Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Supervisi dan Sosialisasi Sebagai Upaya OptimalisasiPelaksanaan Serah Terima Pasien Antar Shift dengan Metode SBAR Mira Damayanti; Tuti Afriani; Erwin Erwin; Tini Suminarti
Dunia Keperawatan Vol 9, No 2 (2021): July 2021
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dk.v9i2.7769

Abstract

Latar belakang: Serah terima pasien adalah proses mengkomunikasikan informasi pasien untuk keberlangsungan proses perawatan pasien. Informasi asuhan keperawatan harus dikomunikasikan secara efektif, tepat, akurat, lengkap dan jelas serta mudah dipahami sehingga dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Metode SBAR dapat digunakan sebagai panduan dalam serah terima pasien yang cepat dan tepat di bidang pelayanan kesehatan. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah pelaksanaan serah terima  pasien antar shift dengan metode SBAR di Rumah Sakit X dan mengembangkan solusi penyelesaian masalah. Metode: Pilot study dengan pendekatan teori perubahan terencana Kurt Lewin, dimulai dari unfreezing, movement dan refreezing digunakan dalam studi ini. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, penyebaran kuesioner dan observasi. Wawancara dilakukan pada kepala unit, kepala instalasi dan bidang pelayanan keperawatan untuk menganalisis fungsi manajemen dalam pelaksanaan serah terima  pasien antar shift dengan metode SBAR. Penyebaran kuesioner tentang persepsi perawat terhadap metode SBAR dilakukan pada 176 perawat dan observasi proses serah terima pasien dilakukan pada 49 kali pengamatan bedside handover. Hasil pengkajian kemudian dianalisis menggunakan fishbone diagram hingga menemukan akar penyebab masalah. Hasil: persentase capaian pelaksanaan handover adalah 78,47% dan analisis fishbone diagram menggambarkan pelaksanaan serah terima pasien antar shift dengan metode SBAR di RS X belum optimal dengan akar penyebab masalah adanya persepsi perawat bahwa handover dengan metode SBAR menghabiskan lebih banyak waktu, 36,9% perawat menganggap metode SBAR kurang penting, perawat belum  sepenuhnya memahami metode SBAR, belum optimalnya pelaksanaan supervisi handover, belum tersedianya instrumen kerja serta instrumen supervisi handover, jumlah komputer untuk menunjang eMR masih kurang dan belum ada media pengingat tentang handover. Sosialisasi instrumen kerja handover dengan media poster dan supervisi pelaksanaan handover dikembangkan sebagai solusi penyelesaian masalah. Kesimpulan: Tindak lanjut untuk melakukan penyempurnaan dan pengesahan produk inovasi perlu dilakukan sehingga dapat diterapkan sebagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan optimalisasi pelaksanaan serah terima pasien antar shift dengan metode SBAR. Manajer keperawatan diharapkan dapat melaksanakan fungsi manajemen terutama fungsi pengarahan supervisi untuk menjaga kesinambungan dan keberlanjutan upaya ini.
Supervisi dan Sosialisasi sebagai Upaya Optimalisasi Pelaksanaan Serah Terima Pasien Antar Shift dengan Metode SBAR Mira Damayanti; Tuti Afriani; Erwin; Tini Suminarti
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Dunia Keperawatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.86 KB)

Abstract

Background: Patient handover is the process of communicating patient information for the continuity of thepatient care process. The SBAR method can be used as a guide in prompt and precise patient handover in thefield of health services. Purpose: This study discusses the problem of implementing inter-shifting patienthandover at Hospital X and developing problem solving solutions. Method: A pilot study using Kurt Lewin'splanned change theory. Data collection is done by interviews, questionnaires and observations. Results: thepercentage of achievement of the handover of 78.47% and the analysis of the fishbone diagram of inter-shiftpatient handover assessment by the SBAR method at X Hospital was not optimal. The socialization of handoverand supervision instruments was developed as a solution to solving the problem. Conclusion: Follow-upimprovements and product endorsements need to be done as an effort to optimize the delivery of patients. Thenursing manager is expected to perform the supervisory management function to improve the sustainability andsustainability of these efforts.