Diwan Setiawan
Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Komunikasi, Desain Universitas Informatika Dan Bisnis Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perancangan Ulang Identitas Visual Merek “Kopi Manglayang” untuk Masyarakat Usia 20-30 Tahun di Kota Bandung Diwan Setiawan; Siti Jaenab

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/artcomm.v6i1.616

Abstract

Coffee is one of the drinks often consumed by the people of Indonesia. Nowadays, it become a lifestyle among communities. Manglayang Coffee is an SMEs founded in 2011 by Mr. Dadan R Wijaya, located in Panjalu Village, Bandung Regency. Manglayang Coffee is a product of collaboration between Manglayang Coffee and Forest Farmers Groups in the West Manglayang BKPH Perhutani area. In developing a company, a company must have a visual identity as a differentiating factor from other companies, which is emphasized in the form of perceptions, images and graphics. Three aspects must have characteristics that align with the company to become a high-quality and capable brand. This study applies a qualitative method using interviews, observation, questionnaires and document studies to obtain the data. The results of this study indicate that the existence of Manglayang Coffee Products lacks of interest to the public. According to the results of questionnaires in the community, 97% of respondents answered that they (did not know) needed to learn about the existence of Manglayang Coffee products, due to the weak visual identity of Manglayang Coffee products, seen from weak visuals and the use of long designs. Given the continuing competition, the Manglayang Coffee company needs to make changes or redesigns starting from the visual identity in the form of a logo, advertising media/visual communication media. That is an important thing attract consumers, improve the image and position of the company.
Video Planning the Role of Women for Improving the Economy in the Family During the COVID-19 Pandemic in Cigugur Girang Village Nisrina Salsabila; Nichi Hana Karlina; Diwan Setiawan; Banon Gilang Muhamad Kali Ichsan
International Journal of Ethno-Sciences and Education Research Vol 3, No 3 (2023)
Publisher : Research Collaboration Community (RCC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijeer.v3i3.459

Abstract

In general, men serve as the backbone to provide for the family. However, one of the consequences of the Covid-19 Pandemic was that husbands who worked to earn a living were suddenly forced to leave, resulting in widespread unemployment and decreased enthusiasm for life. To resolve this issue, women in Cigugur Girang Village, Bandung Regency, try to contribute to the improvement of their families' economies by developing Micro, Small, and Medium Enterprises (MSME). This will be documented in the form of a testimonial videography design. The design of this video progresses through the creative process in the order of the preliminary plan process, including research, needs analysis, goal setting, target audience selection, and creative concept selection. The pre-production stage consists of determining the storyline and characters, and creating story boards. The production phase includes video capturing, video and audio editing, consulting with supervisors, rendering, then the video is distributed on Youtube. In this testimonial video, women from Cigugur Girang Village in Bandung Regency describe their experiences starting and growing MSME businesses. The design of this video testimonial can be used as an alternative form of media to inspire and motivate other women in the same situation to contribute to the improvement of their family economy. 
Perancangan Motion Graphic tentang Pentingnya Menikah di Usia Ideal oleh IPPNU Jawa Barat untuk Remaja Usia 13-18 Tahun di Kabupaten Bandung Meti Agni Rizkiani; Saidah Nurfajriyah; Citra Kemala Putri; Diwan Setiawan

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/artcomm.v6i2.718

Abstract

Kabupaten Bandung menduduki peringkat tertinggi di Jawa Barat selama 3 tahun berturut-turut. Sekitar 500 anak diketahui menikah dini pada 2019, meningkat menjadi 669 pada 2020, dan pada Juli 2021, jumlah pernikahan di Kabupaten Bandung mencapai 679 kasus. Data dispensasi nikah menunjukan bahwa pengadilan agama Soreang telah menerima 419 perkara dispensasi nikah, dimana 90% disetujui, dan sebagian kecil ditolak. Selain itu, dampak dari pernikahan dini antara lain kurangnya kesadaran orang tua, kurangnya pemahaman tentang faktor reproduksi dan ekonomi, serta tekanan lingkungan yang menyebabkan pergaulan bebas. Melalui program tentang pentingnya menikah di usia ideal, IPPNU Jawa Barat membutuhkan media edukasi dan informasi yang lebih efektif, terutama untuk sosialisasi anak muda di sekolah, khususnya media sosial seperti Instagram. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan penyebaran kuisioner. Perancangan video motion graphic ini melalui 3 tahapan produksi, yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Melalui tahapan pembuatan storyline, storyboard, pembuatan karakter, animating, hingga rendering. Hasil dari perancangan ini berupa video motion graphic mengenai pentingnya menikah di usia ideal yang akan digunakan sebagai media edukasi oleh IPPNU Jawa Barat melalui platform Instagram.
Perancangan Ulang UI dan UX Website Rumah Bersalin Cuma Cuma untuk Calon Donatur di Kota Bandung Diwan Setiawan; Faiz Firmansyah; Nichi Hana Karlina

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/artcomm.v7i1.829

Abstract

Rumah Bersalin Cuma Cuma, or commonly called Free Maternity Home, is a health institution that provides childbirth and other health services free of charge to mothers and children from poor communities. Founded in 2004 with ZISWaf funding support, this maternity home is committed to providing safe and comfortable births for poor mothers. In an effort to improve service and affordability, Rumah Bersalin Cuma Cuma launched a website. This website is a means to raise donations online and provide information to the public about the programs run by the maternity home. This website redesign was carried out to improve the user interface and user experience which was less attractive and informative. Methods such as interviews, observations, and questionnaires are used to understand the problems faced by users when using the Rumah Bersalin Cuma Cuma website. With this redesign, it is hoped that the image of Rumah Bersalin Cuma Cuma can be improved and increase satisfaction and positive assessments from users of the website.
KAJIAN UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI SENI DALAM PERTUNJUKAN PRE EVENT PASAR SENI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) PADA KEGIATAN THE CITY HALL FAIRGROUND KEUKEN #5 Diwan Setiawan; Rachmawati Windyaningrum
In Search (Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism) Vol 16 No 2 (2017): In Search
Publisher : LPPM UNIBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/insearch.v16i2.19

Abstract

Pasar seni ITB merupakan salah satu kegiatan yang rutin diselengarakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, kegiatan ini diselengarakan setiap 4 tahun sekali dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Pada tahun 2014 panitia Pasar seni ITB 2014 Pasar Seni ITB kembali mengangkat sebuah fenomena sosial yang dianggap sebagai persoalan dalam masyarakat. Dengan mengusung tajuk "Antara Aku". Untuk mengenalkan kegiatan tersebut, maka dibuatlah promosi melalui pre event yang dilaksanakan oleh panitia Pasar seni ITB 2014 pada acara The City Hall Fairground Keuken #5. Kegiatan promosi tersebut tidak terlepas dari unsur komunikasi dan seni. Melibatkan pertunjukan seni yang terdiri dari seni instalasi, seni lukis, dan seni grafis video mapping menjadikan kegiatan promosi tersebut menyita perhatian banyak pengunjung. Perpaduan unsur komunikasi dan seni menjadi pelengkap bagi terciptanya pemaknaan dan tercapainya tujuan komunikasi. Kajian unsur-unsur komunikasi seni pada kegiatan tersebut menimbulkan pengalaman estetis dan makna bahwa Pasar Seni ITB 2014 akan lebih ramai serta menampilkan pertunjukan seni maupun karya seni yang lebih indah dan menarik lagi.
PERAN DAN EKSISTENSI RADIO KOMUNITAS DALAM KEHIDUPAN HEGEMONI MEDIA TERKAIT REGULASI PENYIARAN Rachmawati Windyaningrum; Diwan Setiawan
In Search (Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism) Vol 16 No 2 (2017): In Search
Publisher : LPPM UNIBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/insearch.v16i2.20

Abstract

Radio komunitas berperan dalam mengatasi fenomena dominasi media oleh satu pihak, baik sektor swasta maupun pemerintah. Peran radio komunitas merupakan cerminan dari gejolak kebutuhan informasi masyarakat yang kurang puas. Radio komunitas dibangun sebagai media alternatif lokal di tengah hegemoni media. Konsep radio komunitas dan partisipasi masyarakat yang mengangkat masyarakat setempat, ke radio karena radio tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan bisnis. Dominasi yang bisa dilanggar melalui radio komunitas radio arus utama memiliki wilayah yang khas dan kepentingan masyarakat setempat. Peraturan radio komunitas saat ini seperti dua sisi mata uang yang berbeda. Salah satu sisi peraturan penyiaran bisa memberi angin segar bagi kebebasan informasi di masyarakat. Namun, sisi lain ruang radio komunitas dengan ketentuan yang ada berkaitan dengan pembatasan frekuensi dan frekuensi gelombang. Jika hanya pemerintah sebagai penguasa penyiar publik yang lebih mendukung penyiar komunitas, peran dan eksistensi radio komunitas dalam menghadapi hegemoni media akan maksimal mempertahankan kepentingan masyarakat lokal dan masyarakat tertentu.
Perancangan Ulang Permainan Sonlah untuk Anak Usia 6 Sampai 12 Tahun Di Kota Bandung Diwan Setiawan; Ahmad Deni Saputra

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1984.894 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v2i1.164

Abstract

Permainan adalah bagian tidak terpisah dalam perkembangan anak. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat mengakibatkan terjadinya perubahan pola hidup masyarakat perkotaan. Termasuk perubahan pola permainan anak-anak di kota Bandung. Dari permainan tradisonal menjadi digital mengakibatkan permainan tradisional mulai dilupakan oleh anak-anak. Termasuk permainan sonlah mempunyai multi manfaat dalam perkembangan anak-anak , melatih kecerdasan emosional, melatih gerak dan bersosialisasi, dibandingkan permainan digital yang lebih bersifat statis dan individualis. Seperti yang terjadi pada siswa-siswi SDN Cisitu, permainan sonlah mulai jarang dimainkan di halaman rumah ataupun lapangan sekolahan. Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk merancang ulang permainan sonlah bagi anak-anak berumur 6-12 tahun di kota bandung untuk meningkatkan minat terhadap permainan tradisional khususnya permainan sonlah. Dengan tampilan baru dari sisi tampilan visual, kemasan dan portabel. Media yang dipilih adalah media cetak karena menampilkan sisi fisik,bentuk stafak agar para pemain ikut terlibat sisi emosional, motorik tubuh dan bersosialisasi dalam permain. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah metode kuantitatif untuk memberikan gambaran dan fakta permainan sonlah di SDN Cisitu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi lapangan berupa observasi,wawancara dan kuisioner. Proses perancangan ulang permainan sonlah ini didasari dengan teori desain komunikasi visual.
Perancangan Desain User Interface Aplikasi KABITA Untuk Menginformasikan Kuliner Street Food Kota Bandung Diwan Setiawan; Sri Wulandari

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.33 KB) | DOI: 10.37278/artcomm.v3i1.280

Abstract

Bandung is a city that has a variety of culinary, it makes this city as a culinary tourism destination that highly demanded by both domestic and foreign tourists. Based on data from the Department of Culture and Tourism of Bandung, Bandung has a legendary street food culinary that is highly favored by culinary enthusiasts who visit this city. Street food culinary is snacks that have been around for a long time with authentic flavors and stories behind, some of popular street food culinary are bandros, combro, colenak, ketan bakar, cireng ​​and others. The rapid development of culinary potential in this city has caused many new street foods that enriches culinary diversity in Bandung so that culinary enthusiasts need an information media contains of information about culinary in this city, especially authentic street food culinary which is starting to be hard to find. Through qualitative methods and data collection techniques by means of field studies such as observation, interviews and questionnaires, it is necessary to design an application-based information media. The final results of this research is user interface design for the media that informs Bandung street food culinary. Inspired by the word kabita which comes from Sundanese means tempted to taste food, was chosen as the name of the application that informs culinary street food in the city of Bandung that aims to facilitate culinary enthusiasts to get that information