Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

DNA BARCODING OF HARIMONTING (RHODOMYRTUS TOMENTOSA) USING THE TRNL-F GENE Nazlil Khaira MS; Efrida Pima Sari Tambunan; Zahratul Idami
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8440

Abstract

DNA Barcoding is one or more short gene sequences taken from a standard part of the genome and used to identify species. Harimonting plant is a wild plant, but in some places this plant is used as an ornamental plant. This study aims to determine the molecular characteristics of the trnL-F gene in Rhodomyrtus tomentosa, to determine the genetic diversity of Rhodomyrtus tomentosa using the trnL-F gene, and to examine the phylogenetic relationships of Rhodomyrtus tomentosa using the trnL-F gene. This research method was carried out in stages: sample collection, DNA isolation, PCR (Polymerase Chain Reaction), electrophoresis, sequencing and analysis of sequence results. Morphological characterization of Rhodomyrtus tomentosa plants collected from Tara Bunga Hill was seen from the results of DNA barcodes and observations of visible morphological characters and literature studies. The results of the Rhodomyrtus tomentosa DNA barcode from the results of molecular analysis of Rhodomyrtus tomentosa obtained the results of a sequence of 359 bp. The plant sequences of Rhodomyrtus tomentosa were analyzed using the MEGA 11 application. Genetic distance calculation (pairwise distance), GC content calculation, and nucleotide diversity were performed. Calculation of GC content showed that the value of GC content in Rhodomyrtus tomentosa was lower than AT content which indicated that Rhodomyrtus tomentosa species were more primitive. Based on the phylogenetic tree reconstruction, all species are divided into 2 clades.
Pengaruh Pemberian Pupuk PhotosyntheticBacteria (PSB) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.) Varietas Yuvita F1 Tiara Dewi; Rahmadina Rahmadina; Zahratul Idami
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8636

Abstract

Indonesia memiliki berbagai varietas terong, baik varietas unggul yang dikembangkan oleh produsen benih maupun lokal oleh petani. Salah satu varietas unggul yaitu Solanum melongena L. Var. Yuvita Fl dengan keunggulan tahan akan serangan hama dan penyakit. Terong ungu dalam berbuah tergantung interaksi tumbuh pada tanaman maupun lingkungan. Terdapat beberapa kendala dalam pertumbuhan dan produksi terong ungu yaitu faktor biotik yang disebabkan oleh serangan hama dan patogen serta abiotik yang disebabkan oleh suhu, lingkungan dan perubahan iklim. Salah satu bentuk pemeliharaan adalah dengan memberikan pupuk photosynthetic bacteria (PSB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk photosynthetic bacteria (PSB) terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman Terong ungu Hibrida F1 dan konsentrasi yang efektif bagi pertumbuhan tanaman terong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berupa eksperimen. Pengambilan data menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial, yaitu konsentrasi (P0 : Kontrol, P1 : Pemberian PSB 5 ml/1 liter air, P2 : Pemberian PSB 10 ml/1 liter air, P3 : Pemberian PSB 15 ml/1 liter air, P4 : Pemberian PSB 20 ml/1 liter air). Berdasarkan Hasil penelitian, Pemberian pupuk photosynthetic bacteria (PSB) memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun, kadar klorofil, jumlah bunga dan laju pertumbuhan relatif. Konsentrasi yang efektif dalam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun, jumlah bunga dan laju pertumbuhan relatif adalah P2. Namun kadar klorofil konsentrasi paling baik adalah P4
Keanekaragaman Jenis Mangrove di Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut Kabupaten Langkat Sumatera Utara Astri Widia Astuti; Melfa Aisyah Hutasuhut; Zahratul Idami
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9064

Abstract

Tumbuhan mangrove merupakan karakteristik pada tanaman pantai, estruari atau muara sungai dan delta ditempat yang terlindungi daerah tropis dan sub tropis. Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading merupakan kawasan konservasi yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman atau keunikan jenis mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis mangrove, indeks nilai penting dan keanekaragaman mangrove di Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading. Penelitian ini bersifat survey eksploratif dengan menggunakan metode kuadrat. Peletakan plot secara purposive sampling sebanyak 20 plot yang berukuran 10m x 10m. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading terdapat 6 famili yang tergolong 10 jenis mangrove penyusun hutan yaitu Avicennia marina (Forssk) Vierh, Avicennia marina var. rumphiana (Halier f) Bakh, Avicennia marina (Forssk) Vierh, Bruguiera parviflora (Roxb.) Wight Arn. Ex Griff, Bruguiera sexangula (Lour) Poir, Casuarina equisentifolia L, Ceriops taga (Perr) C.B. Rob, Excoecaria agalocha L, Rhizophora apiculata Blume dan Xylocarpus granatum J.Koening. Adapun nilai INP tertinggi diperoleh jenis Rhizophora apiculata Blume (yaitu; 44,89) sebab ciri morfologinya yang menunjang dalam perihal bersaing dengan tipe yang lain serta didukung dengan kondisi yang baik. Indeks keanekaragaman tumbuhan mangrove di Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading tergolong sedang dengan nilai H’ sebesar 2,069.
Studi Etnobotani Tumbuhan Pangan Yang Tidak Dibudidayakan Oleh Masyarakat Suku Karo Di Kecamatan Barus Jahe Sumatera Utara Dwi Febiyanti Wandini; M Idris; Zahratul Idami
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8650

Abstract

Etnobotani merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat, salah satunya sebagai tumbuhan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies tumbuhan, kategori pemanfaatan, dan cara pemanfaatan tumbuhan pangan yang tidak dibudidayakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara observasi dan wawancara terbuka. Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam observasi adalah purpose sampling dan snowball sampling. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk menyajikan dan mendskripsikan data yang dilakukan dengan menghitung ICF (Informant Consesus Factor) dan RFC (Relative Frecuency of Citation). Ditemukan sebanyak 31 spesies tumbuhan pangan yang tergolong dalam 21 famili. Organ tumbuhan pangan yang banyak digunakan yaitu bagian buah sebanyak 42,9%, Daun 34,3%, batang 11,4%, Bunga 5,7%, dan umbi 5,7%. Nilai ICF tertinggi dengan nilai 1 diperoleh dari kategori minuman. Sedangkan nilai RFC yang paling tinggi dengan nilai 1 diperoleh dari tumbuhan Physalis peruviana
Pengendalian Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Brokoli (Brassica oleracea L.) Dengan Ecoenzyme Rindi Atika Br Tarigan; Rahmadina Rahmadina; Zahratul Idami
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8634

Abstract

Tanaman Brokoli (Brassica oleraceae L.) merupakan tanaman kubis yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Brokoli mempunyai cita rasa yang enak bergizi tinggi. Produksi tanaman brokoli mengalami banyak permasalahan antara lain adanya serangan berbagai hama dan patogen penyebab penyakit. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman brokoli ialah penyakit akar gada yang disebabkan oleh jamur (Plasmodiophora brassicae Wor.) yang menyebabkan pertumbuhan pada tanaman terhambat dan menjadikan tanaman jadi kerdil. Di Indonesia penyakit ini menyebabkan kerusakan pada tanaman kubis atau brokoli sekitar 88,6 %. Salah satu bentuk pencegahan serangan penyakit ini ialah dengan mengaplikasikan Eco Enzyme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Eco Enzyme terhadap pengendalian penyakit akar gada dan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman brokoli (Brassica oleracea L.). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berupa eksperimen. Pengambilan data dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, yaitu perlakuan (P0 : Kontrol, P1 : Pemberian Eco Enzyme kombinasi kentang dan lidah buaya 10 ml/2 liter air, P2 : Pemberian Eco Enzyme kombinasi nanas dan lidah buaya 10 ml/2 liter air). Berdasarkan hasil penelitian, pengaplikasian Eco Enzyme memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap pertumbuhan akar gada, intensitas serangan penyakit, dan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun. Kombinasi Eco Enzyme yang paling efektif untuk mencegah pertumbuhan akar gada dan pertumbuhan tanaman ialah P2.
UJI MOLEKULER MENGGUNAKAN GEN rbcL PADA TUMBUHAN PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) Daffa Rizki Syahreza; Efrida Pima Sari Tambunan; Zahratul Idami
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8055

Abstract

Uji secara molekuler dilakukan dengan menentukan satu penanda yang tepat untuk menganalisis beberapa kajian dalam bidang molekuler. Uji secara molekuler tumbuhan dilakukan menggunakan penanda gen rbcL (Ribulose-1,5-biphosphate carboxylase/oxygenase large subunit gene). Tumbuhan pegagan (Centella asatica (L.) Urban) merupakan herba yang pada umumnya hidup secara liar di tempat terbuka seperti padang rumput, kebun, tepi jalan, dan tepi parit. Tempat tumbuh pegagan seperti dataran tinggi, dataran rendah, dan pesisir pantai sangat mempengaruhi perubahan dari segi molekuler. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana karakteristik molekuler, keragaman molekuler (keragaman genetik) dan hubungan filogenetik tumbuhan pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dengan menggunakan gen rbcL. Penelitian ini memiliki tahapan yaitu koleksi sampel, isolasi DNA, amplifikasi DNA dengan gen rbcL, elektroforesis, sekuensing, dan analisis data dengan MEGA 11. Hasil penelitian dari amplifikasi menggunakan gen rbcL pada DNA genom Centella asiatica (L.) Urban yang diteliti menghasilkan panjang amplikon kurang lebih 600 bp. Pada penyatuan sekuens yang konsesus pada sampel mendapatkan sekuens dengan panjang D1 567 bp dan D2 562 bp. Pembentukan pohon filogenetik menggunakan metode Neighbor-Joining dan model perhitungan Kimura-2-Parameter menunjukkan Centella asatica (L.) Urban termasuk dalam kelompok monofiletik. Hasil analisis keragaman molekuler Centella asatica (L.) Urban menunjukkan bahwa pada seluruh sampel yang dikoleksi dari Desa Pantai Labu Pekan Kabupaten Deli Serdang dan Jl. Air Bersih Ujung Kota Medan memiliki keragaman molekuler. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa gen rbcL menghasilkan barcode DNA dapat digunakan sebagai metode untuk mengidentifikasi Centella asatica (L.) Urban secara molekuler dan sangat efisien dalam menentukan hubungan kekerabatan dengan spesies yang lainnya.