t dependentHasil penelitian diperoleh bahwa ada pengaruh strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik: Membina hubungan saling percaya terhadap kemampuan berinteraksi   (p= 0,000); ada pengaruh strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik: mengenal penyebab isolasi sosial terhadap kemampuan berinteraksi (p= 0,000); ada pengaruh strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik: kemampuan pasien untuk menyebutkan keuntungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain terhadap kemampuan berinteraksi (p= 0,000); ada pengaruh strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik: kemampuan pasien untuk berinteraksi secara bertahap terhadap kemampuan berinteraksi (p= 0,000).Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Terhadap Kemampuan Berinteraksi Pada Pasien Isolasi Sosial di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr.Ildrem. Untuk itu diharapkan sebaiknya strategi komunikasi terapeutik ini diterapkan pada setiap pasien isolasi sosial karena strategi komunikasi terapeutik merupakan salah satu tindakan keperawatan yang efektif. Kata Kunci: Strategi Komunikasi Terapeutik, Kemampuan Berinteraksi, Pasien Isolasi Sosial Background: Social isolation is a disorder of interpersonal relationships that occurs as a result of an inflexible personality, which causes maladaptive behavior and disrupts one's function in relationships. Therapeutic communication can change him into a person who is more open and can interact with the environment. There are four stages in the communication strategy given to social isolation patients.Objective: to determine the effect of therapeutic communication implementation strategies on the ability to interact in social isolation patients at the Prof. Dr. Illrem Mental Hospital, Medan, 2018.Methods: This study uses a Quasi Experiment method with a Time Series Design research design. By using purposive sampling technique as many as 22 respondents who have major problems with social isolation participated in this study. The analysis technique used is univariate analysis and bivariate analysis using the dependent t testResult: The results showed that there is an effect of therapeutic communication implementation strategies: Fostering a trusting relationship on the ability to interact (p = 0.000); there is an effect of therapeutic communication implementation strategies: recognizing the causes of social isolation on the ability to interact (p = 0.000); there is an effect of therapeutic communication implementation strategy: the patient's ability to mention the advantages and disadvantages of not related to other people on the ability to interact (p = 0.000); There is an effect of therapeutic communication implementation strategy: the patient's ability to gradually interact with the ability to interact (p = 0.000).Conclusion: Based on the results of the study, it can be concluded that there is an effect of therapeutic communication implementation strategies on the ability to interact with patients with social isolation in Prof. Dr. Ildrem Mental Hospital. For this reason, it is hoped that this therapeutic communication strategy should be applied to every patient in social isolation because the therapeutic communication strategy is one of the most effective nursing actions. Keywords: Therapeutic Communication Strategies, Interaction Ability, Patient Social Isolation
ANALISIS PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULUS PERSEPSI TERHADAP KEMAMPUAN PASIEN MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN DI RSJ PROF. ILDREM MEDAN TAHUN 2019 Murni Aritonang
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 8, N0 2 (2020): Edisi Juli
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.479 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v8i2.25

Abstract

Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut yang dapat membahayakan bagi diri pasien sendiri, orang lain, dan lingkungan. Salah satu kegiatan kelompok yang diberikan pada pasien perilaku kekerasan adalah Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Persepsi. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulasi dan terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi terhadap kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan di RSJ Prof. Ildrem Medan 2019. Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperimen yang menggunakan rancangan one group pre test post test .Populasi adalah seluruh pasien perilaku kekerasan sebanyak 367 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling berjumlah 10 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi berdasarkan format sesi TAKSP yang ada. Data dianalisis dengan uji t dependent menunjukkan bahwa ada pengaruh TAKSP: mengenal perilaku kekerasan terhadap kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan (p=0,018); ada pengaruh TAKSP :mencegah perilaku kekerasan fisik terhadap kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan (p=0,000); ada pengaruh TAKSP: mencegah perilaku kekerasan sosial terhadap kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan (p= 0,002); ada pengaruh TAKSP :mencegah perilaku kekerasan spiritual terhadap kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan (p=0,005); ada pengaruh TAKSP :mencegah perilaku kekerasan patuh minum obat terhadap kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan (p=0,005). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Terhadap Kemampuan Pasien Mengontrol Perilaku Kekerasan di RSJ Prof. Ildrem Medan 2019. Untuk itu diharapkan kepada perawat untuk melakukan TAKSP secara rutin dan berkelanjutan sehingga mempercepat proses penyembuhan pasien.Kata kunci: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi, Kemampuan                                Mengontrol Perilaku Kekerasan, Pasien Perilaku Kekerasan
EFEKTIFITAS TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PENDENGARAN PADA PASIEN RUANG CEMPAKA DI RSJ PROF. DR. M. ILDREM MEDAN TAHUN 2019 Murni Aritonang
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 9. No 1 (2021) Edisi Januari
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.616 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v9i1.64

Abstract

Halusinasi merupakan suatu penyerapan panca indera tanpa ada rangsangan dari luar. Halusinasi Pendengaran adalah mendengarkan suara atau kebisingan yang kurang jelas ataupun yang jelas,dimana terkadang suara-suara tersebut seperti mengajak berbicara pasien dan kadang memerintah pasien untuk melakukan sesuatu. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui efektifitas terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien di ruang Cempaka dan Sipisopiso di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem. Penelitian ini bersifat  pra-experiment yang menggunakan rancangan one group pretest-postest. Populasi penelitian ini adalah pasien halusinasi pendengaran yang dirawat di Ruang Cempaka dan Sipisopiso Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Tahun 2019 yang berjumlah 19 orang. Sampel penelitian ini adalah pasien halusinasi pendengaran, yang diambil dengan tekhnik purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi (pengamatan) terhadap pasien halusinasi pendengaran dengan menggunakan format sesi TAKSP yang sudah ada. Efektifitas  Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Terhadap Kemampuan Pasien Mengontrol Halusinasi Pendengaran mempunyai nilai rata-rata sebelum TAKSP (Pre Test) sebesar 7,25% dan setelah dilakukan TAKSP (Post Test) sebesar 11,50, dengan perbedaan standar deviasi Pre Test dan Post Test sebesar 3,495. Hasil uji statistic dengan menggunakan uji-t dependent didapatkan nilai p adalah 0,01 (p 0,05) yang mempunyai makna bahwa TAKSP efektif terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran. Bagi RSJ Prof. Dr. M. Ildrem, hendaknya mempertimbangkan untuk membuat kebijakan (peraturan) baru kepada perawat, khususnya perawat ruangan untuk melakukan TAKSP secara kontiniu, yang bertujuan untuk penurunan frekuensi pasien gangguan jiwa.            Kata Kunci : Efektifitas, Terapi, Aktivitas, Stimulasi, Halusinasi, Pendengaran
PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJ PROF. DR. ILDREM MEDAN TAHUN 2018 Murni Aritonang
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.576

Abstract

Latar Belakang: Isolasi sosial adalah gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel, sehingga menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam berhubungan. Komunikasi terapeutik dapat merubah dirinya menjadi seorang yang lebih terbuka dan dapat berinteraksi terhadap lingkungan. Ada empat tahapan dalam strategi komunikasi diberikan kepada pasien isolasi sosial.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik terhadap kemampuan berinteraksi pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr.Ildrem Medan Tahun 2018.Metode: penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan rancangan penelitian Time Series Design. Dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 22 orang responden yang mempunyai masalah utama isolasi sosial berpartisipasi dalam penelitian ini. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan uji t dependentHasil penelitian diperoleh bahwa ada pengaruh strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik: Membina hubungan saling percaya terhadap kemampuan berinteraksi   (p= 0,000); ada pengaruh strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik: mengenal penyebab isolasi sosial terhadap kemampuan berinteraksi (p= 0,000); ada pengaruh strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik: kemampuan pasien untuk menyebutkan keuntungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain terhadap kemampuan berinteraksi (p= 0,000); ada pengaruh strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik: kemampuan pasien untuk berinteraksi secara bertahap terhadap kemampuan berinteraksi (p= 0,000).Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Terhadap Kemampuan Berinteraksi Pada Pasien Isolasi Sosial di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr.Ildrem. Untuk itu diharapkan sebaiknya strategi komunikasi terapeutik ini diterapkan pada setiap pasien isolasi sosial karena strategi komunikasi terapeutik merupakan salah satu tindakan keperawatan yang efektif. Kata Kunci: Strategi Komunikasi Terapeutik, Kemampuan Berinteraksi, Pasien Isolasi Sosial Background: Social isolation is a disorder of interpersonal relationships that occurs as a result of an inflexible personality, which causes maladaptive behavior and disrupts one's function in relationships. Therapeutic communication can change him into a person who is more open and can interact with the environment. There are four stages in the communication strategy given to social isolation patients.Objective: to determine the effect of therapeutic communication implementation strategies on the ability to interact in social isolation patients at the Prof. Dr. Illrem Mental Hospital, Medan, 2018.Methods: This study uses a Quasi Experiment method with a Time Series Design research design. By using purposive sampling technique as many as 22 respondents who have major problems with social isolation participated in this study. The analysis technique used is univariate analysis and bivariate analysis using the dependent t testResult: The results showed that there is an effect of therapeutic communication implementation strategies: Fostering a trusting relationship on the ability to interact (p = 0.000); there is an effect of therapeutic communication implementation strategies: recognizing the causes of social isolation on the ability to interact (p = 0.000); there is an effect of therapeutic communication implementation strategy: the patient's ability to mention the advantages and disadvantages of not related to other people on the ability to interact (p = 0.000); There is an effect of therapeutic communication implementation strategy: the patient's ability to gradually interact with the ability to interact (p = 0.000).Conclusion: Based on the results of the study, it can be concluded that there is an effect of therapeutic communication implementation strategies on the ability to interact with patients with social isolation in Prof. Dr. Ildrem Mental Hospital. For this reason, it is hoped that this therapeutic communication strategy should be applied to every patient in social isolation because the therapeutic communication strategy is one of the most effective nursing actions. Keywords: Therapeutic Communication Strategies, Interaction Ability, Patient Social Isolation
Perubahan Interaksi Sosial Pada Lansia Dengan Penyakit Kronis Murni Aritonang
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2023): JIK-April Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i1.674

Abstract

Lansia atau usia tua adalah suatu periode penutup dalam rentang kehidupan seseorang yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang telah menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Seiring dengan berlanjutnya usia dengan itu masalah kesehatan mulai mengalami gangguan, terutama penyakit yang bersifat kronis. Dalam hal ini munculnya penyakit kronis akan mempengaruhi lansia terhadap interaksi sosialnya dengan orang lain. Penelititian ini bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya perubahan interaksi sosial lansia dengan penyakit kronis dengan menggunakan desain exploratory descriptive approach, dengan menggunakan purposive sampling sebanyak 43 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data yang sudah dikumpul dianalisa. Dari hasil analisa didapatkan 88,4% responden mengalami perubahan interaksi sosial atau interaksi sosial lansia dikategorikan buruk. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar perawat meningkatkan asuhan keperawatan lansia dengan penyakit kronis terhadap perubahan interaksi sosialnya.
Pengaruh Stress Dan Pola Makan Dengan Frekuensi Kekambuhan Penyakit Pada Penderita Gastritis Di RSUD DR. Pirngadi Medan Tahun 2020 Murni Aritonang
JURNAL PANDU HUSADA Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v2i2.6685

Abstract

AbstrakGastritis merupakan salah satu penyakit yang tersebar diseluruh dunia dan bahkan diperkirakan diderita lebih dari 1,7 milyar orang. Menurut WHO, prevalensi gastritis pada masyarakat diperkirakan antara 8 20% sebagian (+95%) penderita di masyarakat adalah termasuk gastritis akut. Kota Surabaya angka kejadian gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46% sedangkan di Medan angka kejadian cukup tingga sebesar 91,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stress dan pola makan dengan frekuensi kekambuhan penyakit pada penderita gastritis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan tahun 2020. Penelitian ini bersifat Deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional, dengan jumlah populasi sebanyak 65 orang. Sampel dalam penelitian adalah penderita yang terdiagnosa gastritis yang di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik accidental sampling sebanyak 15 responden dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan stress dengan frekuensi kekambuhan gastritis dengan nilai p=0,002 dan r= 0,732 berarti ada hubungan kuat. Pola makan berhubungan dengan frekuensi kekambuhan gastritis dengan nilai p=0,009 dan r=-0,645 yang berarti ada hubungan yang kuat, diperoleh dengan menggunakan uji Spearman Rank. Kesimpulan bahwa stress dan pola makan berhubungan dengan frekuensi kekambuhan penyakit gastritis.