Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : FORTE JOURNAL

FORMULASI KRIM EKSTRAK DAUN SIRIH CINA (Peperomia Pellucida L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN DAN ASAM STEARAT Nur Cholis Endriyatno; Dian Nita Puspitasari
FORTE JOURNAL Vol 3 No 1 (2023): Edisi Januari 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v3i1.416

Abstract

Prevalensi akne vulgaris di Indonesia bisa dibilang termasuk sangat tinggi, karena negara ini berada dalam iklim tropis yang memiliki kelembapan tinggi. Akne vulgaris dapat disebabkan karena banyak faktor, salah satunya adalah karena infeksi dari bakteri Propionibacterium acne. Bakteri mudah tumbuh dengan kondisi lingkungan yang lembab. Pengobatan akne vulgaris dapat menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang kurang tepat dalam pengobatan akne vulgaris dapat menimbulkan masalah resistensi, maka dari itu diperlukan alternatif lain yaitu bahan alam. Salah satu bahan alam yang memiliki aktivitas antibakteri adalah daun sirih cina (Peperomia pellucida L.).  Ekstrak etanol 96% daun sirih cina dengan konsentrasi 15% memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap Propionibacterium acne. Senyawa yang memiliki potensi antibakteri pada ekstrak daun sirih cina adalah flavonoid, steroid, terpenoid,  alkaloid, saponin, dan tanin. Untuk memaksimalkan pemanfaatan daun sirih cina maka perlu untuk diformulasi. Salah satu formulasi untuk topikal adalah krim. Tujuan dari penelitian ini untuk memformulasi sediaan krim ekstrak daun sirih cina dengan kombinasi variasi konsentrasi trietanolamin (TEA) dan asam stearat sebagai basis krim. Formulasi sediaan krim dengan kombinasi asam stearat dan TEA menghasilkan sifat fisik yang baik berupa organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, tipe krim, dan viskositas.
FORMULASI KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN DAN ASAM STEARAT Nur Cholis Endriyatno; Fitrotul Aida
FORTE JOURNAL Vol 3 No 1 (2023): Edisi Januari 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v3i1.420

Abstract

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, dimana banyak sekali penyakit kulit yang dialami oleh masyarakat. Penyakit kulit salah satunya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Tanaman kemangi (Ocimum basilicum L.) dapat digunakan sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 1,5%. Kandungan senyawa tanaman kemangi (Ocimum basilicum L.) yang berperan sebagai antibakteri yaitu flavonoid, tanin, dan minyak atsiri. Ekstrak diperoleh dengan cara maserasi menggunakan penyari etanol 96%. Ekstrak diformulasi dalam sediaan krim dengan variasi konsentrasi asam stearat dan trietanolamin, untuk mengetahui kualitas sediaan dapat diketahui dari sifat fisik sediaan yang meliputi uji organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, daya lekat, tipe krim, dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan variasi konsentrasi asam stearat dan trietanolamin pada krim ekstrak daun kemangi menghasilkan kualitas krim yang baik serta memenuhi sifat fisik sediaan meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas dan tipe krim.
UJI AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK BUAH KERSEN HIJAU (Muntingia calabura L.) PADA TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR Muhammad Walid; Nur Cholis Endriyatno; Riska Amalia
FORTE JOURNAL Vol 3 No 2 (2023): Edisi Juli 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v3i2.613

Abstract

Hiperurisemia merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Penggunan allopurinol diketahui dapat menimbulkan efek samping, maka dari itu diperlukan alternatif lain. Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang banyak terkadandung di dalam tumbuhan, senyawa tersebut diketahui memiliki potensi sebagai antihiperurisemia. Salah satu tumbuhan yang mudah di temui di Indonesia adalah kersen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efek antihiperurisemia dari ekstrak etanol 70% buah kersen hijau terhadap tikus hiperurisemia yang diinduksi kalium oksonat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Tikus dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok I tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 1,8mg, kelompok II tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 3,6 mg, kelompok III tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 5,4 mg, kelompok IV (kontrol positif) tikus diinduksi allopurinol, dan kelompok V (kontrol negatif) tikus hanya diinduksi larutan CMC Na 0,5%. Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan dengan mengambil darah pada ekor tikus dan diteteskan pada strip di alat nesco multicheck. Hasil pemeriksaan tikus yang telah hiperurisemia dibandingkan dengan setelah perlakuan dan diperoleh persentase penurunan kadar asam urat. Hasil uji menunjukkan persentase penurunan kadar asam urat tikus masing-masing kelompok yaitu 18,8%, 23,4%, 30,1%, 45,7%, dan 8,0%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah allopurinol memiliki persentase penurunan asam urat paling besar yang kemudian diikuti dengan ekstrak buah kersen dosis 5,4mg. Peningkatan dosis ekstrak buah kersen dapat meningkatkan persentase penurunan asam urat pada tikus yang diinduksi kalium oksonat.