Nurul Sri Wahyuni
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMPN 1 SAWOO Devy Intan Kurniawati; Sulistyo Andarmoyo; Nurul Sri Wahyuni; Elmie Muftiana; Rika Maya Sari
Health Sciences Journal Vol 6, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.101 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v6i1.1155

Abstract

Smoking is one of the public health problems in Indonesia given that smoking is one of the main risk factors for several chronic diseases that can lead to death. This study aims to determine whether there is an effect of health education with audio-visual media on smoking behavior in adolescents. The design of this research is to use the Pre Experiment method with the One Group Pretest-Posttest Design. The population in this study were grade IX students at SMPN 1 Sawoo with a sample size of 40 respondents. In this study using purposive sampling. Data collection techniques using questionnaires and analysis using the Wilcoxon signed Rank Test. The results of this study indicate that there is an increase in good behavior about smoking. Statistical test results show the value of Asymp. Significant (2-tailed) 0.05, which means Ha is accepted, that is, there is an effect of health education with audio-visual media on smoking behavior in adolescents.
PENDIDIKAN KESEHATAN BAGI WANITA USIA SUBUR DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER SERVIKS Siti Munawaroh; Nurul Sri Wahyuni; Yayuk Dwirahayu
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v5i2.2908

Abstract

Penyakit kanker masih menjadi masalah kesehatan serius karena dalam kurun waktu lima tahun terakhir prevalensinya mengalami peningkatan. Kanker serviks lebih banyak menyerang pada Wanita Usia Subur (WUS). Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang yang terkena kanker serviks antara lain riwayat kehamilan; perilaku seksual; penggunaan kontrasepsi; merokok; nutrisi; dan genetik. Walaupun kanker itu mematikan namun dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan pap smear atau IVA tes. Namun masih banyak wanita usia subur yang enggan melakukan pemeriksaan karena takut, malu dan alasan lainnya. Perilaku masyarakat yang tidak baik tersebut karena kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks. Pada kegiatan pengabdian ini telah dilakukan pendidikan kesehatan kanker serviks dan cara pencegahannya. Mitra adalah peserta arisan RT 1 Kelurahan Pilang Bango Kota Madiun sejumlah 28 mitra dimana terdapat 16 WUS. Hasil pengabdian didapatkan masih 25% WUS yang pernah melakukan pap smear sehingga masih perlu ada pemantauan dan pendampingan lebih lanjut. Keberhasilan program pengabdian masyarakat dinilai berdasarkan perubahan pengetahuan, sikap dan peningkatan motivasi deteksi kanker serviks secara mandiri.  Mitra berkomitmen untuk melakukan pap smear jika ada informasi pap smear gratis (program Pemkot).Kata Kunci: Pendikan Kesehatan, Wanita Usia Subur, Kanker Serviks
TINGKAT PENERIMAAN DIRI WANITA USIA SUBUR YANG MENGALAMI INFERTIL DI SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI PONOROGO Yuliana Windarti; Nurul Sri Wahyuni; Cholik Harun Rosjidi
Health Sciences Journal Vol 3, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.471 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v3i1.216

Abstract

Penerimaan diri adalah sebuah sikap seseorang menerima dirinya. Pada wanita usia subur yang mengalami infertil akan mengalami perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi sesorang dalam menerima dirinya, usia, pendidikan, intelegensi, keadaan fisik, pola asuh, dan dukungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan diri wanita usia subur yang mengalami tentang infertilitas.Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi petugas di salah satu  rumah sakit swasta di ponorogo dengan besar sampel 18 orang. Sampling penelitian menggunakan Total Sampling.Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.Analaisa data menggunakan skor T.Hasil penelitian Tingkat penerimaan diri wanita usia subur yang mengalami infertil diinterpretasikan hampir seluruhnya 13 responden (72%) memiliki penerimaan negatif dan sebagian kecil 5 responden (28%) memiliki penerimaan positif.Kesimpulan penelitian di dapatkan sebagian besar responden memiliki penerimaan negatif  terhadap infertilitas. Dalam menghadapi masalah penerimaan diri pada infertil dibutuhkan support dan dukungan dari suami maupun keluarga untuk memandang dirinya secara realistis tanpa harus menjadi malu dan menerima keadaannya tanpa menyalahkan diri atas kondisi yang berada diluar kontrol mereka
LITERATURE REVIEW: EFEKTIVITAS SENAM LANSIA (TAI CHI) DALAM PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Amsiatu Syarifah; Saiful Nurhidayat; Rika Maya Sari; Laily Isro’in; Nurul Sri Wahyuni
Health Sciences Journal Vol 5, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v5i2.845

Abstract

Hipertensi merupakan  masalah yang sering terjadi pada masyarakat saat ini dan salah satu penyakit degeneratif. Hipertensi ini bisa dicegah dengan mejaga pola hidup yang sehat, beraktivitas fisik melakukan Senam Lansia (Tai Chi). Tujuan dari Literature Review ini yaitu untuk mengetahui efektivitas senam lansia (Tai Chi) dalam penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.                 Metode dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan menggunakan data sekunder hasil penelitian terdahulu. Sumber datanya yaitu Google Schoolar, Pub Med dan Science Direct. Hasil dari penelusuran studi literatur menunjukkan bahwa senam Lansia Tai Chi efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Melakukan senam Lansia Tai Chi secara teratur sebanyak 3- 5 kali dengan durasi 30 menit-60 menit dan selama 4-8 minggu ini membuat lansia bisa meningkatkan konsentrasi, mengurangi kecemasan, menenangkan pikiran, membantu  lansia menjadi rileks, menurunkan aktivitas saraf simpatis  sehingga efektif untuk membantu proses penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Maka dapat disimpulkan jika senam lansia (tai chi) sebagai salah satu solusi untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
STUDI KASUS : UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT PADA KELUARGA DENGAN PENDERITA TB PARU Nia Puji Lestari; Nurul Sri Wahyuni; Ririn Nasriati
Health Sciences Journal Vol 3, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.633 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v3i2.264

Abstract

TB paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan paling sering mengenai parenkim paru. Faktor yang mempengaruhi penularan TB paru antara lain adanya  lingkungan dan perilaku yang kurang baik. Tujuan studi kasus ini adalah untuk memahami asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota keluarga menderita TB paru dengan masalah ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan mulai dari pengkajian, penegakan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Asuhan keperawatan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo selama 5 hari pada bulan Maret 2019. Hasil pengkajian lingkungan didapatkan bahwa baju digantung disembarang tempat, ventilasi 10%, jendela dan pintu jarang dibuka, kebersihan rumah kurang, tempat khusus membuang dahak tidak tersedia, penerangan cukup, tempat pembuangan sampah terbuka, dapur lembab, jarak septic tank jarak 10m, pasien sering berludah disembarang tempat dan tidak mau memakai masker. Dengan adanya lingkungan sertaperilaku yang kurang baik maka bakteri TB berpotensi untuk menular ke anggota keluarga.Tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan yang berfokus pada cara memodifikasi lingkungan untuk penderita TB paru melalui media leaflet. Hasil evaluasi didapatkan pasien dan keluarga mengerti tentang penyakit TB paru serta pencegahan penularannya. Selain itu keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang memenuhi syarat untuk penderita TB paru sehingga diharapkan dapat mencegah penularan TB ke anggota keluarga yang sehat.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN LANSIA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 Di Kelurahan Kepolorejo Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan Nova Endah Dwi Indriyani; Nurul Sri Wahyuni; Sulistyo Andarmoyo
Health Sciences Journal Vol 6, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v6i2.1552

Abstract

Meningkatnya angka kejadian Covid-19 mengakibatkan kecemasan pada semua orang tidak terkecuali pada lansia. Dukungan keluarga sangat penting dalam menurunkan kecemasan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk. mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan lansia dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Kelurahan Kepolorejo Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. Desain menggunakan korelasi dalam hubungannya dengan metode cross-sectional. Populasi lansia sebanyak 1615 orang. Purposive sampling digunakan untuk memilih 94 responden sebagai sampel. Kuesioner digunakan sebagai alat penelitian. Uji Chi square digunakan untuk mengevaluasi data, dengan ambang signifikansi 0,05. Hasil penelitian terhadap 94 responden menunjukan responden mendapatkan dukungan positif sebanyak 49 responden (52.1%) dan dukungan negatif sebanyak 45 responden (47.9%). Sedangkan kecemasan terdapat 38 responden (40.4%) memiliki kecemasan ringan, 23 responden (24.5%) memiliki kecemasan sedang, dan 33 responden (35.1%) memiliki kecemasan berat. Berdasarkan uji statistik diperoleh p value 0,003 α 0,05, dengan cc 0,331 hal ini berarti terdapat hubungan dukungan keluaraga dengan kecemasan lansia. Pada penelitian menunjukan sebagian kecil 10 responden (20,4%) mendapat dukungan keluarga positif dengan kecemasan berat dan 11 responden (24,4%) mendapat dukungan keluarga negatif degan kecemasan ringan. Hal ini terjadi bukan hanya karena aspek dukungan keluarga, tetapi juga karena faktor usia, karena semakin bertambahnya usia, semakin mudah mengalami kecemasan. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan keluarga yang positif kepada lansia dalam menghadapi pandemi Covid-19, sehingga mengurangi kekhawatiran lansia.
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA REMAJA DI SMAN 1 NGRAYUN PONOROGO Intan Aprillia Melani; Nurul Sri Wahyuni; Saiful Nurhidayat; Siti Munawaroh; Yayuk Dwi Rahayu
Health Sciences Journal Vol 7, No 1 (2023): Health Science Journal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v7i1.2052

Abstract

Anxiety for adolescents can occur when adolescents are easily threatened or have low self-confidence. Adolescents who experience anxiety have the potential to experience changes in blood pressure due to unstable feelings. This study aims to determine the relationship between anxiety levels and blood pressure in adolescents at SMAN 1 Ngrayun Ponorogo.The method in this study is cross sectional correlation with an observational approach. The sample used was 73 class XII students at SMAN 1 Ngrayun obtained through simple random sampling method. Primary data were obtained by measuring blood pressure using a sphygmomanometer and the HARS questionnaire. The data that has been collected is then analyzed using the Spearman Rank Test correlation.The results showed that respondents who did not experience anxiety were 39 students (53.4%), mild anxiety were 23 students (31.5%), moderate anxiety was 5 students (6.8%), and severe anxiety was 6 students. (8.2%). Furthermore, respondents who had normal blood pressure scores were 47 students (64.4%), hypotension were 17 students (23.3%) and pre-hypertensive were 9 students (12.3%). Based on the results of the statistical analysis using the Spearman rank test, a p-value of 0.004 was obtained where the value was smaller than 0.01, so it was stated that H1 was accepted, there was a relationship between anxiety levels and blood pressure in adolescents at SMAN 1 Ngrayun Ponorogo.This research is expected to increase knowledge about hypertension such as providing regular education so that efforts can be made to reduce the risk of hypertension and control feelings of anxiety that may be faced.
Family Behavior Model with Amount Cases in Odgj Case Study in Parringan Jenangan Village, Ponorogo Eky Okviana Armyati vivi; Nurul Sri Wahyuni; Dwi Nurwulan Pravitasari; Dian Laila Purwoningrum
Saintika Medika Vol. 19 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol19.SMUMM1.28347

Abstract

Family is a primary group consisting of two or more people who have a network of interpersonal interactions, blood relations, marital relations, and adoption. (kependudukan.co.id). Role of Families with ODGJ Based on the causes of mental disorders, patients who experience mental disorders need the role of various parties for the healing process, including psychiatrists who can provide psychopharmacology, clinical psychologists who can provide psychoeducation and psychotherapy, health cadres who can monitor the patient's condition and helping the patient's family to refer to a health facility. When they see people with mental disorders going berserk, what they do is most do is scream for help, 83% of people scream when disturbed by ODGJ. Apart from that, when there is an ODGJ going berserk, the most important thing the community does is ask for help from other people, 60% of people choose to ask others for help when they are disturbed by ODGJ. Of the 30 people who were asked what they did when ODGJ went berserk. What they usually do is call the health worker or seek help from others.