Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efek Buah Nanas (Ananas comosus L. merr) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK) Sanggih, Putu Ristyaning Ayu; Wahyudo, Riyan; Ginarana, Astara
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2228

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan suatu penyakit degeneratif yang berkaitan dengan gaya hidup, dan sosial ekonomi masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2002, lebih dari 7 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat PJK. Salah satu penyebab terjadinya PJK adalah aterosklerosis. Aterosklerosis dapat terjadi karena peningkatan kadar kolesterol yang tidak normal yang dapat mengakibatkan akumulasi patologik dalam dinding pembuluh darah, lalu memicu terbentuknya sumbatan berupa plak, plak tersebut mempersempit arteri dan mengurangi aliran darah ke otot jantung lalu terjadilah PJK. PJK dapat ditangani dengan tatalaksana farmakologis dan non farmakologis. Salah satu contoh tatalaksana yang dapat diberikan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah adalah dengan menggunakan buah nanas (Ananas comosus L. Merr). Kandungan yang ada pada buah nanas seperti flavonoid, polifenol, niasin dan vitamin C dapat memperbaiki profil lipid dalam darah. Myricetin pada buah nanas akan memperbaiki profil lipid dengan cara mengubah penyerapan hati, perakitan dan sekresi trigliserida, dan pengolahan lipoprotein plasma. Polifenol juga dapat meningkatkan kadar High Density Protein (HDL) dengan cara meningkatkan enzim Paraoxanase yang dapat meningkatkan aktivitas HDL. Vitamin C dapat memperbaiki profil lipid dengan membentuk cairan empedu melalui eksresi kolesterol ekstra hepatic. Sedangkan niasin, pada dosis besar akan menghambat transport lemak ke hati sehingga akan mengurangi sintesis trigliserida yang akan menurunkan kadar kolesterol. Kata kunci: buah nanas, HDL, PJK
Gambaran Pengetahuan Lansia terhadap Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi di Puskesmas Cipayung Kota Depok 2015 Eliza Techa Fattima; Riyan Wahyudo; Gigih Setiawan; Chicy Widya Morfi
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 2 (2016): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i2.1618

Abstract

Hipertensi adalah penyakit yang paling sering dialami lansia. Sebanyak 967 kasus pada periode Juni-Agustus 2015 di Puskesmas Cipayung Kota Depok, dimana rentang usia yang paling banyak menderita hipertensi merupakan usia 55-59 tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan lansia terhadap pencegahan dan pengobatanhipertensi di Puskesmas Cipayung Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif menggunakan survey cross sectional. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah gambaran pengetahuan lansia terhadap pencegahan dan pengobatan hipertensi di Puskesmas Cipayung Kota Depok periode 15-19 September 2015 dengan jumlah sampel 105 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 pertanyaan mengenai penyakit hipertensi, 6 pertanyaan mengenai pencegahan hipertensi, dan 6 pertanyaan mengenai pengobatan hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pencegahan hipertensi, 38,1% responden berpengetahuan baik, 45,7% berpengetahuan cukup, dan 16,2% berpengetahuan kurang. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengobatan penyakit hipertensi, 21,97% responden berpengetahuan baik, 31,4% berpengetahuan cukup, dan 46,7 % responden memiliki pengetahuan yang kurang. Simpulan dari penelitian ini adalah hipertensi merupakan salah satu dari sepuluh penyakit terbanyak di UPT Pusksesmas Cipayung Kota Depok. Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, tingkat pengetahuan pasien lansia terhadap pencegahan dan pengobatan hipertensi di UPT Puskemas Cipayung Kota Depok masih kurang baik terutama dalam pengetahuan mengenai prinsip pengobatan hipertensi. [JK Unila. 2016; 1(2)]Kata kunci: Depok, Hipertensi, Lansia, Pengetahuan
Potensi Terapi Moringa oleifera (Kelor) pada Penyakit Degeneratif Khairun Nisa Berawi; Riyan Wahyudo; Annisa Adietya Pratama
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2229

Abstract

Transisi epidemiologi di Indonesia menyebabkan perubahan pola penyakit yang menyebabkan peningkatan penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif adalah penyakit tidak menular yang disebabkan penurunan fungsi organ tubuh akibat proses penuaan atau proses lain termasuk peradangan kronis. Moringa oleifera atau lebih dikenal Kelor, adalah tanaman yang banyak tumbuh di Benua Asia dan Afrika termasuk di negara Indonesia. Moringa oleifera merupakan tanaman herbal yang digunakan karena bermanfaat bagi kesehatan, karena mengandung berbagai komponen bioaktif, termasuk vitamin, asam fenolik, flavonoid, isotiosianat, tanin, dan saponin, dalam jumlah yang signifikan di berbagai bagian tanaman. Moringa oleifera banyak digunakan oleh masyarakat dan berbagai hasil penelitian membuktikan bermanfaat untuk berbagai masalah kesehatan, seperti hiperkolesterolemia, tekanan darah tinggi, hiperglikemia, resistensi insulin, penyakit hati nonalkohol, kanker dan peradangan. Pada penderita diabetes melitus (DM) kandungan ekstrak daun Moringa oleifera memiliki efek antihiperglikemik, antinflamasi sehingga menurunkan kadar gula darah dan kadar HbA1C yang merupakan indikator keberhasilan pengobatan DM. Kandungan flavonoid pada tanaman Moringa oleifera berperan sebagai antioksidan yang potensial sebagai anti peradangan dan anti kanker. Kesimpulan, Moringa oleifera dapat menjadi terapi komplementer berbahan tanaman herbal untuk gangguan degeneratif termasuk diabetes melitus dan kanker. Kata Kunci : antihiperglikemik, kelor, Moringa oleifera, penyakit degeneratif