Resiko terjadinya blowout akibat tekanan pori yang berlebih pada proses pengeboran di industri minyak dan gas bumi semakin tinggi. Prediksi keberadaan overpressure menjadi sangat penting untuk dilakukan guna mengantisipasi hal tersebut terjadi. Cekungan Jawa Timur sebagai lokasi penelitian merupakan salah satu cekungan sedimen penghasil hidrokarbon utama di Indonesia akan tetapi juga sering ditemukan kondisi overpressure. Prediksi overpressure dilakukan pada 1 sumur onshore dan 3 sumur offshore dengan analisis pada data cutting dan sidewall core, log talikawat dan pengukuran tekanan pori. Pengolahan data-data dengan melakukan korelasi ketiga data tersebut menunjukan masing-masing sumur mengalami overpressure pada kedalaman yang berbeda - beda. Sumur onshore 1 menunjukan indikasi overpressure pada kedalaman 380 - 1588 m, sumur offshore 1 pada kedalaman 690 - 2313 m, sumur offshore 2 pada kedalaman 1100 - 4401 m, dan sumur offshore 3 menunjukan indikasi overpressure, akan tetapi tidak dapat ditentukan top of overpressure akibat keterbatasan data. Perbedaan top of overpressure pada tiap sumur diakibatkan oleh perbedaan mekanisme proses terjadinya overpressure.