Sapto Wibowo
Program Studi Agroteknologi Politeknik Banjarnegara Jln. Raya Madukara Km 02 Kenteng Madukara Banjarnegara 53482, HP 08127933213 e-mail: sapto_wbw@yahoo.com

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Aplikasi Hidroponik NFT pada Budidaya Pakcoy (Brassica rapa chinensis) Wibowo, Sapto; Asriyanti S, Arum
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 13, No 3 (2013)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.599 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v13i3.180

Abstract

Nutrient Film Technique (NFT) is one of hydroponic system with the roots of plants put on a thin layer of water that resembles a film. Circulate the water and nutrients needed by plants. Movement of nutrient solution circulation but because of the encouragement of the pump, is also caused by the slope of the gutter pipes are used. Gutter pipe slope is getting steeper can cause plants to be difficult to stand up straight and nutrients are absorbed a bit because the flow is too fast. The slope of the gutter pipe that is too small can cause nutrient flow easily clogged because the flow is too slow. Therefore, in this study the slope of the NFT gutter pipe used was 1%, 3%, 5%, and 7%. The aim is to determine the effect of NFT gutter pipe slope on the growth and yield of pakcoy. Analysis used to determine whether there is difference in the growth and production of different crops on slopes is ANOVA (Analysis of variances) in one direction because there is only one independent variable, followed by a test of Honestly Significant Difference (HSD) at 5% significance level. The results show that there are differences in average growth and crop production pakcoy using different NFT gutter pipe. NFT gutter pipe slope the best effect on plant growth (number of leaves, plant height, and root length) and pakcoy crop production (weight of the plant) is on a slope of 5%, with the results for each crop is the average number of leaf 9.1 strands, the average plant height 18.4 cm, the average length of the roots of plants 41.5 cm, and an average weight of 34.49 g plant. Keywords: gutter pipe slope, NFT , pakcoy, growth, production
Pengaruh Aplikasi Tiga Model Hidroponik DFT Terhadap Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Wibowo, Sapto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2020.008.03.06

Abstract

Deep Flow Technique (DFT) merupakan salah satu sistem hidroponik dimana akar tanaman diletakkan dalam lapisan air dengan ketinggian 3 – 4 cm. Air tersebut tersirkulasi karena adanya dorongan dari pompa dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Beberapa model hidroponik DFT yang sudah dikembangkan diantaranya adalah model meja, model piramida, dan model anak tangga, dan ketiga model tersebut digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan terhadap rata-rata tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat tanaman pakcoy pada ketiga model hidroponik DFT tersebut. Analisis yang digunakan adalah Anava (Analisis Varians) one way karena hanya ada satu variabel independen pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat tanaman pakcoy dengan menggunakan hidroponik DFT model meja, model piramida, dan model anak tangga. Hidroponik DFT model piramida merupakan model yang menghasilkan tinggi tanaman paling baik, jumlah daun paling banyak, dan berat tanaman paling besar apabila dibandingkan dengan hidroponik DFT model meja dan model anak tangga, dengan hasil rata-rata tinggi tanaman 18.4 cm, rata-rata jumlah daun 10.8 helai, dan rata-rata berat tanaman 111.8 g.
APLIKASI SISTEM AQUAPONIK DENGAN HIDROPONIK DFT PADA BUDIDAYA TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.) Wibowo, Sapto
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 8 No 2 (2021): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v8i2.1490

Abstract

Aquaponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman dengan hidroponik bersamaan dengan budidaya ikan, dimana air berputar terus tanpa berhenti. Pada sistem aquaponik tidak memerlukan nutrisi AB mix untuk memberikan unsur hara pada tanaman, tetapi unsur hara diperoleh dari air kolam ikan yang mengandung nutrisi, yang berasal dari ikan. Selada (Lactuca sativa L.) yang ditanam secara hidroponik merupakan sayuran yang digemari karena harganya tinggi dan sehat untuk dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya tidaknya perbedaan hasil budidaya tanaman selada secara aquaponik menggunakan tiga model hidroponik DFT. Metode yang digunakan adalah pengukuran lapangan, yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat tanaman selada, serta analisis data hasil pengukuran. Selain itu juga dilakukan pengukuran suhu, pH dan konsentrasi air kolam, serta kandungan amonia pada air kolam. Hasil pengukuran lapangan dengan hidroponik DFT model meja, model piramida, dan model anak tangga dianalisis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan menggunakan Anava (Analisis Varians) satu jalan pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan Anava diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil pengukuran tanaman selada dengan menggunakan ketiga model hidroponik DFT, dan yang berpengaruh paling baik adalah model piramida, dengan hasil rata-rata 21,8 cm untuk tinggi tanaman, rata-rata 8,4 helai untuk jumlah daun, dan rata-rata 75,3 g untuk berat tanaman.
PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN HIDROPONIK SEDERHANA OLEH KWT SIDA MAKMUR PUCANG BANJARNEGARA Wibowo, Sapto
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 8 No 3 (2021): September
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v8i3.1487

Abstract

Rumah dengan lahan pekarangan yang indah, asri, dan sehat dengan segarnya tanaman yang ada di halaman merupakan dambaan setiap manusia. Berbagai macam cara pemanfaatan pekarangan dapat dilakukan sesuai kebutuhan, diantaranya dengan bercocok tanam tanaman yang menghasilkan secara hidroponik, misalnya tanaman sayuran, tanaman buah, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan. Peran serta wanita dalam pembangunan bidang pertanian, terutama dalam memanfaatkan lahan pekarangan rumah agar menjadi lebih produktif dapat diwadahi dalam suatu organisasi yang disebut kelompok wanita tani (KWT). Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada anggota KWT Sida Makmur Desa Pucang tentang hidroponik sederhana, serta memanfaatkan lahan pekarangan rumah sebagai sumber pangan keluarga dan pemenuhan gizi keluarga di masa pandemi covid-19. PKM ini menggunakan metode penyuluhan tentang hidroponik sederhana, yang dilanjutkan dengan diskusi mengenai materi penyuluhan, dan demonstrasi pembuatan hidroponik sederhana. Hasilnya menunjukkan bahwa para anggota KWT Sida Makmur Desa Pucang sangat antusias untuk mengikuti kegiatan penyuluhan hidroponik sederhana, pengetahuan tentang hidroponik sederhana meningkat, dan terjadi peningkatan ketrampilan tentang cara membuat hidroponik sederhana. Selain itu, sebagian besar anggota KWT Sida Makmur Desa Pucang termotivasi untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan hidroponik sederhana.