<![CDATA[Indonesia masuk kedalam negara yang menerapkan sistem perekonomian terbuka sejak tahun 1982. Terdapat faktor yang memberi pengaruh besar kecilnya cadangan devisa yaitu ekspor, impor, nilai tukar, dan tingkat inflasi. Metode penelitian ini memakai motode kuantitatif dengan penelitian ini berdasar dari berbagai literatur untuk mendorong hasil analisis kuantitatif. Data yang didapatkan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Penelitian ini menggunakan sofware SPSS. Pengujian data ini menggunakan Uji Asumsi Klasik, uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, uji F (simultan), uji t (parsial).Pengujian ini dilakukan agar mendapatkan hasil BLUE (Best, Linear, Unbiased, dan Estimator) atau, model yang dibuat harus lolos dari penyimpangan.Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat di ambil ketentuan bahwa: Hasil uji secara simultan (Uji F) menunjukan H4 diterima karena memiliki pengaruh besar antar variable independen terhadap variable dependen. Hasil uji parsial (Uji t) menujukan bahwa H1 diterima karena variable ekspor (X1) secara parsial berdampak signifikan terhadap Cadangan Devisa Indonesai. H2 ditolak karena variable impor atau (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan atas Cadangan Devisa Indonesia. H3 diterima karena variable inflasi atau (X3) secara parsial memberi dampak signifikan atas Cadangan Devisa Indonesia. Berlandaskan Uji Adjusted R Square memperoleh hasil variable independen (Ekspor, Impor, dan Inflasi) mempengaruhi variable dependen yaitu sebesar 43,9%. Sementara sisanya sebesar 56,1% dijabarkan dengan sebab-sebab lain diluar model yang tidak dipakai pada penelitian ini.]]>
