Riska Wati
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN PENAMBAHAN AKTIVATOR BONGGOL PISANG (MUSA PARADISIACA) DAN KULIT NANAS (ANANA COMOSUS L.MERR) TERHADAP PENGOMPOSAN Juherah Juherah; Riska Wati
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2635

Abstract

Sampah merupakan buangan dari hasil kegiatan baik rumah tangga, perkantoran, pasar dan lain-lain.Sampah di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Sampah jika dibiarkan  dapat menimbulkan berbagai masalah seperti, keindahan, kenyamanan dan juga masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penambahan aktivaktor bonggol pisang (Musa paradisiaca) dan kulit nanas (Anana comosus L.Merr) terhadap pengomposan dari sisa sayuran, kotoran sapi dan serbuk gergaji. Jenis penelitian yng digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan sampel sebanyak 19 perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas kompos pada masing-masing perlakuan memenuhi syarat yaitu pH 7,5, kelembaban 60%, suhu 30oC, berwarna coklat kehitaman, berbau tanah. Hasil uji statistiknya yaitu 1,000 > 0,005 dan lama waktu kematangan kompos dengan aktivator bonggol pisang konsentrasi 300 ml matang pada hari ke 18, kompos dengan aktivator bonggol pisang 200 ml matang pada hari ke ke 20, kompos dengan aktivator bonggol pisang konsentrasi 100 ml matang pada hari ke 22. Sedangkan Kompos dengan aktivator kulit nanas konsentrasi 300 ml matang pada hari ke 20, kompos dengan aktivator kult nanas konsentrasi 200 ml matang pada hari ke 21,kompos dengan aktivator kulit nanas konsentrasi 100 ml matang pada hari ke 22 dan kompos tanpa aktivator matang pada hari ke 23. Hasil uji statistinya yaitu 0,003 < 0,005.Kesimpulan, penambahan aktivator bonggol pisang dan kulit nanas konsentrasi 300 ml, 200 ml, dan 100 ml mampu mempercepat pengomposan dengan kualitas yang memenuhi syarat. Sebaiknya masyarakat memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan kompos atau aktivator dan dimanfaatkan untuk kegiatan bercocok tanam.Kata Kunci : Aktivator Bonggol Pisang, Aktivator Kulit Nanas, Pengomposan.