Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH INTERVAL PERENDAMAN Eucheuma denticulatum DALAM PUPUK PROVASOLI’S ENRICH SEAWATER (PES) TERHADAP PERTUMBUHAN SECARA IN VITRO Eriyanti Wahid; Ardana Kurniaji; Lideman Zawawi
Jurnal Perikanan Vol 12 No 2 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i2.304

Abstract

Rumput laut menjadi salah satu komoditas perikanan penting di Indonesia. Pemupukan rumput laut dengan metode perendaman dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi interval perendaman rumput laut Eucheuma denticulatum menggunakan pupuk PES secara “in vitro”. Rancangan percobaan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan interval perendaman 0, 6, 12, 18, 24, dan 30 hari sekali. Perendaman dengan 0 jam adalah kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval perendaman dalam larutan PES memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap laju pertambahan panjang dan bobot rumput laut E. denticulatum. Interval perendaman dalam larutan PES pada perlakuan D (24 hari sekali) dapat memberikan pertumbuhan maksimal dengan laju pertambahan bobot mutlak 92,8% dan laju pertambahan panjang mutlak 43,8 %, laju pertumbuhan bobot relatif 1,37% dan laju pertumbuhan panjang relatif 0,76%. Rumput laut yang direndam dengan PES 24 hari sekali memiliki pertumbuhan terbaik dibanding dengan perlakuan lainnya.
Kultur Biofilm Spirulina sp. dengan Flash chamois synthetic Sebagai Substrat Zainal Usman; Budiyati Budiyati; Siti Aisyah Saridu; Eriyanti Wahid
Jurnal Salamata Vol 2, No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1222.724 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v2i1.11255

Abstract

ABSTRAKMikroalga dalam budidaya perikanan terutama dimanfaatkan sebagai pakan alami untuk pemeliharaan larva ikan, udang dan sebagai makanan utama dalam budidaya kekerangan. Selain itu, tepung mikroalga juga mulai diujikan pemanfaatannya sebagai sumber protein dalam pakan buatan. Tantangan dalam produksi biomassa mikroalga yaitu efisiensi panen dan besarnya kebutuhan air. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi biomassa dan meminimalisir penggunaan air adalah dengan melakukan kultur biofilm mikroalga. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone dengan menguji penggunaan substrat untuk kultur biofilm Spirulina sp. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua perlakuan yaitu perlakuan kultur dengan substrat berupa flash chamois synthetic dan kultur tanpa substrat (konvesional). Spirulina sp. dikultur selama 7 hari dan diukur produktivitasnya berdasarkan berat kering. Hasil penelitian menunjukkan berat kering Spirulina sp. pada perlakuan dengan substrat dan tanpa substrat berbeda nyata (P<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan potensi penggunaan flash chamois synthetic sebagai substrat dalam kultur biofilm Spirulina sp.
STUDI KUALITAS AIR PADA PEMELIHARAAN LARVA UDANG PUTIH (Penaeus indicus) DENGAN KEPADATAN BERBEDA Ardana Kurniaji; Eriyanti Wahid; Siti Aisyah Saridu; Anton Anton; Maula Arif Rosyidi Hanafi
Jurnal Perikanan Vol 13 No 2 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i2.499

Abstract

Udang putih (Penaeus indicus) termasuk udang yang potensial dibudidayakan. Ketersediaan benih yang berkualitas merupakan fakor utama dalam mendukung peningkatan produktivitas budidaya udang putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi kualitas air pada pemeliharaan larva udang putih dengan kepadatan berbeda. Perlakuan penelitian merupakan perbedaan kepadatan larva yakni K1: 47 ekor/L, K7: 49 ekor/L dan K8: 58 ekor/L. Tahapan penelitian meliputi persiapan air, pemijahan induk, penetasan dan pemeliharaan larva hingga PL 8. Pengukuran suhu, DO, pH dan salinitas dilakukan setiap hari dan TAN, NO2, NO3, TOM, populasi bakteri dan kelangsungan hidup udang dilakukan pada akhir pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pada semua perlakuan mengalami fluktuasi. Nilai pH, DO dan salinitas cenderung menurun pada semua perlakuan terutama DO pada K1 sehingga berada pada kondisi tidak optimal untuk pertumbuhan larva. TAN lebih baik pada K8 dengan kondisi NO3 lebih tinggi diikuti dengan populasi bakteri Vibrio sp. yang rendah. Kelangsungan hidup yang diperoleh lebih baik pada K7 dan K8. Tidak teramati adanya kelainan pada perkembangan morfologi larva. Penelitian ini merekomendasikan adanya perlakuan pengelolaan kualitas air terutama untuk mengoptimalkan nilai pH, DO, salinitas dan bakteri Vibrio sp. pada pemeliharaan larva.
MONITORING KUALITAS AIR DAN IDENTIFIKASI JENIS PARASIT PADA PEMBENIHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) Budiyati Budiyati; Ani Leilani; Eriyanti Wahid; Diana Putri Renitasari; Muhammad Hery Riyadi Alauddin; Alauddin Alauddin; Ni Putu Dian Kusuma
Jurnal Perikanan Vol 14 No 1 (2024): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v14i1.765

Abstract

Diseases arise due to unbalanced interactions, namely pathogens, hosts and the environment. This collapse will affect the increase or decrease in disease in fish. This research aims to identify parasites and analyze water quality in Carp Fish hatcheries. Carp seed samples were taken randomly in research containers. The water quality parameters observed consisted of temperature, pH, DO, nitrate, nitrite, and ammonia. This research was conducted for one month at the Tatelu Freshwater Aquaculture Center (BPBAT). The results of the research show that there are three types of parasites found in the gills, mucus, and fins of Carp Fish, namely Tricodina sp, Dactylogyrus sp, and Gyrodactylus sp.