NFN Zulkipli
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Paanthungi, Puisi Lisan Gorontalo sebagai Media Pemertahanan Bahasa Daerah Ellyana Hinta; Asna Ntelu; Dakia Djou; NFN Zulkipli
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.4874

Abstract

The purpose of this study is to describe Panthungi, Gorontalo's oral poetry as a medium for maintaining local languages. This research is descriptive in nature which is the result of a literature review related to Paanthungi. Therefore, the method used is a qualitative descriptive method. This method is intended to describe Gorontalo Oral Poetry as a Regional Language Defense Media. The data collection technique is in the form of a documentation technique by digging back into literature studies related to the Gorontalo Pantun which can be used as a medium for maintaining regional languages. The results showed that Paanthungi is a social rhyme that is sung to the accompaniment of music, dances, or without music, and is used when welcoming guests or used in traditional rituals in Gorontalo. Paanthungi or pantun is an art that needs to be developed and maintained by the people of Gorontalo because in addition to being entertaining, paanthungi also plays a very important role in protecting the Gorontalo regional language from extinction. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Panthungi, puisi lisan Gorontalo sebagai media pemertahanan bahasa daerah. Penelitian ini bersifat deskriptif yang merupakan hasil kajian studi pustaka terkait dengan Paanthungi. Oleh sebab itu, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan Puisi Lisan Gorontalo Sebagai Media Pemertahanan Bahasa Daerah. Teknik pengumpulan data berupa teknik dokumentasi dengan menggali kembali kajian kepusatakaan terkait dengan Pantun Gorontalo yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemertahanan bahasa daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paanthungi adalah pantun pergaulan yang dilagukan dengan iringan musik, tari-tarian, atau juga tanpa musik, dan digunakan pada saat penyambutan tamu atau digunakan pada ritual-ritual adat di Gorontalo.Paanthungi atau pantun itu adalah sebuah seni yang perlu dikembangkan dan dipelihara oleh masyarakat Gorontalo karena di samping dapat menghibur, paanthungi juga sangat berfungsi untuk menjaga bahasa daerah Gorontalo agar terhindar dari kepunahan.