Sulfiana S
STIKes Nani Hasanuddin Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Ibu pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam Pencegahan Gangguan Tumbuh Kembang Anak Novi Puspita Sari; Nani Apriani Natsir Djide; Sulfiana S; Akmal Novrian Syahruddin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.6154

Abstract

ABSTRAK Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan periode emas seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Gangguan yang terjadi pada periode ini, berdampak pada kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak yang bersifat permanen dan berjangka panjang serta lebih sulit untuk diperbaiki setelah anak berusia 2 tahun. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan akan pentingnya peran ibu pada masa 1000 HPK dalam pencegahan terjadinya gangguan tumbuh kembang pada anak. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, diskusi dan tanya jawab kepada 21 ibu-ibu yang memiliki anak usia 0-24 bulan. Hasil menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan, sebagian besar ibu belum mengetahui tentang 1000HPK serta dampak yang terjadi terhadap tumbuh kembang anak. Namun setelah dilakukan penyuluhan, pengetahuan dan pemahaman peserta tentang 1000HPK meningkat sekitar 94.8%. Saran agar orang tua rutin membawa dan memeriksakan anaknya setiap bulan ke pelayanan kesehatan dan memberikan asupan gizi yang cukup untuk menunjang tumbuh kembang yang optimal. Kata Kunci: Penyuluhan, 1000 HPK, Tumbuh Kembang  ABSTRACT The first thousand days of life (1000HPK) is a golden period for a child to grow and develop optimally. The obstacles that occur in this period will have an impact on the survival and development of children which are permanent and long term. The purpose was to increase knowledge about the importance of the role of mothers during the 1000HPK period in preventing developmental disorders. The method used is counseling, discussion and question and answer. Participants were 21 mothers with children aged 0-24 months. Based on the results, it showed that before counseling was carried out, most of the mothers did not know about the first 1000 days of life and the impact it had on children's growth and development. However, after the counseling was conducted, the participants' knowledge and understanding of 1000HPK increased by about 94.8%. Suggestions that parents continue to increase their activity in bringing and checking their children every month to health services and providing adequate nutritional intake to support optimal growth and development. Keywords: Counseling, 1000 HPK, Growth and Development
Edukasi Diversifikasi Pangan Dan Pemanfaatan Pekarangan Sebagai Pencegahan Krisis Pangan Di Era Pandemi Covid-19 Nani Apriani Natsir Djide; Novi Puspita Sari; Sulfiana S
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi covid-19 melanda Indonesia bahkan dunia dan menyerang kesehatan, masyarakat, ekonomi dan banyak aspek lainnya. Masyarakat mengalami penurunan bahkan kehilangan sumber pendapatan yang salah satunya mempengaruhi kualitas maupun kuantitas konsumsi pangan yang jika dibiarkan terus-menerus akan menimbulkan krisis pangan di masa yang akan datang. Berbagai program terkait ketahanan pangan dikeluarkan oleh pemerintah tapi masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui program tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengedukasi masyarakat tentang upaya pencegahan krisis pangan di era pandemi covid-19. Metode yang dilakukan yaitu penyuluhan diversifikasi pangan dan pemanfaatan pekarangan serta evaluasi menggunakan pre-post test. Hasil dari kegiatan ini adalah 16 dari 21 orang peserta (76.19%) termasuk dalam kategori pengetahuan kurang, sedangkan setelah dilakukan penyuluhan 17 dari 21 orang peserta (80.95%) termasuk dalam kategori pengetahuan baik. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan yang telah dilaksanakan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat dan dihimbau agar masyarakat dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari serta dilakukan pemantauan terkait gerakan diversifikasi pangan dan pemanfaatan pekarangan guna terwujudnya ketahanan pangan rumah tangga.