Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst) Nur Indah Sari; Muhammad Syahrir; Diana Eka Pratiwi
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 1 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.655 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i1.33919

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan filler kitosan dan CaCO3 terhadap karakteristik bioplastik dan untuk mengetahui konsentrasi filler kitosan dan CaCO3 yang optimum dalam sintesis bioplastik dari umbi gadung dengan tahapan ekstraksi pati, sintesis bioplastik dengan penambahan filler kitosan dan CaCO3, dan karakterisasi yang meliputi uji ketahanan air, kemampuan biodegradasi, sifat mekanik (kuat tarik, elongasi, dan modulus young), serta analisis gugus fungsi dengan menggunakan spektrofotometer FTIR. Sampel umbi gadung diperoleh dari Desa Bu’nea Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi filler kitosan maupun CaCO3 sebanding dengan nilai ketahanan air dan berbanding terbalik dengan kemampuan degradasi bioplastik. Sifat mekanik terbaik sekaligus sebagai konsentrasi optimum diperoleh dari penambahan kitosan 6% dengan nilai kuat tarik sebesar 8,85 MPa, elongasi sebesar 11,83% dan nilai modulus young 0,7482 MPa. Adapun CaCO3 3% merupakan konsentrasi optimum yang memberikan sifat mekanik yang paling besar yaitu nilai kuat tarik 7,5522 MPa, elongasi 9,64% serta modulus young 0,7834 MPa. Hasil identifikasi gugus fungsi FTIR terdapat gugus O-H, C-H, N-H, dan C-O yang merupakan gugus fungsi dari bahan penyusun bioplastik yaitu pati, kitosan, dan gliserol..Kata kunci: Bioplastik, Dioscorea Hispida Dennst, kitosan, CaCO3ABSTRACTThis study aims to determine the effect of adding chitosan and CaCO3 fillers to the characteristics of bioplastics and to determine the optimum concentration of chitosan and CaCO3 fillers in the synthesis of bioplastics from gadung-yam. The research sample was gadung-yam which was obtained from Bu’nea Village, Minasate’ne District, Pangkep Regency, South Sulawesi. The research phase includes starch extraction, bioplastic synthesis with the addition of chitosan and filler CaCO3, and characterization which includes testing of water resistance, biodegradability, mechanical properties (tensile strength, elongation, and Young's modulus), as well as analysis of functional groups using FTIR spectrophotometer.The results showed that the filler concentration of chitosan and CaCO3 was proportional to the value of water resistance and inversely proportional to the ability of bioplastic degradation. The best mechanical properties were obtained from the addition of 6% chitosan with a tensile strength value of 8.85 MPa, elongation of 11.83% and Young's modulus value. 0.7482 MPa. The 3% CaCO3 is the optimum concentration that gives the greatest mechanical properties, namely the tensile strength value of 7.5522 MPa, elongation 9.64% and Young's modulus 0.7834 MPa. The result of the identification of the FTIR functional group, there ar O-H, C-H, N-H, and C-O which are functional groups of the building blocks of bioplastics, namely starch, chitosan, and glycerol.Keywords: Bioplastic, Dioscorea Hispida Dennst, chitosan, CaCO3
Sintesis Kristal Tunggal Kalsium Tartrat Tetrahidrat (CaC4H4O6.4H2O) dari Kalsium Oksalat (CaC2O4) Umbi Talas (Colocasia esculenta L Schott) dengan Metode Gel Metasilikat Karmila Yusuf; Muhammad Danial; Diana Eka Pratiwi
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 2 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.899 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i2.39778

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mensintesis kalsium tartrat tetrahidrat (CaC4H4O6.4H2O) dari kalsium oksalat (CaC2O4) umbi talas (Colocasia esculenta L Schott) dengan metode gel metasilikat. Umbi talas memiliki kandungan kalsium oksalat sebesar  9.49 %. Kalsium oksalat yang direaksikan dengan natrium klorida (NaCl) akan menghasilkan kalsium klorida (CaCl2) dan natrium oksalat (Na2C2O4). Kalsium klorida selanjutnya dimanfaatkan dalam sintesis kristal tunggal kalsium tartrat tetrahidrat atau CaTT. Umbi talas dihaluskan kemudian dipanaskan dengan suhu 50°C selama 5 menit  menggunakan larutan NaCl     (2%; 3%; 4%; 5%; 6% dan 7%) untuk membentuk supernatan CaCl2, yang selanjutnya diteteskan ke dalam gel metasilikat (pH 3.00; 3.25; 3.50; 3.75; dan 4.00) yang mengandung ion tartrat dan didiamkan selama 67 jam hingga tumbuh kristal. Konsentrasi optimum NaCl adalah 5% dan pH optimum pembentukan gel metasilikat adalah 3,50 diperoleh kristal putih jernih yang tidak larut dalam akuades. Karakterisasi kristal hasil sintesis dengan XRD membuktikan bahwa kristal hasil sintesis adalah kristal tunggal CaTT dengan sistem kristal ortorombik. Kata kunci : Umbi talas, Kalsium oksalat, Gel metasilikat  ABSTRACTThis study aims to synthesize calcium tartrate tetrahydrate (CaC4H4O6.4H2O) of calcium oxalate (CaC2O4) taro bulbs (Colocasia esculenta L Schott) with metasilicate gel method. Calcium oxalate in taro bulbs amounting to 9.49 %. Calcium oxalate is reacted with sodium chloride (NaCl) will produce calcium chloride (CaCl2) and sodium oxalate (Na2C2O4). Calcium chloride is subsequently used in the synthesis of single crystals of calcium tartrate tetrahydrate or CaTT. Mashed taro bulbs then heated using NaCl solution (2%; 3%; 4%; 5%; 6% and 7%) to form supernatant CaCl2, which then dripped into metasilicate gel (pH 3.00; 3.25; 3.50; 3.75 and 4.00) containing tartrate ions and allowed to stand for 67 hours to grow crystals. The optimum concentration of NaCl is 5% and the optimum pH gel formation was obtained 3.50 white clear crystals are not soluble in distilled water. Characterization of crystals synthesized by XRD proved that the synthesized crystals are single crystal CaTT with orthorhombic crystal system. Key word : Taro bulb, Calcium oxalate, Metasilicate gel
Pengaruh Penambahan Litium Hidroksida (Lioh) Terhadap Konduktivitas Membran Kitosan Untuk Aplikasinya Dalam Baterai Polimer Litium Diana Eka Pratiwi; Sugiarti Sugiarti; Moh. Wijaya
Seminar Nasional LP2M UNM 2017
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.313 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan basa litium hidroksida (LiOH) terhadap konduktivitas membran kitosan untuk aplikasinya dalam baterai polimer litium. Membran kitosan-LiOH dibuat menggunakan metode blending dengan variasi penambahan LiOH yaitu 0, 5, 10, 15, dan 16 % b/b. Konduktivitas membran diukur menggunakan alat LCR meter. Dari hasil penelitian diperoleh membran kitosan-LiOH berwarna kuning ransparan dengan ketebalan rata-rata 1 mm. Dari hasil pengukuran dengan LCR meter diketahui bahwa penambahan LiOH akan meningkatkan konduktivitas membran kitosan-LiOH, dimana konduktivitas maksimum sebesar 3,50 x 10-3 S m-1 diperoleh pada penambahan LiOH sebesar 15 % b/b. Kata kunci: membran, kitosan, LiOH, konduktivitas, baterai