<![CDATA[ABSTRAK: Penelitian ini merupakan studi pustaka yang mencoba menjelaskan bagaimana rumah sakit syariah dan pariwisata syariah diselenggarakan di Indonesia. Studi fenomenologi serta analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan literature review atau penelitian kepustakaan. Penelitian ini mengandalkan data sekunder yang dikumpulkan dari publikasi jurnal ilmiah yang telah ada sebelumnya serta sumber referensi lain yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa ketentuan penyelenggaraan rumah sakit syariah sesuai Fatwa DSN-MUI No. 107/DSN-MUI/X/2016. Fatwa tersebut mencantumkan indikator-indikator yang harus digunakan dalam penyelenggaraan rumah sakit berdasarkan prinsip syariah. Yang pertama berkaitan dengan akad, yang kedua tentang pelayanan, yang ketiga tentang pengelolaan keuangan, dan yang keempat tentang obat-obatan, makanan, minuman, kosmetik, dan bahan-bahan gunaan lainnya yang semuanya harus sesuai dengan syariah. Adapun berkaitan dengan pariwisata syariah, terdapat Fatwa DSN MUI No. 108/DSN/MUI/X/2016 yang mengatur dan menetapkan penyelenggaraan pariwisata berdasarkan prinsip syariah. Regulasi ini mencakup segala hal yang terkait dengan bisnis pariwisata berbasis syariah. Di antaranya adalah baik pengelola usaha maupun wisatawan harus mengikuti prinsip syariah; menjauhi perbuatan yang bertentangan dengan prinsip syariah; mencegah kemaksiatan, syirik, kemungkaran, dan kegiatan yang bersifat merusak lainnya; menghasilkan kemaslahatan lahir dan batin; serta terpenuhinya kebutuhan material dan spiritual dalam pariwisata tersebut. Kata kunci: rumah sakit, pariwisata, syariah. ABSTRACT: This research is a literature study that tries to explain how sharia hospitals and sharia tourism are organized in Indonesia. Phenomenological studies and descriptive analysis were used in this study. This research is a qualitative research with a literature review approach or library research. This research relies on secondary data collected from previous scientific journal publications as well as other reference sources relevant to the research topic. The results of the study indicate that there are several provisions for the operation of a sharia hospital according to the DSN-MUI Fatwa No. 107/DSN-MUI/X/2016. The fatwa includes indicators that must be used in the operation of hospitals based on sharia principles. The first is related to contracts, the second is about services, the third is about financial management, and the fourth is about medicines, food, beverages, cosmetics, and other materials which all must comply with sharia. As for sharia tourism, there is a DSN MUI Fatwa No. 108/DSN/MUI/X/2016 which regulates and determines the implementation of tourism based on sharia principles. This regulation covers everything related to sharia-based tourism business. Among them are both business managers and tourists must follow sharia principles; stay away from actions that are contrary to sharia principles; prevent disobedience, shirk, munkar, and other destructive activities; produce physical and spiritual benefits; and the fulfillment of material and spiritual needs in tourism. Keywords: hospital, tourism, sharia.]]>
