Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Konsentrasi Garam Terhadap Sifat Organoleptik Telur Asin Oven Yang Dibuat Dengan Cara Basah Sepi Ramdayani; Haris Lukman; Resmi Resmi
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 25 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.735 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v25i1.17884

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi garam terhadap sifat organoleptik telur asin oven yang dibuat dengan cara basah dan untuk mengetahui konsentrasi garam yang optimal terhadap sifat organoleptik pada telur asin oven. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 30 panelis sebagai ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P20 = pemeraman telur dengan konsentrasi garam 20%, P25 = pemeraman telur dengan konsentrasi garam 25%, P30= pemeraman telur dengan konsentrasi garam 30%, P35= pemeraman telur dengan konsentrasi garam 35%. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah nilai kesukaan terhadap warna, aroma, tekstur, kekenyalan, dan rasa putih telur asin dan kuning telur asin. Data dianalisis dengan analisis Kruskal Wallis apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak Duncan, sedangkan untuk membedakan tingkat kesukaan antara panelis laki-laki dan panelis perempuan dilakukan dengan Uji Chi-Kuadrat. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi garam berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai kesukaan tekstur putih telur asin. Namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai kesukaan rasa, aroma warna, kekenyalan putih telur asin dan rasa, aroma, warna, kekenyalan kuning telur asin. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi garam yang berbeda memberi kan pengaruh terhadap tekstur putih telur asin. Nilai kesukaan terbaik diperoleh konsentrasi garam 25% pada tekstur putih telur asin oven.
Performa Ayam Broiler yang Diberi Perlakuan Cairan Rumen Kerbau sebagai Sumber Enzim dalam Ransum Berbasis Jagung dan Bungkil Kedelai Agus Budiansyah; Ucop Haroen; Resmi Resmi; Syafwan Syafwan; Ramlah Ramlah
Bulletin of Tropical Animal Science Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.4.1.69-87

Abstract

This study aimed to determine the effect of using buffalo rumen fluid as a source of enzymes (CRKSE) in corn and soybean meal-based rations on the performance of broiler chickens. A total of 240 day-old chicks (DOC) of the Ross strain were allocated into 24 groups, consisting of 6 treatments and 4 replications with 10 chicks each. The treatment was using CRKSE, namely R1: 0 ml, R2: 30.78 ml, R3: 61.56 ml, R4: 92.35 ml, R5: 123.12 ml, and R6: 153.90 ml per kilogram of ration, respectively equivalent to 0%, 0.6%, 1.2%, 1.8%, 2.4% and 3.0% extracted buffalo rumen fluid enzymes. The rations were incubated with CRKSE for 24 hours at room temperature. Chickens were kept for 5 weeks and provided food and drinking water ad libitum. The variables measured were feed consumption, body weight gain (BWG), feed conversion ratio (FCR), final body weight (FBW), carcass weight, and digestive organ weight. The study design was a completely randomized design, and data were analyzed using ANOVA. If there is a significant effect, proceed with Duncan's multiple range test (DMRT). The use of CRKSE in rations had a significant effect (P<0.05) on feed consumption and FCR, whereas on BWG and FBW of broiler chickens up to 5 weeks of age, carcass weight, and digestive organ weights had no significant effect (P>0.05). The DMRT test results proved that the treatment using CRKSE at the level of 30.78 ml/kg (R2) to the level of 153.9 ml/kg ration (R6) significantly (P<0.05) reduced feed consumption and FCR compared to R1, but not significantly different (P>0.05) between R2, R3, R4, R5, and R6. It can be concluded that the use of CRKSE from slaughterhouses in rations is effective in improving the performance of broiler chickens by reducing the FCR   Key words: buffalo, broiler performance, enzyme, local feed, rumen fluid   ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan cairan rumen kerbau sebagai sumber enzim (CRKSE) dalam ransum berbasis jagung dan bungkil kedelai terhadap performa ayam broiler. Sebanyak 240 ekor anak ayam umur sehari (DOC) strain Ross dibagi menjadi 24 kelompok, terdiri atas 6 perlakuan dan 4 ulangan, setiap ulangan terdapat 10 ekor. Perlakuannya adalah penggunaan CRKSE yaitu R1 : 0 ml, R2: 30,78 ml, R3: 61,56 ml, R4: 92,35 ml, R5: 123,12 ml dan R6: 153,90 ml per kilogram ransum, masing masing setara dengan 0%, 0,6%, 1,2%, 1,8%, 2,4% dan 3,0% enzim cairan rumen kerbau hasil ekstraksi. Ransum diinkubasi dengan CRKSE selama 24 jam pada suhu ruang. Ayam dipelihara selama 5 minggu, pemberian makan dan air minum tersedia ad libitum. Peubah yang diukur adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan (PBB), konversi ransum, Bobot badan akhir (BBA), bobot karkas dan bobot organ pencernaan. Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap, dan data dianalisis dengan ANOVA. Bila terdapat pengaruh yang nyata, dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT). Penggunaan CRKSE dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi ransum dan konversi ransum, sedangkan terhadap PBB dan BBA ayam broiler sampai umur 5 minggu, bobot karkas dan bobot organ pencernaan tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Hasil uji DMRT membuktikan bahwa perlakuan penggunaan CRKSE pada taraf 30,78 ml/kg (R2) sampai taraf 153,9 ml/kg ransum (R6) nyata (P<0,05) menurunkan konsumsi ransum dan angka konversi ransum dibandingkan R1, tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) antara R2, R3, R4, R5 dan R6. Dapat disimpulkan penggunaan CRKSE asal rumah potong hewan dalam ransum efektif memperbaiki performa ayam broiler dengan menurunkan angka konversi ransum.   Kata kunci: cairan rumen, enzim, kerbau, pakan lokal, performa ayam broiler.