Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN OTOKRATIS KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU Ramnaega L Siregar; M Joharis Lubis
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Univ. Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tek.pend.v11i2.7084

Abstract

Setiap orang pasti pernah merasakan menjadi seorang pemimpin, entah itu di lingkungan sekolah, tempat kerja, pertemanan, keluarga, atau untuk dirinya sendiri. Momen tersebut akan membantu memunculkan kualitas dan gaya kepemimpinan dalam diri. Dalam lingkungan sekolah, seorang kepala sekolah sebaiknya memaksimalkan kemampuan yang ia miliki, terutama kemampuan dalam memimpin. Seorang kepala sekolah harus menerapkan gaya kepemimpinan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pemimpin, karena gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan pemimpin untuk berinteraksi dengan bawahannya. Rumusan masalah yang ingin dianalisis, yaitu bagaimana gaya kepemimpinan otokratis dan bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan otokratis kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru ? Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan melakukan studi pustaka dan observasi langsung terhadap lingkungan pendidikan khususnya sekolah dan kajian pustakaan. Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil bahwa gaya kepemimpinan otokratis berpengaruh langsung kepada kinerja guru, antara lain, guru lebih memiliki pola proses kerja yang efisien, guru memiliki manajemen krisis yang cepat, guru akan berusaha menjaga ketertiban & disiplin, guru memiliki target yang terfokus, guru akan meningkatan produktivitas diri dan guru akan memiliki komunikasi yang jelas.
Analisis Semiotik Upa-upa dalam Tradisi Lisan Manyonggot–Nyonggoti di Tapanuli Selatan Ramnaega L Siregar; Rosmawaty Harahap; Elly Prihasti Wuriyani
Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.033 KB) | DOI: 10.57251/sin.v2i1.363

Abstract

The presence of a child is a dream for every married couple. The presence of a child in the family is a complement to happiness. In welcoming this happiness, many traditional events are held in each region. In South Tapanuli, the welcome ceremony is an oral tradition that is usually carried out. This manyonggot-ngonggoti event is usually carried out by the family of the woman. Manyonggot-nyonggoti aims to provide prayers and strength for prospective mothers and their unborn babies. In this ritual, a lot of equipment is needed. Both from food and tools. All these ingredients are united in a medium called upa - upa. These food ingredients are arranged in such a way to be enjoyed by the mother-to-be and her baby-to-be. Upa - upa has the meaning of each symbol. These symbols of food ingredients have their own meaning to be given to the mother-to-be and her baby. Some symbols of food ingredients in this ceremony are eggs, goldfish, salt and many others. To find out the meaning of each symbol, a semiotic analysis was carried out. The data is taken from the results of interviews with several traditional leaders and literacy from several references.