Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN KRIB BAMBU TERHADAP PERUBAHAN PENAMPANG BATANG SINAMAR, KAB. 50 KOTA Ridha Sari; Rini Yunita
Ensiklopedia of Journal Vol 4, No 4 (2022): Vol 4 No. 4 Edisi 1 Juli 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.434 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v4i4.1183

Abstract

A river is a natural channel which conduct water discharge that end up in to the sea. The channel and the morphology of a river would change from time to time caused by human ativities or even by nature. There are two things would occure in the river, erosion and sedimentation. In the river engineering activity, groyne built due to increase the stability of the river bank and to catch the sediment. Bamboo, that part of grass species, grows a lot by the river. The river bank is one of the best habitat for bamboo to grows. This research aims to find out how the bamboo groyne could effect the cross section of Batang Sinamar river, 50 Kota District. This research was carried out by implanted the bamboo groyne by Batang Sinamar  river bank, and the river’s cross section was measured before and after the implantation. The results of the mesurements were analized by using HEC-RAS program application. The results of this study are expected to be solutions for development that is in harmony with nature, and also support the sustainable development.
ANALISIS STRUKTUR TIPE WARREN UNTUK RANGKA ATAS JEMBATAN (STUDI KASUS: JEMBATAN KOTO ILALANG, BASO) Ridha Sari; Sutria Desman; Hanifah Asnur
Ensiklopedia of Journal Vol 3, No 5 (2021): Vol 3 No. 5 Edisi 3 Desember 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.233 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v4i3.313

Abstract

The bridge structure calculation should be carried out in detail and thoroughly. Like any other civil buildings, bridges involve the livelihood of many people. So that a small mistake in planning can be fatal. The Air Koto Ilalang Bridge, which is located on the border of Payakumbuh – Baso, has an important role in connecting Bukittinggi, Limapuluh Kota and Payakumbuh as well as being part of the main connecting route between West Sumatra Province and Riau. Built in 1980, this bridge took a reconstruction in 2020. In this study, an analysis was carried out on the superstructure of the Koto Ilalang bridge with warren type of structure ; loading analysis, calculation of reinforcement for floor plates and the sidewalks, calculating the profile of the transverse girder and the main girder of the bridge. The results show that the bridge floor plate thickness is 30 cm. And the dimensions of the reinforcement on the floor slab are reinforcement 16 – 200 mm at the pedestal and the field. For stringers and transverse girders, steel structure profiles are used IWF 582.300.12.17 as stringers, IWF 900.300.16.28 as transverse girders, IWF 428.407.20.35 as main girders. Meanwhile, the deflection control obtained a value of 1.1224 cm, where this figure is still within the safe limit because the allowable deflection limit is 9 cm.Keywords: Steel, Bridge, Warren Trus, Stringer
Analisis Karakteristik Sedimen dan Debit Sedimen di Sungai Batang Agam Kota Payakumbuh M. Dito Febrian; Ridha Sari; Sutria Desman
Technologica Vol. 2 No. 1 (2023): Technologica
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/technologica.v2i1.65

Abstract

Normalisasi Batang Agam Kota Payakumbuh yang telah dimulai dari tahun 2017, dengan pengembangan kawasan sepanjang normalisasi menjadi pusat wisata bagi Kota Payakumbuh dan sekitarnya. Terlepas dari pemanfaatan tersebut, tujuan awal normalisasi Sungai Batang Agam ini adalah untuk mencegah terjadinya banjir dikawasan sepanjang sungai. Untuk tercapainya tujuan pencegahan banjir penampang sungai seharusnya bersifat tetap. Salah satu yang sangat menentukan terjadinya perubahan penampang sungai adalah sedimen. Untuk itu dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik sedimen dan debit sedimen di hulu dan di hilir kawasan normalisasi sungai Batang Agam. Karakter sedimen yang diuji pada penelitian ini adalah karakter mekanik dari sedimen, dan debit sedimen dihitung dengan metode Shen dan Hungs. Dari hasil pengujian karakter sedimen didapatkan kadar air terbesar adalah 12,21%, berat jenis rata-rata terbesar adalah 1,0294 N/m3. Sedangkan untuk hasil pengujian ukuran butiran, jenis sedimen sungai Batang Agam termasuk kepada jenis agregat halus. Untuk perhitungan angkutan sedimen di hulu dan di hilir normalisasi Batang Agam 46,551 kg/hari dan 137,264 kg/hari
Kajian Penelusuran Banjir Batang Tambuo Ridha Sari; Rini Yunita
Jurnal Bangunan: Konstruksi & Desain Vol. 1 No. 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jbkd.1.1.64-71.2023

Abstract

Batang Tambuo adalah sebuah sungai yang mengalir melewati di Kecamatan Aur Birugo, Kota Bukittinggi. Daerah Aliran Sungai Batang (DAS) Tambuo ini sering kali mengalami banjir. Musibah ini tentunya berakibat buruk bagi masyarakat yang berada di sepanjang DAS Batang Tambuo. Di lain sisi, di Kelurahan Aur Kuning, Kecamatan Aur Birugo, Bukittinggi, yang merupakan bagian DAS Batang Tambuo mengeluhkan akan kekurangan air untuk kebutuhan irigasi dan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakatnya. Untuk itu diperlukan adanya kajian lanjut tentang penelusuran banjir yang terjadi di Batang Tambuo agar dapat memudahkan pihak terkait guna penanggulangannya di kemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa debit banjir sungai Batang Tambuo serta untuk mengetahui analisa penelusuran banjir Batang Tambuo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metoda pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah debit banjir rencana Batang Tambuo adalah Q2 = 56,751 m3/dt, Q10 = 103,980 m3/dt, Q25 = 125,090 m3/dt, Q50 = 155,426 m3/dt dan Q100 = 179,438 m3/dt. Sedangkan untuk hasil perhitungan hidrograf satuan sintesis dengan metode Nakayasu didapatkan waktu puncak hidrograf terjadi pada jam Tp = 1,811 dengan debit Qp = 0,743 m3/dt. Pada perhitungan penelusuran banjir mendapatkan hasil aliran masuk maksimum untuk banjir 2 tahunan 25,735 m3/dt, untuk banjir 10 tahunan 47,152 m3/dt, untuk banjir 20 tahunan 56,725 m3/dt, untuk banjir 50 tahunan 70,481 m3/dt dan untuk banjir 100 tahunan 81,370 m3/dt. Sementara untuk aliran keluar pada banjir 2 tahunan 13,215 m3/dt, untuk banjir 10 tahunan 24,213 m3/dt, untuk banjir 20 tahunan 29,129 m3/dt, untuk banjir 50 tahunan 36,193 m3/dt dan untuk banjir 100 tahunan 41,784 m3/dt.
ANALISA EFISIENSI SALURAN IRIGASI TERHADAP KESEIMBANGAN AIR DI DAERAH IRIGASI BATANG AGAM Ridha Sari; Hanifah Asnur
SAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi Dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2023): SAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Januari 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i1.31

Abstract

Dalam dunia pertanian, salah satu faktor kesuksesan dari sebuah lahan pertanian adalah baiknya sebuah pengairan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan air dari lahan yang sedang ditanami. Salah satu sistem yang dihunakan adalah irigasi, pada umumnya irigasi kebanyakan dengan cara mengalirkan air dari beberapa sumber seperti sungai dan danau kemudian  diteruskan hasil dari pertanian suatu daerah. Dengan baiknya system irigasi maka akan meningkatkan hasil dari pertanian suatu daerah tersebut. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi bawah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efisiensi dari saluran irigasi dan menganalisa kebutuhan air pada lahan pertanian yang berada di lokasi tersebut. Dalam penelitian ini saluran yang dijadikan sampel adalah saluran primer pada ruas BBA 1 dan saluran sekunder pada ruas BBA.KR.1-BBA.KR.2. Dari hasil penelitian didapatkan, dari segi efisiensi saluran pada saluran primer tidak mencukupi dengan niai efisiensi sebesar 76.24% dan pada saluran sekunder efisiensi sebesar 50% yang mana standar dari efisiensi dari saluran primer dan sekunder berkisar 95-90%. Untuk kebutuhan air pada lahan pertanian  sendiri masih terjadi defisit pada bulan Februari I dan Mei II. Dari penelitian ini dapat disimpulkan untuk efisiensi saluran Irigasi Batang Agam pada saluran primer dan skunder tidak mencukupi sehingga terjadi kehilangan air cukup tinggi sehingga perlu dilakukan evaluasi ulang pada saluran irigasi yang ada.