P. J. Prih Haryadi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENENTUAN WAKTU TIBA GELOMBANG-P SECARA OTOMATIS DENGAN METODA SKEWNESS DAN KURTOSIS TERINTEGRASI Hendar Gunawan; Nanang T. Puspito; Gunawan Ibrahim; P. J. Prih Haryadi; Kadnan Kadnan
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.527 KB) | DOI: 10.31172/jmg.v13i1.119

Abstract

Penentuan waktu tiba gelombang P sangat penting dalam perhitungan parameter Peringatan Dini Gempabumi (PDG) yaitu periode dominan dan amplitudo pergeseran maksimum yang digunakan untuk memprediksi magnitudo dan lokasi hiposenter. Metodologi statistik orde tinggi yang disebut dengan Integ telah digunakan untuk menentukan waktu tiba gelombang P. Filter bandpass butterworth orde dua dengan frekuensi 0,075-4 Hz diterapkan untuk menghilangkan efek drift dan gangguan gelombang panjang. Proses integrasi sinyal broadband kecepatan dilakukan untuk mendapatkan sinyal broadband pergeseran. Dari perhitungan yang dilakukan pada 68 sinyal broadband kecepatan yang tercatat oleh stasiun CISI, Jawa Barat sepanjang periode 2009-2011 menunjukan tingkat ketelitian yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode STA/LTA yang saat ini digunakan di BMKG. Selisih residu rata-rata metoda Integ dengan data acuan BMKG adalah -0.063 detik dengan standar deviasi 0.393 detik dan standar kesalahan 0.048 detik. Hasil ini menunjukan bahwa metoda Integ memiliki tingkat ketelitian yang baik dan dapat digunakan dalam penentuan parameter PDG. Determination of P-wave arrival time is crucial in the calculation of Earthquake Early Warning (EEW) parameters is dominant period and maximum displacement amplitude is used to predict magnitude and hipocenter. The methodology of higher order statistical called Integ used to determine P-wave arrival time. Bandpass filter of second order butterworth with frequency 0.075-4 Hz is applied to eliminate drift effects and long-wave noise. The integration procces   of velocity broadband signal applied to get displacement signal. From the calculations of 68 velocity broadband signals recorded by CISI station, West Java during period 2009-2011 showed a better accuracy compared to the STA/LTA are currently used in BMKG. Difference in average residual of Integ method to reference data of BMKG is -0063 seconds with standard deviation 0,393 seconds and standard error 0,048 seconds. These results indicate that the Integ method has high accuracy and can be used in the determination of EEW parameters.
ESTIMASI WAKTU ULANG GEMPABUMI MENGGUNAKAN BESARAN STRESS DROP STATIS DAN STRAIN RATE (Studi kasus : Gempabumi Mentawai 25 Oktober 2010) Jaya Murjaya; P. J. Prih Haryadi; Lilik Hendrajaya; Kirbani Sri Brotopuspito; Subagyo Pramumijoyo
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.808 KB) | DOI: 10.31172/jmg.v13i1.115

Abstract

Usaha untuk menentukan waktu perulangan (τr) gempabumi telah banyak dilakukan dengan berbagai metode, namun sampai saat ini hasilnya masih kurang memuaskan. Pada studi ini penetuan τr dilakukan dengan   menggunakan parameter karakteristik sumber gempabumi.  τr diestimasi dengan menggunakan stress drop statis (∆σ) dari parameter sumber gempabumi dan seismogram. Parameter sumber gempabumi yang digunakan terdiri dari momen seismik (Mo), Slip rata-rata (panjang L dan lebar W) digunakan untuk mengestimasi ∆σ gempabumi Mentawai (Mw 7.7) tanggal 25 Oktober 2010. 6 (enam) lembar seismogram dari stasiun seismik PPI, PSI, KLI, KAPI, AAI dan JAY juga digunakan untuk menduga besaran ∆σ untuk gempabumi tersebut. Menggunakan varian parameter sumber gempabumi pada model circular crack, didapatkan nilai ∆σ sekitar 3,6 bar sampai 28,8 bar, sedangkan pada model dip slip sekitar 9,62 bar sampai 65,86 bar. Apabila digunakan nilai strain rata-rata berorde 10-15 s-1, akumulasi stress dapat diduga sekitar 7076 Pa/tahun. Dengan membandingkan kedua nilai ∆σ yang dilepas oleh gempabumi Mentawai terhadap akumulasi stress, maka nilai τr didapat sekita 75 tahun sampai 930 tahun. A lot of methods is used to determine of earthquake recurrence time (τr) but the result was still unsufficient. τr  can be estimated by using the static stress drop (∆σ) from the earthquake source parameter (ESP) and seismogram. That parameters consist of seismic moment (Mo), Slip rate (length L and width W) is used to estimate of ∆σ of Mentawai earthquake (Mw 7.7) on Oct 25, 2010. Then the six seismograms from PPI, PSI, KLI, KAPI, AAI and JAY was used also to estimate of the ∆σ. Using the variant of ESP above to the circular crack model, the ∆σ was found around 3,6-28,8 bars, for dip slip model around 9,62- 65,86 bars. Then applied strain rate value with order 10-15 s-1, the stress accumulation can be estimated around 7076 Pa yr-1. By comparing the ∆σ values with stress accumulation, the τr is found around 75 yr until 930 yr.