Awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan adanya fenomena coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang pertama kali dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019, menyusul laporan sekelompok kasus 'virus pneumonia' di Wuhan, provinsi Hubei, China. Dengan adanya COVID-19, pemerintah memberlakukan masa pandemi. Pemberlakuan masa pandemi berdampat pada pelaksanaan pendidikan di Indonesia yaitu dengan memberlakukan pembelajaran jarak jauh melalui pembelajaran daring. Penerapan pembelajaran daring menimbulkan kendala sehingga berdasarkan hasil evaluasi pemerintah, terdapat kebutuhan pembelajaran tatap muka. Maka, penulis melakukan penelitian dengan klasifikasi data untuk menghitung nilai probabilitas dengan metode Naive Bayes, diharapkan penelitian ini dapat membantu Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengambil keputusan pemberian izin pelaksanaan pembelajaran tatap muka sekolah dimasa pandemi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian adalah Penelitian Kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dengan pengujian confussion matrix dengan teknik split validasi, penggunaan metode klasifikasi naïve bayes terhadap dataset yang telah diambil pada objek penelitian diperoleh tingkat akurasi sebesar 73% atau termasuk dalam kategori Good. Sementara nilai Precision sebesar 92% dan Recall sebesar 86% dapat dikatakan bahwa pembelajaran tatap muka sekolah dimasa pandemi dapat dilakukan.