Faizal Kasim
Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Negeri Gorontalo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Keanekaragaman dan Kelimpahan Gastropoda pada Ekosistem Mangrove Desa Kramat Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo Mansyur Abukasim; Faizal Kasim; Miftahul Khair Kadim
Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i3.34213

Abstract

Pesisir Desa Kramat merupakan bagian dari sebaran mangrove di kawasan Teluk Tomini. Tekanan lingkungan akibat aktivitas masyarakat seperti alih fungsi kawasan dan sampah pesisir ditengarai telah merusak kawasan mangrove di Desa Kramat. Kondisi tersebut dikhawatirkan berdampak pada gastropoda sebagai komponen esensial ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kekayaan jenis, keanekaragaman dan kelimpahan gastropoda mangrove di pesisir Desa Kramat, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Penelitian dilakukan dengan cara mensurvei populasi gastropoda menggunakan kuadran berukuran 5x5 m yang dibuat pada tiga transek garis (LT) yang berbeda berdasarkan lebar sabuk mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah spesies gastropoda di ekosistem mangrove adalah 14 yang mewakili anggota 8 famili. Kelimpahan tertinggi terdapat di LT-1 dengan lebar sabuk mangrove terkecil, yaitu Terebralia sulcata (14.800 ind/ha) untuk tingkat spesies dan Potamididae (20.600 ind/ha) untuk tingkat famili. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener untuk semua spesies berkisar antara 1,517 hingga 2,177. Nilai indeks dispersi Morisita berkisar antara 0,97–14,00 untuk tingkat spesies dan 0,97–4,67 untuk tingkat famili. Meskipun jumlah spesies gastropoda cukup besar, nilai indeks keanekaragamannya tergolong sedang, dengan sebaran mengelompok. Kajian ini menunjukkan peran ekologis kawasan mangrove Desa Kramat sebagai penunjang keanekaragaman hayati dan habitat gastropoda yang diperlukan untuk pengelolaan kawasan pesisir di Teluk Tomini.  The coast of Kramat Village is part of the mangrove distribution area in the Tomini Bay area. Environmental pressures due to community activities such as area conversion and coastal waste are suspected of degrading the mangrove area in Kramat Village. The condition is feared to impact gastropods as an essential component of the mangrove ecosystem. This research aimed to observe species richness, diversity, and the abundance of mangrove gastropods on the coast of Kramat Village, Boalemo Regency, Gorontalo Province. The study was conducted by surveying the gastropod population using a 5x5 m quadrant established on three different line transects (LT) based on the width of the mangrove belt. The study's results showed that the number of gastropod species in the mangrove ecosystem was 14, representing members of 8 families. The highest abundance was found in LT-1 with the smallest mangrove belt width, namely Terebralia sulcata (14,800 ind.ha-1) for species level and Potamididae (20,600 ind.ha-1) for family level. The Shannon-Wiener diversity index values for all species ranged from 1.517 to 2.177. Morisita's dispersion index values ranged from 0.97-14.00 for the species level and 0.97-4.67 for the family level. Although the number of gastropod species is quite large, the diversity index value is categorized as a medium, with distribution clumped. This study shows the ecological role of the mangrove area of Kramat Village to support biodiversity and as a habitat for gastropods needed for the management of coastal areas in Tomini Bay.
Keanekaragaman dan Kelimpahan Gastropoda pada Ekosistem Mangrove Desa Kramat Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo Mansyur Abukasim; Faizal Kasim; Miftahul Khair Kadim
Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.374 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v11i3.34213

Abstract

Pesisir Desa Kramat merupakan bagian dari sebaran mangrove di kawasan Teluk Tomini. Tekanan lingkungan akibat aktivitas masyarakat seperti alih fungsi kawasan dan sampah pesisir ditengarai telah merusak kawasan mangrove di Desa Kramat. Kondisi tersebut dikhawatirkan berdampak pada gastropoda sebagai komponen esensial ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kekayaan jenis, keanekaragaman dan kelimpahan gastropoda mangrove di pesisir Desa Kramat, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Penelitian dilakukan dengan cara mensurvei populasi gastropoda menggunakan kuadran berukuran 5x5 m yang dibuat pada tiga transek garis (LT) yang berbeda berdasarkan lebar sabuk mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah spesies gastropoda di ekosistem mangrove adalah 14 yang mewakili anggota 8 famili. Kelimpahan tertinggi terdapat di LT-1 dengan lebar sabuk mangrove terkecil, yaitu Terebralia sulcata (14.800 ind/ha) untuk tingkat spesies dan Potamididae (20.600 ind/ha) untuk tingkat famili. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener untuk semua spesies berkisar antara 1,517 hingga 2,177. Nilai indeks dispersi Morisita berkisar antara 0,97–14,00 untuk tingkat spesies dan 0,97–4,67 untuk tingkat famili. Meskipun jumlah spesies gastropoda cukup besar, nilai indeks keanekaragamannya tergolong sedang, dengan sebaran mengelompok. Kajian ini menunjukkan peran ekologis kawasan mangrove Desa Kramat sebagai penunjang keanekaragaman hayati dan habitat gastropoda yang diperlukan untuk pengelolaan kawasan pesisir di Teluk Tomini.  The coast of Kramat Village is part of the mangrove distribution area in the Tomini Bay area. Environmental pressures due to community activities such as area conversion and coastal waste are suspected of degrading the mangrove area in Kramat Village. The condition is feared to impact gastropods as an essential component of the mangrove ecosystem. This research aimed to observe species richness, diversity, and the abundance of mangrove gastropods on the coast of Kramat Village, Boalemo Regency, Gorontalo Province. The study was conducted by surveying the gastropod population using a 5x5 m quadrant established on three different line transects (LT) based on the width of the mangrove belt. The study's results showed that the number of gastropod species in the mangrove ecosystem was 14, representing members of 8 families. The highest abundance was found in LT-1 with the smallest mangrove belt width, namely Terebralia sulcata (14,800 ind.ha-1) for species level and Potamididae (20,600 ind.ha-1) for family level. The Shannon-Wiener diversity index values for all species ranged from 1.517 to 2.177. Morisita's dispersion index values ranged from 0.97-14.00 for the species level and 0.97-4.67 for the family level. Although the number of gastropod species is quite large, the diversity index value is categorized as a medium, with distribution clumped. This study shows the ecological role of the mangrove area of Kramat Village to support biodiversity and as a habitat for gastropods needed for the management of coastal areas in Tomini Bay.
Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Tilalohe, Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo Citra Panigoro; Arfiani Rizki Paramata; Faizal Kasim; Maharani Nurul Fadila Akase
Journal of Marine Research Vol 12, No 1 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i1.35466

Abstract

Memanfaatkan lahan dan sumber daya alam untuk tujuan ekowisata membutuhkan desain yang terkait dengan kesesuaian atraksi dan daya dukung wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesesuaian alokasi lahan kawasan dan daya dukungnya untuk kegiatan pariwisata di wilayah Pantai Tilalohe. Metode penelitian terdiri dari metode survei untuk kondisi bio-fisik dan penelitian literatur untuk karakteristik area pantai Tilalohe, serta kesesuaian dan daya dukung wilayah sebagai tujuan wisata. Hasilnya menunjukkan bahwa pantai Tilalohe secara geomorfologis memiliki karakteristik pantai saku. Jenis atraksi yang paling cocok adalah duduk dengan santai di semua stasiun pada lahan utama dengan luas 1315,45 m2 dengan garis pantai di sepanjang 114,84 m. Perairan di depan tanah utama, dengan luas 5965,20 m2 dan garis pantai 182,79 m, sangat mendukung pengunjung untuk kegiatan mandi dan berenang di wilayah timur. Studi ini menunjukkan peran penting analisis kesesuaian dan daya dukung untuk arahan peruntukan lahan untuk kegiatan ekowisata berdasarkan prinsip-prinsip perlindungan lingkungan dan keberlanjutan manfaat. Utilizing land and natural resources for ecotourism purposes requires a design related to the suitability of the attractions and its region's carrying capacity. This study aims to assess the suitability of the region's land allocation and its carrying capacity for tourism activities in the Tilalohe Beach area. The research method consists of survey methods for bio-physical conditions and literature research for the characteristics of the Tilalohe Beach area, as well as the suitability and carrying capacity of the region as a tourist destination. The results show that geomorphologically Tilalohe beach has characteristics of a pocket beach. The most suitable attraction is sitting casually at all stations on the main land with an area of 1315.45 m2 with coastlines along 114.84 m. This study shows an essential role of analysis of the suitability and carrying capacity of the area in the direction of land allotment for ecotourism activities based on the principles of environmental protection and the sustainability of benefits.
Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Tilalohe, Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo Citra Panigoro; Arfiani Rizki Paramata; Faizal Kasim; Maharani Nurul Fadila Akase
Journal of Marine Research Vol 12, No 1 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i1.35466

Abstract

Memanfaatkan lahan dan sumber daya alam untuk tujuan ekowisata membutuhkan desain yang terkait dengan kesesuaian atraksi dan daya dukung wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesesuaian alokasi lahan kawasan dan daya dukungnya untuk kegiatan pariwisata di wilayah Pantai Tilalohe. Metode penelitian terdiri dari metode survei untuk kondisi bio-fisik dan penelitian literatur untuk karakteristik area pantai Tilalohe, serta kesesuaian dan daya dukung wilayah sebagai tujuan wisata. Hasilnya menunjukkan bahwa pantai Tilalohe secara geomorfologis memiliki karakteristik pantai saku. Jenis atraksi yang paling cocok adalah duduk dengan santai di semua stasiun pada lahan utama dengan luas 1315,45 m2 dengan garis pantai di sepanjang 114,84 m. Perairan di depan tanah utama, dengan luas 5965,20 m2 dan garis pantai 182,79 m, sangat mendukung pengunjung untuk kegiatan mandi dan berenang di wilayah timur. Studi ini menunjukkan peran penting analisis kesesuaian dan daya dukung untuk arahan peruntukan lahan untuk kegiatan ekowisata berdasarkan prinsip-prinsip perlindungan lingkungan dan keberlanjutan manfaat. Utilizing land and natural resources for ecotourism purposes requires a design related to the suitability of the attractions and its region's carrying capacity. This study aims to assess the suitability of the region's land allocation and its carrying capacity for tourism activities in the Tilalohe Beach area. The research method consists of survey methods for bio-physical conditions and literature research for the characteristics of the Tilalohe Beach area, as well as the suitability and carrying capacity of the region as a tourist destination. The results show that geomorphologically Tilalohe beach has characteristics of a pocket beach. The most suitable attraction is sitting casually at all stations on the main land with an area of 1315.45 m2 with coastlines along 114.84 m. This study shows an essential role of analysis of the suitability and carrying capacity of the area in the direction of land allotment for ecotourism activities based on the principles of environmental protection and the sustainability of benefits.