Satrio Wibowo
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DIOCTAHEDRAL SMECTITE MEMPERPENDEK DURASI DIARE KRONIK PADA ANAK Wibowo, Satrio; Primawardani, Putri
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 2 (2018): Majalah Kesehatan Fakultas Kedokteran
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.311 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.02.6

Abstract

 Diare kronik merupakan salah satu masalah saluran cerna tersering pada anak yang dialami oleh sekitar 3–20 % anak dari seluruh episode diare pada balita adalah diare khronis. Diare kronik ditandai dengan diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu. Dioctahedral smectite merupakan adsorben yang dipakai luas dalam pengobatan diare pada anak. Ia mampu mengabsorbsi toksin, bakteri dan rotavirus, serta mencegah perlekatannya pada membran usus. Dioctahedral smectite juga bermanfaat memperkuat barrier mukosa usus dan ketika tidak ada mukus mencegah kerusakan mukosa usus. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti manfaat dioctahedral smectite dalam memperpendek masa diare pada anak dengan diare khronis. Seratus empat puluh lima dari anak dengan diare kronis yang dirawat di RS Dr. Saiful Anwar Malang pada bulan Januari 2012 – Desember 2016 dievaluasi dalam penelitian ini. Pasien dengan darah dan parasit pada hasil  feses lengkap dikeluarkan dari penelitian. Terdapat 45 pasien yang memenuhi kriteria inklusi.  Pasien dibedakan menjadi 2 kelompok, yang mendapatkan dioctahedral smectite (14 pasien) dan yang tidak (31 pasien), kemudian dilakukan perbandingan lama diare antara dua kelompok. Rata-rata lama diare pada pasien yang mendapatkan dioctahedral smectite lebih pendek daripada yang tidak, dan lama diare ini berbeda secara bermakna (p < 0,05). Dioctahedral smectite dapat menurunkan durasi diare pada anak dengan diare kronik.  
Dinamika Buruh Kolonial: Perjuangan Kaum Buruh Pabrik Gula Tulangan Sidoarjo Pada Masa Hindia Belanda Tahun 1850-1930 wibowo, satrio
GENTA Vol 3, No 1 (2015): Genta Vol. 3 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : GENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehidupan perburuhan pabrik gula pada masa kolonial Belanda mengalami pasang surut yang tidak menentu. Ada kalanya mereka merasakan manisnya menjadi buruh seperti manisnya gula, akan tetapi seringkali manisnya gula tak semanis nasib buruhnya. Studi ini membahas bagaimana perjuangan kaum buruh pabrik gula Tulangan Siodoarjo p ada masa Hindia Belanda khususnya para kaum buruh dari golongan pribumi.Sumber-sumber kajian ini terdiri dari buku, dan artikel yang memuat tentang dinamika perburuhan dan sejarah gula di Indonesia, dokumentasi foto serta wawancara dengan beberapa narasumber dari staf pabrik gula Tulangan Sidoarjo. Setidaknya ada dua cara yang digunakan kaum buruh Pabrik Gula Tulangan Sidoarjo dalam memperjuangkan nasibnya. Permasalahan dalam studi ini adalah kaum buruh pribumi seringkali dieksploitasi tenaganya tanpa upah yang layak, tidak ada jaminan hukum, PHK secara sepihak, tidak ada jaminan kesehatan serta tempat tinggal yang memadai. Hanya para pengawas saja yang umumnya berasal dari golongan eropa yang mendapatkan fasilitas perumahan. Dari permasalahandapat ditarik beberapa pertanyaan. Bagaimana keadaan perburuhan di Sidoarjo khususnya buruh Pabrik Gula Tulangan Sidoarjo pada masa Hindia Belanda serta bagaimana perjuangan mereka dalam rangka memperbaiki nasibnya. Dari studi ini ditemukan bahwa pergerakan kaum buruh Pabrik Gula Tulangan Sidoarjo pada masa HindiaBelanda tersebut telah memberikan inspirasi kepada kaum buruh pabrik gula di Jawa untuk melakukan aksi pemogokan secara besar-besaran.Kata Kunci: Buruh, Kolonial,Tulangan. 
KINERJA DC CHOPPER TIPE CUK DENGAN MOSFET DALAM MODE CCM DAN DCM Wibowo, Satrio; Facta, Mochammad; Nugroho, Agung
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 2, JUNI 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.879 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.2.268-275

Abstract

Abstrak DC chopper merupakan peralatan elektronika daya yang berfungsi untuk mengubah nilai tegangan DC menjadi lebih kecil atau lebih besar dari nilai tegangan masukan. Dalam prakteknya DC Chopper mempunyai beberapa konfigurasi yang sering digunakan yaitu buck, boost, buckboost dan cuk. DC Chopper mempunyai 2 mode operasi kerja, yaitu mode DCM (Discontinuous Conduction Mode) dan mode CCM (Continuous Conduction Mode). Banyak penelitian yang memanfaatkan kinerja DC Chopper sebagai penyedia catu daya tegangan searah. Namun dalam penelitian, karakteristik dan mode kerja konverter tidak diperhatikan dan dibahas, sehingga tidak jelas mode operasi apa yang digunakan dalam konverter. Pada penelitian ini dibuat DC Chopper tipe cuk. Cuk converter tersebut menggunakan MOSFET sebagai saklar elektronik yang dipicu oleh rangkaian kontrol IC TL494. Respon keluaran cuk converter yang akan dibahas meliput respon arus dan tegangan keluaran serta efisiensi daya pada mode operasi DCM dan CCM. Berdasarkan hasil percobaan, cuk converter berhasil bekerja pada mode operasi DCM dan CCM. Pada pengujian mode DCM digunakan induktor dengan nilai induktansi sebesar L1 = 1,6 mH dan L2 = 0,7 mH. Cuk converter menghasilkan tegangan keluaran maksimal sebesar 10,52 V, dan nilai efisiensi tertinggi yang dihasilkan sebesar 96,65 %. Pada pengujian mode CCM digunakan induktor dengan nilai induktansi sebesar L1 = 60 mH dan L2 = 40 mH. Cuk converter menghasilkan tegangan keluaran maksimal sebesar 37,37 V, dan nilai efisiensi tertinggi yang dihasilkan sebesar 98,82 %. Kata kunci : DC Chopper, Cuk Converter, DCM, CCM.  Abstract DC chopper is a power electronic device that can change the value of DC voltage into less or greater than the input voltage magnitude. In a real practice, DC chopper has several configurations which are usually used, e.g. buck, boost, buckboost and cuk. Moreover, DC chopper has 2 modes of work operation, i.e. DCM (Discontinuous Conduction Mode) and mode CCM (Continuous Conduction Mode). There have been bundle of researches that used the DC chopper benefits as a provider for power supply of DC voltage. However, most of the result in the researches do not explain and concern to the characteristic and work operation of converter. Thus, it may still not clear regarding the mode of operation which has been used in the converter. In this research, DC chopper is being made by cuk type. The cuk converter used MOSFET as a electronic switching which triggered by control circuit of IC TL494. The output response of cuk converter which are being addressed including curren response and voltage output as well as power efficiency in CCM and DCM operation mode. According to the result of the research, cuk converter successfully worked both in the mode of DCM and CCM operation. The test of DCM mode used inductor with the value of inductance L1 = 1,6 mH and L2 = 0,7 mH. Cuk converter resulted a maximum output voltage is 10.52 V and maximum efficiency is 96,65 %. Besides, the test of CCM  mode used inductor with the value of inductance L1 = 60 mH and L2 = 40 mH. Cuk converter resulted a maximum output voltage is  37,37 V and maximum efficiency is 98,82 %. Key words : DC Chopper, Cuk Converter, DCM, CCM
Fecal Calprotectin Level of Breast Milk-Formula vs Formula Feeding in Preterm and Low Birth Weight Neonates with Necrotizing Enterocolitis Arisanti, Ditya; Wibowo, Satrio
Journal of Tropical Life Science Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.384 KB)

Abstract

Necrotizing enterocolitis (NE) is inflammatory disease and its prevalence was increase in preterm and low birth weight (LBW) neonates. This study was aimed to investigate the differences of fecal calprotectin level in breast milk-formula vs formula feeding infants in preterm and low birth weight neonates with necrotizing enterocolitis. There are 32 preterm and LBW neonates with NE were divided into two group (breast milk-formula and formula only feeding group). Fecal calprotectin level was measured using ELISA method. This study showed that fecal calprotectin level in breast milk-formula feeding group was insignificantly lower as compared to formula feeding group (independent t-test, p = 0.503). Further analysis showed that fecal calprotectin level was negatively correlated with patient’s outcome (Spearman correlation test, p = 0.03, r = 0.512). We concluded that fecal calprotectin level in breast milk-formula feeding group was insignificantly lower as compared to formula feeding only group in preterm and low birth weight neonates diagnosed with necrotizing enterocolitis. There was negative correlation between fecal calprotectin level and patient’s outcome.
TNF-α AND INTERLEUKIN-6 LEVELS IN CLINICAL EARLY ONSET NEONATAL SEPSIS TOWARD ACUTE LIVER INJURY Dinarshanty, Diani; AS, Noorhamdani; Kawuryan, Siti Lintang; Wibowo, Satrio
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.6

Abstract

TNF-? and IL-6 level have an important role in acute liver injury during early onset neonatal sepsis. This study aims to investigate the correlation of TNF-? and IL-6 levels in neonates with clinical early onset neonatal sepsis toward the occurrence of acute liver injury 44 neonates with clinical early onset neonatal sepsis based on SIRS criteria and Rodwell hematologic scored ?3 were included in this study. Acute liver injury is defined as elevated of AST, ALT, or AST: ALT ratio &lt;1. TNF-? and IL-6 levels were measured using ELISA methods. This study showed that TNF-? correlated significantly with AST level (p&lt;0,001, r=0,570), ALT level (p&lt;0,001, r=0,554), and AST: ALT ratio (p&lt;0,001, r=0,652). This study also showed that IL-6 correlated significantly with AST level (p&lt;0,001, r=0,523), ALT level (p&lt;0,001, r=0,482), AST: ALT ratio (p&lt;0,001, r=0,603). Regression test using backward methods showed that TNF-? influence acute liver injury (indicated by AST, ALT, and AST: ALT ratio) more than IL-6. We concluded that TNF-? and IL-6 level in clinical early onset neonatal sepsis correlated with acute liver injury, whereas early onset neonatal sepsis was correlated with acute liver injury.Keywords: Acute liver injury, clinical early neonatal sepsis, IL-6 level, TNF-? level
PERAN VITAMIN D3 TERHADAP EKSPRESI IL-10 DAN IL-12 PADA SEL EPITEL KOLON MENCIT MODEL INFLAMMATORY BOWEL DISEASE Naila, Centaura; Wibowo, Satrio; Barlianto, Wisnu
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 3 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1453.943 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2019.006.03.1

Abstract

Inflammatory Bowel Disease (IBD) pada anak-anak menyebabkan komplikasi meliputi gagal tumbuh dan pubertas yang terlambat, serta 60% mengalami hipovitaminosis D. Patogenesis IBD melibatkan peran interleukin 10 (IL-10) dan IL-12 dalam meregulasi proses homeostasis sistem imun dan epitel usus. Vitamin D dengan bentuk aktif vitamin D3, memiliki sifat antiinflamasi, namun peran suplementasi vitamin D3 belum diketahui. Penelitian ini untuk mengetahui peran vitamin D3 terhadap ekspresi IL-10 dan IL-12 pada sel epitel kolon mencit model IBD. Penelitian berdesain eksperimental randomized control trial, 21 sampel ekor mencit, terbagi ke dalam 3 kelompok perlakuan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi, Laboratorium Biokimia-Biomolekuler, dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, pada bulan Januari - Maret 2018. Suplementasi vitamin D3 pada sampel dilakukan setelah diinduksi dekstran 3%. Pengukuran ekspresi IL-10 dan IL-12 menggunakan teknik imunohistokimia, skor DAI (Daily Activity Index) untuk tingkat inflamasi makroskopi, dan skor MCHI (The Mouse Collitis Histology Index) untuk inflamasi berdasarkan histopatologi. Data dianalisis dengan uji ANOVA, Mann Whittney, uji beda Kruskal-Wallis dan uji T, diolah menggunakan SPSS-23. Hasil skor DAI tampak pada penurunan berat badan. Skor MCHI tertinggi tampak pada kontrol positif. Terdapat perbedaan signifikan ekspresi IL-10 antar kelompok kontrol negatif dengan kontrol positif (p = 0,038), kontrol negatif dengan perlakuan (p = 0,001), dan kontrol positif dengan perlakuan (p = 0,017). Uji Kruskal-Wallis antar kelompok berbeda signifikan, pemberian vitamin D3 meningkatkan ekspresi IL-10 (p = 0,001). Terdapat perbedaan signifikan ekspresi IL-12 antar kelompok (p = 0,000; p = 0,000; p = 0,000). Uji ANOVA antar kelompok berbeda signifikan, pemberian vitamin D3 menurunkan ekspresi IL-12 (p = 0,000). Kesimpulannya, pemberian vitamin D3 dapat meningkatkan ekspresi IL-10 dan menurunkan ekspresi IL-12 pada sel epitel kolon model mencit IBD.Â