<![CDATA[ Abstract The popularity of film as an object in literary studies creates many adaptations of literary works from the written form into a film. The meaning of the film as a representation of the reality of society is different from the film which is merely a reflection of reality. As a reflection of reality, films only transfer reality to the screen without changing that reality. Meanwhile, as a representation of reality, films shape and re-present reality based on the codes, conventions, and ideologies of culture. The Enola Holmes film is the result of the novel by Nancy Springer, namely The Case of the Missing Marquess: An Enola Holmes Mystery which was later made into a film by Herry Bradbeer. The film was set around the Victorian era in the nineteenth century in England. The purpose of this study is to determine the meaning of the semiotic code regarding feminism at the level of reality and the level of ideology. The research approach used is a qualitative approach with John Fiske's semiotic analysis. The results of the research on the representation of feminism on the character of Enola Holmes in this semiotic analysis show that (1) the representation of feminism at the reality level includes appearance, costume, make-up, the way of speaking, expression, attitude, behavior, environment, and movement, (2) representation of feminism in the ideological level, which is represented by the flow of liberal feminism where discrimination against women is treated unfairly as in the character of Enola Holmes. Keywords: Enola Holmes; Feminism; Film; John Fiske; Semiotic Abstrak Popularitas film sebagai sebuah objek dalam kajian sastra menciptakan banyaknya adaptasi karya sastra dari bentuk tulisan ke dalam sebuah film. Dalam beberapa dekade, sederet film yang sukses secara komersil maupun apresiasi akademis merupakan hasil transformasi dari karya sastra, khususnya novel. Makna film sebagai representasi dari realitas masyarakat berbeda dengan film yang sekedar sebagai refleksi dari realitas. Sebagai refleksi dari realitas, film hanya sekedar memindahkan realitas ke layar tanpa mengubah realitas itu. Sementara itu, sebagai representasi dari realitas, film membentuk dan menghadirkan kembali realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi dan ideologi dari kebudayaan. Film Enola Holmes merupakan hasil dari novel karya Nancy Springer, yakni The Case of the Missing Marquess: An Enola Holmes Mystery yang kemudian diangkat menjadi film oleh Herry Bradbeer. Film ini mengambil latar sekitar zaman Victoria pada abad ke sembilan belas di Inggris. Pada masa itu, kaum perempuan masih terikat dengan standar sosial, stigma dan diskriminasi. Isu feminisme tentu menarik perhatian karena selama ini perempuan sering digambarkan hanya sebagai objek narasi yang pasif, pemeran sampingan, bahkan objek erotis utama dalam film. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna kode semiotika mengenai feminisme dalam level realitas dan level ideologi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika John Fiske. Hasil penelitian representasi feminisme pada tokoh Enola Holmes dalam analisis semiotika ini menunjukkan bahwa (1) representasi feminisme pada level realitas mencankup penampilan, kostum, tata rias, cara berbicara, ekspresi, sikap, perilaku, lingkungan, dan gerakan, (2) representasi feminisme pada level ideologi yakni terepresentasi mewakili aliran feminisme liberal di mana diskriminasi perempuan diperlakukan tidak adil seperti pada tokoh Enola Holmes. Kata kunci: Enola Holmes; Feminism; Film; John Fiske; Semiotic]]>
