Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF REGIONAL FINANCIAL INDEPENDENCE, PERCAPITA INCOME AND THE NUMBER OF POOR PEOPLE ON HUMAN DEVELOPMENT INDEX IN INDONESIA Tiur Roida Simbolon
Quantitative Economics Journal Vol 11, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/qej.v11i1.36346

Abstract

The human development index is an important indicator to measure success in efforts to build human quality of life. Human development emphasizes the fulfillment of a life worthy of man. The government is making efforts to improve the quality of the population as a resource, both from aspects of education such as subsidies contained in the law, in terms of health and economic perspectives that can be seen from the income of the community. In this study, the authors analyzed how the influence of regional financial independence, percapita income and the number of poor people as an effort in the process of improving human development in each province in Indonesia. The research data was taken from 34 provinces in Indonesia with a period from 2014-2018 through the Central Statistics Agency. Through chow test and hausman test, this study used panel data analysis with Fixed Effect Model (FEM) approach. The results of partial or t-tests showed that regional financial independence had a significant effect on the human development index with a statistical t-value of 3,100864 and a probability of α <  0.05, Per capita GDP data has a significant effect on the human development index with a statistical t-value of 5,131457 and a probability of α <  0.05, and the number of poor people has a significant effect on the human development index with a statistical t-value of -16,10742 and a probability of α <  0.05. Simultaneous test results or F-test showed a statistical F-value of 74,08607 with a probability of α < 0.05 which means that together independent variables have a significant effect on dependent variables. Through the R² test results obtained a value of 0.952502 means variables of regional financial independence, percapita income and the number of poor people are able to explain the effect on the human development index in each province in Indonesia by 95 percent ____________________________________________________________Keywords: Regional Financial Independence (KKD), Perkapita Income (GDPperkapita), Number of Poor People (JPM), Human Development Index (HDI), Fixed Effect Model (FEM)
Pengentasan Kemiskinan Di Kalimantan Tengah Tiur Roida Simbolon; Puput Iswandyah Raysharie; Elja Erwita Sinaga; Alexandera Hukom
Jurnal Penelitian Ekonomi Manajemen dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Mei : Jurnal Penelitian Ekonomi Manajemen dan Bisnis
Publisher : POLITEKNIK PRATAMA PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jekombis.v2i2.1524

Abstract

Dilakukannya penelitian ini memiliki maksud dan tujuan untuk memastikan apakah konsumsi masyarakat (RT), TPT, Pendapatan berpengaruh terhadap angka kemiskinan di Kalimantan Tengah antara tahun 2013 sampai tahun 2022. Kemiskinan adalah salah satu masalah yang selalu menjadi perhatian utama masyarakat. Meskipun individu yang tersentuh oleh isu kemiskinan seringkali tidak menyadarinya, namun dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia (Pdrb et al., 2018). Pengangguran adalah keadaan dimana seseorang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum mendapatkannya. Biaya bulanan dari konsumsi makanan dan bukan makanan Pengeluaran per kapita dihitung sebagai jumlah seluruh anggota rumah tangga dibagi dengan jumlah seluruh anggota rumah tangga. Hasil ini memberikan analisis yang komprehensif dengan mendeskripsikan data (hasil), pekerjaan atau teori sebelumnya dan melakukan pengujian multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, normalitas, Untuk menjelaskan hasil analisis regresi linier berganda berdasarkan uji asumsi tradisional, digunakan uji T, uji F, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Konsumsi masyarakat dan pengangguran tidak memiliki dampak yang berarti terhadap kemiskinan. Sementara itu, keterkaitan pengeluaran perkapita memiliki pengaruh yang cukup besar pada kemiskinan.
IMPLIKASI OTONOMI DAERAH PADA PEMBANGUNAN SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DI INDONESIA Ringgo Saprianto; Tiur Roida Simbolon; Alexandra Hukom
JEPP : Jurnal Ekonomi Pembangunan Dan Pariwisata Vol. 3 No. 2 (2023): JEPP : Jurnal Ekonomi Pembangunan Dan Pariwisata
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52300/jepp.v3i2.11379

Abstract

Studi ini mengkaji implikasi otonomi daerah terhadap perkembangan sektor pendidikan dan kesehatan di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif melalui studi pustaka dengan mengumpulkan data kajian dari berbagai sumber, seperti dokumen dan laporan terkait perkembangan sektor pendidikan dan kesehatan Indonesia. Di bidang pendidikan, otonomi daerah memungkinkan pemerintah daerah mengelola anggaran pendidikan secara mandiri dan membuat kebijakan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan daerah. Namun, tantangan seperti kesenjangan akses pendidikan antar daerah masih perlu diatasi. Di bidang kesehatan, otonomi daerah telah memungkinkan pemerintah daerah untuk merencanakan, mengelola, dan membiayai pelayanan kesehatan. Namun, permasalahan tetap ada, seperti kualitas dan akses pelayanan kesehatan yang tidak merata di seluruh Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan otonomi daerah berdampak signifikan terhadap perkembangan sektor pendidikan dan kesehatan di Indonesia. Dengan demikian otonomi daerah memberikan potensi yang sangat baik bagi pengembangan sektor pendidikan dan kesehatan di Indonesia namun masih memerlukan upaya lebih lanjut untuk mengatasi tantangan dan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaan, pengelolaan, dan pembiayaan bidang pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.