Junaidin Basri
Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kontribusi Kepemimpinan Dalam Menunjang Literasi Digital Bidang Pendidikan Di Daerah Junaidin Basri; Dindin Nurdin; Irma Indriyani; Arif Bakhtiar
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v11i1.9834

Abstract

Abstrak: Penelitian ini di dasari oleh dua masalah pokok yakni berkembangnya teknologi literasi digital dan pemanfaatannya serta kontribusi kepemimpinan daerah dalam menyediakan komponen teknis dan non teknis dalam bidang pendidikan. Metode yang digunakan untuk mengungkapkan gambaran yang sesungguhnya tentang kontribusi kepemimpinan dalam mewujudkan literasi digital bidang pendidikan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; Pertama, Literasi Digital menjadi instrumen baru dalam memajukan masyarakat melalui pendidikan sebagai kunci dalam pembangunan indeks manusia. Kedua, Kepemimpinan daerah memiiki kewajiban untuk menyediakan fasilitas literasi digital baik aspek teknis maupun non teknis agar masyarakat pendidikan dapat menggunakan dengan murah, mudah, cepat, efektif, efisen dan berkelanjutan Ketiga, Kepemimpinan daerah diwajibkan mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen untuk mendukung penyediaan dan pengembangan fasilitas teknis maupun non teknis pendidikan.Kata kunci: Kepemimpinan, Literasi, Digital, Pendidikan Abstract: This research is based on two main problems, namely the development of digital literacy technology and its use as well as the contribution of regional leadership in providing technical and non-technical components in the field of education. The method used to reveal the true picture of the contribution of leadership in realizing digital literacy in education is qualitative with a phenomenological approach. The results of the study concluded that; First, Digital Literacy is a new instrument in advancing society through education as the key in building the human index. Second, regional leadership has an obligation to provide digital literacy facilities, both technical and non-technical aspects so that the educational community can use it cheaply, easily, quickly, effectively, efficiently and sustainably. Third, regional leadership is required to allocate an education budget of 20 percent to support the provision and development technical and non-technical educational facilities.Keywords: Leadership, Literacy, Digital, Education
UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK SISWA ABK TUNAGRAHITA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Junaidin Basri; Mohamad Karom Muharom
Masagi Vol 1 No 1 (2022): MASAGI (Jurnal Pendidikan Agama Islam)
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi siswa ABK tunagrahita kesulitan dalam menerima materi karena keterbatasan intelegensi yang sulit mengingat dan mudah lupa. Model CTL mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran CTL dapat membuat peserta didik terlibat dalam kegiatan yang  bermakna dan memantapkan pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Penelitian ini lebih memfokuskan pada upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa anak berkebutuhan khusus tunagrahita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa ABK tunagrahita dengan mengimplementasikan model contextual teaching and learning. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatf dengan pendekatan deskriptif. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru PAI sedangan objeknya adalah siswa ABK tunagrahita. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara kepada guru PAI dan wali kelas, kemudian data tersebut di analisis menggunakan teori Huberman dan Milles. Hasil penelitian menyimpulkan sebagai berikut: (1) Guru PAI SLB Al-Masduqiah telah menerapkan prinsip dan langkah-langkah model CTL plus dalam proses belajar mengajar di kelas; (2) kedala utama yang dihadapi guru PAI adalah; intelegensi siswa dalam menerima materi yang diberikan, bahan ajar dan buku pegangan khusus PAI ABK yang belum tersedia dan sistem evaluasi akhir (ujian) yang belum terstandar ABK; (3) Hasil dan dampak model CTL terhadap kemampuan psikomotorik menjadikan siswa menjadi lebih aktif, meningkatkan motivasi belajar siswa dan berdampak pada rutinitas praktek sholat dhuha, hal itu sejalan dengan prinsip-prinsp penilaian hasil belajar ranah psikomotorik. Oleh karenanya peneliti merekomendasikan pada guru PAI di SLB untuk menerapkan model CTL.     Kata kunci: Guru PAI; Model Contextual Teaching and Learning; Psikomotorik; Siswa ABK