Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOCIETY DIMENSIONS REVIEWED FROM LOSS & GRIEVING IN COVID-19 PANDEMIC ERA Rahmawati Rahmawati; Evita Muslima Isnanda Putri; Fidrotin Azizah
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 10 No 1 (2021): Nurse and Health: Jurnal Keperawatan January-June 2021
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36720/nhjk.v10i1.209

Abstract

Background: Covid-19 pandemic has spread across the world and is having an impact globally. The rules for handling the Covid-19 pandemic force people to change their habits and patterns of daily life. Covid-19 has brought dramatic changes to our lives, including many losses. However, change or transition experienced by the community due to the Covid-19 pandemic can cause loss and grief (Rosyanti&Hadi, 2020). Objectives: This study aims to determine society dimension variables with loss and grief in Covid-19 pandemic era. Methods: Correlational analytic with cross sectional approach. A sample of 278 respondents with accidental sampling technique. The instrument used a questionnaire distributed by social media which included data on community dimensions and instrument loss and grieving community facing the Covid-19 pandemic. The validity and reliability of the research instrument were tested using the Cronbach's Alpha test. Descriptive analysis with process analysis, analytic analysis with chi square test and Spearman's Rho at a significance level of 5%. Results: Based on age, adolescence to early adult are mostly in the anger stage (33.3%), adult and the elderly range are in the Bargaining stage (50.76-70%). Based on gender, male (48.4%) and female (57.2%) are in the Bargaining stage. Based on the education: basic until higher education, more than half of them are in the Bargaining stage (42.8-54.4%). Based on occupation, most respondents who do not work are in the anger stage (50%) government employees, general employees, self-employed and still in school are in the Bargaining stage (47.2-61.8%). Conclusion: The length of time the incident occurred, the cultural context, the similarity of policies, and the territorial background of the Indonesian State greatly influenced the loss and grieving stages, making the majority of the grieving stages in the Bargaining stage.
EDUKASI DAN PELATIHAN FORMULASI SEDIAAN HERBAL ANTIPIRETIK PADA PENYANDANG DISABILITAS KABUPATEN BOJONEGORO Belinda Arbitya Dewi; Rony Setianto; Sri Luluk; Rahmawati Rahmawati; Norma Winata
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.16538

Abstract

Penggunaan obat di masyarakat khususnya obat dengan prevalensi tinggi seperti obat turun panas (antipiretik), anti nyeri (antiinflamasi), suplemen dan vitamin sudah menjadi kebutuhan yang vital. Hal ini perlu edukasi yang benar tentang indikasi, dosis dan efek samping yang tepat. Obat tradisional dengan efek samping yang relatif kecil perlu penanganan yang serius agar tidak berdampak bagi masyarakat. Kecenderungan masyarakat menggunakan bahan herbal sangat perlu dilakukan edukasi atau informasi yang jelas tentang penggunaan, cara meracik, standarisasi bahan dan efek samping. Prodi Farmasi melakukan edukasi dan pelatihan pembuatan herbal antipiretik terhadap Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia Cabang Bojonegoro dengan tujuan masyarakat bisa secara mandiri melakukan swamedikasi herbal dimana masyarakat disabilitas sering menggunakan obat antipiretik dan analgesik, sehingga efek samping penggunaan obat herbal relatif kecil dalam penggunaan dan frekuensi jangka panjang. Metode Pengabdian masyarakat dengan edukasi secara langsung dan pelatihan pembuatan obat herbal antipiretik dari bahan kunyit (Curcuma domestica) yang dilakukan di rumah masing-masing serta evaluasi pembuatan selama satu bulan. Hasil dari pengabdian peserta yang aktif ikut edukasi dan pelatihan sebanyak 50 orang, yang melakukan praktek pembuatan di rumah sebanyak 45 orang (90%). Ringkasan hasil evaluasi penyandang disabilitas memiliki kemampuan dalam mempraktekkan pembuatan formulasi herbal antipiretik dari kunyit dalam pemenuhan mengatasi problem kesehatan untuk menurunkan demam di keluarganya.