Terdapat knowledge voids atau kekosongan pengetahuan tentang pemetaan produk ekoteologi di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan diskursus ekoteologi di Indonesia. Pemetaan ini berguna agar mengetahui tingkat produktivitas, efisiensi, dan efektivitas karya teologi dalam menjawab tantangan krisis ekologis. Variabel pemetaan meliputi model, pendekatan, jenis konstruksi, dan produk akhir dari ekoteologi. Penelitian ini menggunakan metode bibliometrik, yaitu pendekatan yang menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap media komunikasi ilmiah (literatur), seperti, jurnal, artikel, dan buku. Penelitian ini membatasi bahan literatur berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh institusi pendidikan tinggi teologi yang terdaftar SINTA dalam kurun waktu 2016-2021. Hasilnya model konstruktif dan listening merupakan dua model dominan dalam ekoteologi. Pada bagian pendekatan, penggunaan pendekatan dengan motif spiritualitas tampak berimbang dengan motif ekologis. Dalam hal konstruksi teologi, biblika dan teologi konstektual menjadi metode yang terbanyak digunakan. Sementara, produk akhir ekoteologi menyebar secara merata pada isu etika, praktika dan spiritualitas. Kami menyimpulkan respons teologi terhadap problem kerusakan lingkungan mengalami tren naik selama lima tahun terakhir. Walau demikian, produk ekoteologi di Indonesia masih memiliki beberapa kekurangan karena proporsi yang belum berimbang dalam mempercakapkan persoalan ekoteologi di Indonesia. Kami juga merekomendasikan agar studi ekoteologi di Indonesia mau membicarakan problem kontemporer yang dekat dengan persoalan masyarakat Indonesia.