Airtanah merupakan air yang tersimpan dan mengalir di bawah tanah. Keberadaan airtanah sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Pada kondisi tertentu, airtanah dapat mengganggu dan memberikan dampak negatif. Kegiatan penambangan terutama metode open pit dilakukan penggalian dengan menurunkan elevasi tanah. Penggalian dapat menyebabkan terpotongnya akuifer sehingga airtanah masuk ke tambang dan menyebabkan terganggunya kegiatan penambangan. Maka dari itu, pemodelan airtanah dilakukan untuk melihat pola aliran airtanah pada daerah penelitian. Pemodelan dilakukan dengan mengumpulkan data geologi, hidrologi, dan hidrogeologi daerah penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem airtanah berupa model konseptual yang dapat menggambarkan daerah penelitian, hasil kalibrasi, hasil analisis sensitivitas, dan pola aliran airtanah pada daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 5 lapisan pembawa airtanah yaitu 2 akuifer dan 3 akuitard. Akuifer didominasi oleh batupasir dan akuitard didominasi batubara dan batulanau. Model dikalibrasi dengan kondisi steady state dengan hasil kalibrasi yaitu nilai RMS 2,865 m, nilai NRMS 11,869%, nilai standard error the estimate 0,758 m, dan nilai koefisien korelasi 0,922. Hasil analisis sensitivitas menunjukan jika model sensitif dengan penambahan nilai recharge dan sensitif dengan penambahan nilai konduktivitas hidraulik pada akuitard 1 yang didominasi batulanau. Arah aliran airtanah menunjukan air mengalir ke segala arah menuju elevasi terendah dikarenakan daerah penelitian berupa perbukitan. Kata Kunci: airtanah; metode beda hingga; pemodelan airtanah