Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Representasi Unsur-Unsur Multikulturalisme dalam Novel Lukisan Tanpa Bingkai Karya Ugi Agustono J Jafar Lantowa; Nonny Basalama; Riman Kasim
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.4783

Abstract

The purpose of this study is to describe the representation of multicultural elements in the novel Painting Without a Frame by Ugi Agustono J. The research uses an interpretive descriptive method, which uses interpretive methods by presenting them in the form of descriptions. Data collection is done by reading and note-taking techniques. The data analysis technique uses a content analysis model. The results of the study show that in Ugi J's Painting Without Frames novel contains seven elements of multiculturalism, namely: (1) solidarity and brotherhood, (2) gender equality, (3) open trade, (4) family values, (5) respect for etiquette, (6) feel enough in life, (7) share and control power. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan representasi unsur-unsur multikultural dalam novel Lukisan Tanpa Bingkai karya Ugi Agustono J. Penelitian menggunakan metode deskriptif interpretatif yakni memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Teknik analisis data menggunakan model analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Lukisan Tanpa Bingkai karya Ugi J mengandung tujuh unsur multikulturalisme, yakni: (1) solidaritas dan persaudaraan, (2) kesetaraan gender, (3) perdagangan terbuka, (4) nilai kekeluargaan, (5) penghormatan terhadap tata susila, (6) merasa cukup dalam hidup, (7) berbagi dan kontrol kekuasaan.
Perbandingan Cerita Rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih, Cinderella, dan Si Cantik Vasilisa Rosma Kadir; Riman Kasim; Yusrilsyah Limbanadi
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.4799

Abstract

Folklore has several similarities and differences, especially in the folklore of Bawang Merah and Bawang Putih with the folklore of Cinderella and Si Cantik Vasilisa. These three stories have a similar structure even though they are in different countries. In revealing the similarities and differences between the two folklores, the researcher uses a structural approach and comparative literature. This study aims to describe the similarities and differences in the three folklores. The method used in this research is descriptive method. The data were analyzed using a qualitative approach with more emphasis on content analysis techniques. The approach used to analyze the three folklores is a structural approach and a comparative study. The results showed that the folk tales of Bawang Merah and Bawang Putih, Cinderella, and Si Cantik Vasilisa had different settings and storylines, but had similar conflicts through the role of the stepmother which was represented through an evil character. AbstrakCerita rakyat memilki beberapa persamaan dan perbedaan terutama pada cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih dengan cerita rakyat Cinderella dan Si Cantik Vasilisa. Ketiga cerita ini memiliki kemiripan struktur meskipun berbeda negara.Dalam mengungkap persamaan dan perbedaan kedua cerita rakyat tersebut, maka peneliti menggunakan pendekatan struktur dan sastra bandingan.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan persamaan dan perbedaan pada ketiga cerita rakyat tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang lebih ditekankan pada teknik analisis isi.Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis ketiga cerita rakyat tersebut adalah pendekatan struktural dan kajian bandingan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih, Cinderella, dan Si Cantik Vasilisa memiliki perbedaan latar dan alur cerita, namun memiliki persamaan konflik melalui peran ibu tiri yang terepresentasikan melalui karakter yang jahat.
Optimalisasi Usaha Kuliner Berbasis Kearifan Lokal dan Technopreneurship Moh. Syahrin S Ahayu; Aliyul Azim; Ikram Tuluki; Asmagvira Asmagvira; Shelly Anggraini Hippy; Moh. Iqbal A Haruna; Nur Wafiq Aziza; Rahman A Talib; Abdul Rahman R Yanju; Zulkifli Walinelo; Riman Kasim; Jafar Lantowa; Yulia Puspitasari Gobel
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v4i1.241

Abstract