Bekti Maryuni Susanto
Politeknik Negeri Jember

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementation of independent leg muscle training aids using Wemos D1 mini Agus Hariyanto; Bekti Maryuni Susanto
Compiler Vol 11, No 1 (2022): May
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1732.852 KB) | DOI: 10.28989/compiler.v11i1.1253

Abstract

Badminton is a game that uses a shuttlecock as a tool which is played by hitting it with a racket. One form of exercise that is most often applied in training leg muscle strength is shadow training. This exercise aims to simulate athletes to do footwork properly and correctly. Shadow training is an exercise to train leg muscle strength and leg agility. Usually athletes when training leg muscles and leg agility use shadow exercises manually, namely by moving the shuttlecock or cone from one side to the other with instructions from the trainer. client and server applications. The connection between the client application and the server application uses a wifi network. The server application can control the light on the client application. There were tests by players on the badminton court which were carried out as many as 20 trials with a time of 30 seconds for each trial; the results obtained with the sequential method obtained an average of 5.84 muscle exercises, with the random method obtained an average of 5.9 times muscle training, with the method determined by the system the average time was 30.12 seconds.
Sistem pengendali saklar berbasis Nodemcu ESP8266 dengan aplikasi MQTT dan Google Assistant Bekti Maryuni Susanto; Agus Hariyanto; Denny Wijanarko; Moch Khafil Albab
Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi Vol 14, No 2 (2022): November
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/angkasa.v14i2.1380

Abstract

The Internet of Things (IoT) provides the ability to connect many things or devices over the internet. Message Queue Telemetry Transport (MQTT) is a Client Server published/subscribed message transport protocol. The protocol runs on top of TCP/IP, or on top of other network protocols that provide sequential, lossless bi-directional connections. The system developed in this study consists of three layers based on the perception layer, network layer and application layer. The perception layer consists of relays that are used to control the screen based on user input. The network layer consists of the MQTT server and Google assistant connected to the IFTTT service. This system was developed with the aim of making it easier for humans to monitor home electrical devices remotely. The test results show that this system can be used to control the switch quickly even though it really depends on the quality of the internet network.
Aplikasi Penentuan Rute Terpendek Pengambilan Sampah Berbasis Internet of Things Terintegrasi Dengan Google Maps API Bekti Maryuni Susanto; Agus Hariyanto
Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi Vol 15, No 1 (2023): Mei
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/angkasa.v15i1.1651

Abstract

Limbah padat merupakan isu sensitif yang melibatkan permasalahan lingkungan serius di dunia saat ini. Situasi pembuangan limbah secara langsung tanpa pemeriksaan dan pemilahan yang baik telah menimbulkan dampak serius terhadap pencemaran lingkungan yang menyebabkan peningkatan masalah kesehatan yang luar biasa. Penelitian ini bertujuan untuk memantau tingkat kepenuhan sampah pada tempat sampah, mengirimkan hasilnya ke Google map menggunakan Google Maps API dan menentukan rute pengumpulan sampah terpendek berdasarkan tingkat kepenuhan sampah. Aplikasi android dikembangkan untuk memudahkan pengguna mengetahui tempat sampah mana yang penuh dan perlu segera dibawa serta menentukan rute terpendek menggunakan google map.
Kombinasi Port Knocking Dan VPN Guna Pengamanan Akses Secure Shell Pada Cloud Computing Ery Setiyawan Jullev Atmadji; Bekti Maryuni Susanto; Khusnul Hotima
Jurnal Teknomatika Vol 12 No 1 (2019): TEKNOMATIKA
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi Informasi, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bentuk cloud computing yang lazim digunakan adalah virtualisasi, teknologi virtualisasi memungkinkan melakukan share resource pada satu komputer server sehingga akan menekan biaya implementasi sebuah sistem informasi. Isu keamanan data merupakan salah satu aspek yang menjadi fokus dalam pengembangan sistem informasi dan cloud computing, dua ancaman keamanan pada cloud computing yaitu kehilangan atau kebocoran data dan pembajakan account atau service. Guna mencegah dua celah keamanan tersebut maka dibuatlah beberapa model keamanan salah satunya adalah port knocking pada jaringan VPN yang merupakan pengembangan dari keamanan jaringan guna mencegah pencurian data menggunakan port 22. Penggunaan VPN dapat mengurangi penyadapan paket dari pihak luar yang ingin mengambil data, serta memanfaatkan iptables dapat menolak ip address yang tidak terdaftar saat mengaksess port 22 serta melakukan remote server. Port knocking digunakan sebagai pintu masuk client untuk melakukan remote server melalui port 22 dengan menggunakan ketukan yang telah dikonfigurasi oleh server. Mekanisme ini memungkinkan client dapat mengakses port 22 walau dalam keadaan port 22 tertutup, karena port knocking juga memiliki prinsip “ buka port jika klient membutuhkan dan tutup port kembali jika klient sudah selesai”. Dengan demikian menggunakan ip dari tun0 vpn server dan port knocking akan sedikit menyulitkan pihak luar untuk melakukan pengaksesan server.