Ni Made Astini
Institut Komunikasi & Bisnis London School of Public Relation, Jakarta, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Eksistensi Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Praktisi Public Relation Ni Made Astini; Ni Putu Parmini; Mukhamdanah Mukhamdanah
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 6 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.587 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v6i1.44258

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan eksistensi bahasa Indonesia dalam komunikasi praktisi public relation. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek yang terlibat pada penelitian ini yakni praktisi public relation di wilayah pariwisata. Pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara dengan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Proses observasi dalam penelitian dilakukan untuk memperoleh data tentang sikap-sikap penutur atau praktisi public relation terhadap bahasa Indonesia. Wawancara dilakukan secara langsung bercakap-cakap di tempat kerja individu atau praktisi public relation. Data yang diperoleh pada penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yang dikaitkan dengan hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi bahasa Indonesia dalam komunikasi praktisi public relation masih tergolong rendah.  Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi dan wawancara yang menunjukkan bahwa para praktisi cenderung lebih banyak menggunakan bahasa asing dan bahasa campuran. Selain itu komunikasi praktisi public relation dengan masyarakat sekitar menggunakan bahasa Indonesia bercampur bahasa Bali dan bahasa Inggris. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar penting dibina dan dikembangkan untuk memperlancar komunikasi dengan wisatawan yang menggunakan bahasa Indonesia maupun dengan masyarakat.