Latar Belakang: Menurut data Kemenkes RI (2015) cakupan pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2014 sebesar 80%, maka secara nasional di Indonesia pemberian ASI Eksklusif hanya sebesar 54% pada tahun 2016 sehingga belum mencapai target. Hasil data Kemenkes (2016) pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Kalimantan Selatan juga belum mencapai target yaitu hanya sebesar 57,7%. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dari 7 ibu nifas didapatkan hasil bahwa 57% ibu nifas sudah dapat menyusui bayinya dan 43% ibu nifas belum memberikan ASI kepada bayinya. Penyebab ibu nifas belum memberikan ASI dikarenakan ASI nya belum keluar dan masih kelelahan karena baru melahirkan beberapa jam yang lalu.Tujuan: Mengetahui hubungan pelaksanaan rawat gabung dengan sikap ibu dalam memberikan ASI di Ruang Nifas RSUD dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis diskriptif analitik yang menggunakan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling. Teknik pengambilan data sebanyak 78 responden.Hasil: dari 78 responden terdapat 68 orang yang melaksanakan rawat gabung dimana 49 orang (57%) yang mendapatkan sikap positif. Hasil uji statistic menggunakan uji alternatif Fisher exact Test didapatkan p= 0,002 (p0,05) artinya ada hubungan pelaksanaan rawat gabung dengan sikap ibu dalam memberikan ASI.Simpulan: Pencapaian yang melaksanakan rawat gabung dipengaruhi juga oleh peranan Rumah Sakit yang mengharuskan ibu nifas melaksanakan rawat gabung.