Beragam ritual pertanian di wilayah pedesaan Indonesia sampai saat ini dapat ditemui, seperti ritual ngarosulkeun yang dilakukan sehari sebelum panen tiba sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang akan didapat esok hari. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui ritual sebagai penguat kekerabatan pada masyarakat tani. Metode penelitian yang digunakan, adalah etnografi yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, kekerabatan pada masyarakat tani Pasigaran terbentuk bukan hanya berdasarkan biologis. Kerabat dapat terbentuk karena ada kesemaan wilayah tempat tinggal (dulur salembur) seperti tetangga, dan kerabat yang dibentuk karena adanya penggabungan budaya tertentu (dukungan materi dan emosional) yang berlangsung lama seperti dengan pemilik lahan. Tahapan ritual ngarosulkeun merepresentasikan perekat kekerabatan, yaitu adanya pegangan hidup rarangken kersa nyai dan elmu karahayuan. Terdapat nilai kehidupan, di antanya bagi kehidupan, bagi agam dan kepercayaan, dan bagi kelancaran dalam bertani. Asepek penguat kerabat dapat dilihat pada sikap berbagi dan memberi, gotong royong, dan bersilaturahmi.Kata Kunci: Ritual Ngarosulkeun, Kekerabatan, Petani, Kehidupan