This Author published in this journals
All Journal Solah APRON
EKO WAHYUNI RAHAYU
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FUNGSI TARI BRANYAK POTTRA KEMBHAR PADA THOPÈNG ḌHÂLÂNG “BUDI SASMITO” DESA MARENGAN KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP MADURA INDRIAWATI, NENSI; WAHYUNI RAHAYU, EKO
Solah Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Solah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tari Branyak Pottra Kembhar sebuah bentuk tari tradisional yang menggambarkan sebagai tari putra berpasangan yang menggambarkan tentang kepandaian menari dalam keratin sumenep. Tarian ini pernah mengalami keeksintesian dan sangat fungsional dalam masyarakat pendukungnya. Keberadaan menjadi tari membuka dala pertunjukan thopèng ?hâlâng dan sebagai sarana pembelajaran. Akan tetapi saat ini kondisinya sangat memperhatinkan, hampir punah dan jarang dipentaskan lagi. Sebagai warisan leluhur yang dulunya pernah manjadi bagian kehidupan dan sangat fungsional dimasyarakat, maka sangat disayangkan apabila tari tersebut hilang begitu saja tanpa bekas, Tari Branyak Pottra Kembhar terssebut memiliki ciri khas yang sangat spesifikasi dan layak untuk dikembangkan sesuai dengan selera masyarakat. Berdasarkan fenomena tersebut, maka merasa prihatin dan tertarik untuk ikut melakukan penyelamatan, dengan melakukan penelitian dan mengangkat judu ?Bentuk Dan Fungsi Tari Branyak Pottra Kembhar Pada Thopèng ?hâlâng ?Budi Sasmito? Desa Marengan Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura?. Rumusan masalah yang diajukan untuk mengungkap fenomena tersebut yaitu (1)Bagaimana bentuk Tari Branyak Pottra Kembhar yang ada pada Thopèng ?hâlâng ?Budi Sasmito? di Desa Marengan Laok Kecamatan?(2)Bagaimana fungsi Tari Branyak Pottra Kembhar yang ada pada Thopèng ?hâlâng ?Budi Sasmito? di Desa Marengan Laok Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep?. Tujuan penelitian ini, secara (1)Untuk mendeskripsikan bentuk Tari Branyak Pottra Kembhar pada Thopèng ?hâlâng?Budi Sasmito? di Desa Marengan Laok Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep.Untuk mengetahui fungsi Tari Branyak Pottra Kembhar yang ada pada Thopèng ?hâlâng ?Budi Sasmito? di Desa Marengan Laok Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti yaitu dapat menambah wawasan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu, studi pustaka, studi lapangan dan wawancara dilengkapi dengan pencatatan dan pendokumentasian atau perekaman.Hasil penelitian bahwa tari Tari Branyak Pottra Kembhar merupakan dua lelaki kembar yang pantai menari dikeraton, pola gerak berhias dan memiliki arti tempat kanan kiri yaitu kebaikan (kanan) dan keburukan (kiri), tari ini merupakan sebuah tari tradisional yang juga digunakan sebagai media pembelajaran disekolah.Kata kunci: Fungsi, Tari Branyak Pottra Kembhar, Thopèng ?hâlâng ?Budi Sasmito?
KARYA JARANAN JAWA SEGOTRO PUTRO KELURAHAN BURENGAN KECAMATAN PESANTREN KOTA KEDIRI (TINJAUAN STRUKTUR PERTUNJUKAN) KURNIA DWI SEPTIANA, ELSA; WAHYUNI RAHAYU, EKO
Solah Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Solah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesenian Jaranan adalah bagian kebudayaan yang timbul dan tumbuh berhubungan dengan jiwa perasaan manusia. Kesenian Jaranan merupakan seni pertunjukan rakyat sebagai bentuk kesenian tradisional warisan leluhur. Kesenian Jaranan ini kemudian muncul di Kediri untuk menggambarkan boyongnya dari Kediri menuju Wengker Bantar Angin serta sayembara yang telah diadakan Dewi Songgo langit. Penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui struktur pertunjukan Jaranan Jawa di Kota Kediri. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dengan sumber data yang berasal dari narasumber pemilik sanggar Segotro Putro, dokumen tertulis, gambar maupun video pertunjukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu data reduction, data display, dan Conclusion Drawing/Verification. Validitas data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan metode. Struktur pertunjukan Jaranan Jawa di Kota Kediri terdiri dari 1) Prapembuka, 2) Pembuka, 3) Adegan Jejer Jaranan, 4) Adegan celengan, 5) Adegan Perangan Bujangganom dan Barongan, 6) Adegan Barongan atau Rampokan. Simpulan pada penelitian ini menunjukan bahwa, Jaranan Jawa Segotro Putro Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri hingga sekarang dapat terus hidup, dinikmati dan diminati oleh masyarakat. Kata kunci: Jaranan Jawa, Struktur, Seni Pertunjukan
UPAYA LABORATORIUM REMO SURABAYA (LRS) DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI TARI REMO ADI SURYANTI, AIWA; WAHYUNI RAHAYU, EKO
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 2, No 12 (2018)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tari Remo adalah tarian tradisional Jawa Timur yang menggambarkan keberanian seorang pahlawan yang berjuang melawan penjajah. Tarian ini sering ditampilkan dalam pergelaran kesenian ludruk sebagai pengantar pertunjukan. Setelah itu tari remo mengalami perkembangan dengan bertambahnya komunitas ludruk. Seiring berjalannya waktu seorang seniman remo bernama Munali Fattah menata ulang struktur gerak dan bentuk penyajiannya sehingga remo menjadi tarian lepas, hal tersebut tidak serta merta berkembang dan dikenal oleh generasi muda. Penelitian ini mengambil obyek upaya Laboratorium Remo Surabaya (LRS) dalam mempertahankan eksistensi tari remo. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang upaya Laboratorium Remo Surabaya (LRS) dalam mempertahankan eksistensi tari remo. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi menggunakan pendekatan trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh LRS adalah membangun mitra kerjasama dengan berbagai pihak. Selain itu tari remo sebagai salah satu tari tradisional Jawa Timur difungsikan sebagai tari untuk penyambutan para tamu, sehingga tari remo sering dipertunjukkan dalam event-event penting yang diadakan oleh instansi pemerintah maupun non instasi pemerintah.Kata Kunci: Upaya, eksistensi, tari remo.
TATA CARA PELAKSANAAN ROKAT BÄ€RLOBÄ‚RÄ‚N DI DESA LANGSAR KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP AISYAH, SITI; WAHYUNI RAHAYU, EKO
APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan Vol 1, No 13 (2019)
Publisher : APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rokat bârlobârân merupakan ritual tradisi dalam kehidupan masyarakat Madura yang dilakukan dengan bertujuan untuk keselamatan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka harus dilaksanakan rokat bârlobârân. Berdasarkan fenomena tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah tata cara pelaksanaan rokat bârlobârân. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi karena peneliti berusaha mendeskripsikan dan menganalisis permasalahan yang akan dipecahkan secara tertulis dan sistematis. Teknik pengumpulan data meliputi, studi pustaka, pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rokat bârlobârân bersifat sakral yang dapat dilihat dari pemilihan waktu, tempat, serta pelakunya. Rokat bârlobârân dilaksanakan dua kali dalam setahun yang memiliki fungsi berbeda yakni akhir musim kemarau atau tanam (ungakapan harapan) dan akhir musim hujan atau panen (ungkapan syukur). Pelaksanaaan rokat dilakukan selama kurang lebih 1 bulan melalui empat tahapan meliputi: (1) rokat persiapan,yaitu kegiatan rapat desa untuk membicarakan persiapan pelaksanaan rokat bârlobârân; (2) rokat ngorok somor, yaitu pengambilan air dari tujuh sumur yang ada di Desa Langsar dan sekitarnya; (3) rokat accâm rajâ, dan. (4) rokat bârlobârân. Rokat pembuka maupun penutup untuk tempat dan pelaku sama yang memberbedakan adalah untuk rokat pertama, empat proses rokat tersebut dilaksanakan semuanya tetapi, untuk rokat yang kedua yaitu penutup hanya melaksanakan 2 proses yaitu proses ketiga atau rokat ngorok somor dan keempat atau rokat bârlobârân. Kata kunci: Rokat bârlobârân, tradisi, tata cara