Pesantren is a non-formal that aims to educate and train students to have religious beliefs taught by kiai through learning the yellow book and activities that support the needs of students. Pesantren is one of the non-formal in Indonesia that always contributes in educating and building the nation's character. Pesantren education combines learning from various aspects, be it cognitive, affective or psychomotor aspects. Pesantren education aims to improve the character of students, the learning carried out by Islamic boarding schools refers to the Qur'an and Al-hadith which are then used as the basis for making a flexible pesantren curriculum. To realize this goal, pesantren in carrying out their education, use teaching methods, example, habituation, motivation, rewards and punishments carried out by pesantren. The management carried out by the Islamic boarding school based on the results of the study is still mono, where all activities carried out by the Islamic boarding school are sourced from the caregivers of the pesantren. Therefore, pesantren often experience errors in carrying out their duties, such as in terms of communication and decision-making processes. Nevertheless, the pesantren caregivers in carrying out their education continue to make every effort to improve their pesantren towards a better direction, this can be seen from the policies made by pesantren caregivers in terms of educating, guiding and fostering teachers, providing facilities and infrastructure, making programs -programs, arrange activity agendas and provide budgets that are tailored to the needs of Islamic boarding school students. ABSTRAK Pesantren merupakan sebuah lembaga nonformal yang bertujuan mendidik dan melatih santri untuk memiliki keyakinan agama yang diajarkan oleh kiai melalui pembelajaran kitab kuning dan kegiatan yang menunjang kebutuhan santri. Pesantren merupakan salah satu lembaga nonformal di Indonesia yang selalu berkontribusi dalam mendidik dan membangun karakter bangsa. Pendidikan pesantren memadukan pembelajaran dari berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pendidikan pesantren bertujuan untuk meningkatkan karakter santri, pembelajaran yang dilakukan oleh pondok pesantren mengacu pada Al-Qur'an dan Al-Hadits yang kemudian dijadikan dasar untuk membuat kurikulum pesantren yang fleksibel. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pesantren dalam melaksanakan pendidikannya, menggunakan metode pengajaran, keteladanan, pembiasaan, motivasi, penghargaan dan hukuman yang dilakukan oleh pesantren. Pengelolaan yang dilakukan oleh pondok pesantren berdasarkan hasil kajian masih bersifat mono, dimana semua kegiatan yang dilakukan oleh pondok pesantren bersumber dari para pengasuh pesantren. Oleh karena itu, pesantren sering mengalami kesalahan dalam menjalankan tugasnya, seperti dalam hal komunikasi dan proses pengambilan keputusan. Meskipun demikian para wali pesantren dalam melaksanakan pendidikannya tetap berupaya semaksimal mungkin untuk memajukan pesantrennya ke arah yang lebih baik, hal ini terlihat dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh wali pesantren dalam hal mendidik, membimbing dan membina guru, menyediakan sarana dan prasarana, membuat program – program, menyusun agenda kegiatan dan memberikan anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan santri.