Berlinda Puspa Sari
Akper Dharma Wacana Metro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

METODE PENURUNAN NYERI AKIBAT TINDAKAN INVASIVE PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-6 TAHUN) DENGAN VIDEO ANIMASI, STORY TELLING DAN NAFAS DALAM Immawati Immawati; Indhit Tri Utami; Sri Nurhayati; Tri Kesuma Dewi; Berlinda Puspa Sari
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 7, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v7i1.404

Abstract

Hospitalisasi sering kali menjadi krisis pertama yang harus dihadapi anak. Dari 170 anak yang mengalami hospitalisasi di Ruang Anak RSUD Jend. A. Yani Metro mereka dilakukan pemasangan infus. Stressor utama pada anak saat harus menjalani perawatan selama hospitalisasi adalah takut akan hal yang mencederai tubuh mereka sehingga menimbulkan nyeri. Tujuan penelitian ini menganalisis perbandingan efektifitas menonton video animasi dan story telling terhadap pengurangan nyeri tindakan invasif pada Anak Usia Pra Sekolah.  Desain penelitian menggunakan eksperimen semu (quasi-experimen), dengan menggunakan rancangan posttest design Pengumpulan data dilakukan selama 4 bulan dengan jumlah total sampel adalah 48 yang terbagi menjadi 3 kelompok yaitu nafas dalam, menonton video animasi dan story telling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi skala pengukuran nyeri FLACC dan hasil nyeri akan dinalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji ANOVA. Tingkat nyeri saat diberikan aktivitas menonton video animasi dan story telling menunjukkan skala nyeri anak saat pemasangan infus berada pada rileks dan nyeri ringan. Mean rata-rata tingkat nyeri responden pada kelompok video animasi adalah 1,936 sedangkan pada kelompok story telling 5,813 dan pada kelompok nafas dalam 1,500. Hasil uji analisis variasi didapatkan p value 0,000. Hal ini berarti ada perbedaan ketiga teknik manajemen nyeri: nafas dalam, menonton video animasi dan story telling terhadap pengurangan nyeri tindakan invasive pada anak usia pra sekolah. Tenaga kesehatan hendaknya dapat memilih teknik manajemen nyeri  sebagai alternatif tindakan pengalihan pada anak yang akan dilakukan pemasangan infus, baik nafas dalam, story telling maupun video animasi yang lebih memberi kenyamanan dan disukai anak.