Virus yang menyebabkan Covid-19 disebut SARS-CoV-2 menyebar secara cepat bila ada kontak erat dalam jarak sekitar 2 meter. Penggunaan masker merupakan salah satu cara menghindari penularan penyakit ini. Dalam penelitian ini dikembangkan alat pendeteksi penggunaan masker yang selanjutnya disebut E-Pindai. E-Pindai merupakan inovasi berbasis teknologi pengolahan citra menggunakan metoda Convolution Neural Network (CNN) dan Internet of Things (IoT). Sistem ini dipasang di gerbang masuk area publik dimana setiap pengunjung yang masuk wajahnya akan dipindai. Jika terdeteksi tidak menggunakan masker maka pintu tetap tertutup, buzzer berbunyi, dan foto wajah dikirim ke Satuan Tugas Covid-19 melalui aplikasi Telegram sebagai notifikasi. Jika semua pengunjung menggunakan masker, pintu akan terbuka secara otomatis. Pemrosesan data dilakukan menggunakan Raspberry Pi yang telah diisi program menggunakan bahasa pemrograman Python. Data yang diolah akan menghasilkan bilangan logika 1 atau 0 yang menjadi kode perintah menggerakan motor servo untuk membuka atau menutup gerbang, serta mengaktifkan atau mematikan buzzer. Hasil pengujian terhadap 17 jenis masker menggunakan metode confusion matrix dihasilkan persentase akurasi 94%, presisi 100%, sensitivitas 94,11%, spesifisitas 100%, dan error rate 5,56%. Analisis jarak penangkapan gambar dan respon waktu juga dilakukan untuk melihat respon dari perangkat yang dibuat.