Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Ketimpangan Pendapatan dan Middle Income Trap Wibowo, Tri
Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Badan kebijakan Fiskal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31685/kek.v20i2.184

Abstract

Ketimpangan merupakan permasalahan yang lebih kompleks dibanding dengan kemiskinan. Ketimpangan yang tinggi lambat laun akan menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan suatu negara tidak mampu keluar atau terjebak dalam kelompok pendapatan kelas menengah. Artikel ini ingin mengetahui gambaran serta posisi Indonesia dalam kelompok negara Middle Income. Metode analisis digunakan adalah metode deskriptif dalam bentuk grafis, serta penghitungan matematis sederhana. Dari hasil analisis diperoleh bahwa selama dua dasawarsa ketimpangan pendapatan di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 1990, sebesar 20 persen penduduk terkaya Indonesia (kuintil 5) menguasai 39 persen total pengeluaran seluruh penduduk. Pada tahun 2010, naik menjadi 44 persen atau sebesar 44 persen total pengeluaran berasal dari 20 persen orang terkaya di Indonesia. Meskipun demikian, posisi Indonesia relatif cukup baik bila dibandingkan dengan negara-negara yang berada dalam kelompok Lower Middle Income. Dengan kuadran kartesius, Indonesia berada pada kelompok negara dengan kriteria GNI per kapita tinggi dan ketimpangan yang rendah.
KEMISKINAN, KETIMPANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA (TINJAUAN ANALISIS REGIONAL) Wibowo, Tri
Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol 16, No 2 (2012)
Publisher : Badan kebijakan Fiskal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31685/kek.v16i2.41

Abstract

Strategy development pro-growth, pro-job, pro-poor and are listed in the RPJM 2004-2009, have shown encouraging results. During this period of economic growth increased, the unemployment rate declined, so did the level of poverty, but not so with income inequality figures. Menurunannya poverty level has not kept pace with the inequality. Both rural and urban areas, the poverty rate showed a declining trend, but inequality has increased. National development priorities need to pay attention to regions/ provinces that have high levels of poverty and high inequality and low per capita income and slow growth. This area is not a priority when development will potentially social disparities and the potential conflict that would ultimately hamper growth. Indonesia as an agricultural country, the average growth of the agricultural sector has always been below GDP growth, and the growth of a more unstable. Contribution of agriculture to GDP is also declining. The poor are mostly in the agricultural sector, and labor also largely absorbed in agriculture, should receive priority. Agricultural growth will be able to reduce the level of poverty, employment and reducing inequalities, particularly in rural Indonesia.
Mata Pelajaran IPS di MI/SD: Sebuah Strategi Pembelajaran Implementatif Wibowo, Tri
Southeast Asian Journal of Islamic Education Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 1(2), 2019
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.644 KB) | DOI: 10.21093/sajie.v1i2.1516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji strategi pembelajaran implementatif yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran ilmu sosial di Sekolah Dasar Islam Negeri Wirasaba Purbalingga sebagai sampel representatif, purposive dan inspirasional. Hal ini disebabkan sejumlah hal yang melatarbelakanginya, seperti dalam kegiatan pembelajaran ilmu sosial di tingkat pendidikan dasar hanya menggunakan strategi pembelajaran ekspositori yang berpusat pada guru. Selain itu, guru tidak tepat dalam pemilihan, pemilahan dan penerapan strategi pembelajaran. Kurangnya variasi dalam penggunaan metode pembelajaran semakin membuat siswa kurang / tidak menguasai materi pelajaran dengan baik. Pada akhirnya dengan kurang / tidak menguasainya siswa pada mata pelajaran ilmu sosial membuat hasil / nilai pembelajaran menjadi buruk (jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimum / KKM yang telah ditetapkan).Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Temuan dan hasil penelitian ini berupa strategi pembelajaran implementatif dalam kegiatan pembelajaran di bidang ilmu sosial (studi di Sekolah Dasar Islam Negeri Wirasaba Purbalingga) umumnya dibagi menjadi tiga langkah, yaitu perencanaan; waktu, urutan kegiatan pembelajaran, metode, media / bahan pembelajaran, implementasi; kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutupan dan tindak lanjut dan akhiri dengan evaluasi; tes dan non-tes. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ilmu sosial adalah membaca dengan keras, berbagi pengetahuan aktif dan diskusi kelompok kecil.
METODE DISKOVERI TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY): Konsep dan Aplikasi dalam Pembelajaran Sains MI/SD Wibowo, Tri
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 7, No 1 (2019): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v7i1.4776

Abstract

METODE DISKOVERI TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY):Konsep dan Aplikasi dalam Pembelajaran Sains MI/SD Tri WibowoIAIN Purwokerto, Jawa Tengahtriwibowo@iainpurwokerto.ac.id AbstractThe learning strategy that is highly recommended by experts in science learning activities in elementary school is to use discovery learning strategy. The discovery learning strategy is a learning strategy that provides opportunities for students to discover and construct their own understanding (knowledge) of the learning activities carried out to produce knowledge that is holistic and meaningful. One method of discovery learning strategies that can be used in elementary school science learning activities is using guided discovery methods.The role of educators in science learning activities using guided discovery method is very significant and urgent. These roles include instructors, observers, motivators and evaluators. In order for the application of guided discovery methods to run optimally and according to purpose, educators need to pay attention to various things, including planning and presenting guided learning, application and guided learning techniques and characteristics and potential of students.Keywords: Guided discovery method, elementary school learning Abstrak Dewasa ini strategi pembelajaran yang sangat direkomendasikan para ahli dalam kegiatan pembelajaran sains di MI/SD adalah menggunakan strategi pembelajaran diskoveri. Strategi pembelajaran diskoveri (discovery learning strategy) merupakan sebuah strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan dan mengkonstruk sendiri pemahaman (pengetahuan) dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan guna menghasilkan pengetahuan yang holistis dan bermakna (meaningfull). Salah satu metode dari strategi pembelajaran diskoveri yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran sains MI/SD adalah menggunakan metode diskoveri terbimbing (guided discovery).Peran pendidik dalam kegiatan pembelajaran sains menggunakan metode diskoveri terbimbing (guided discovery) sangat signifikan dan urgen. Peran itu antara lain sebagai instruktur, observer, motivator dan evaluator. Agar penerapan metode diskoveri terbimbing (guided discovery) dapat berjalan optimal dan sesuai tujuan, pendidik perlu memperhatikan berbagai hal antara lain perencanaan dan penyajian pembelajaran diskoveri terbimbing, aplikasi dan teknik pembelajaran diskoveri terbimbing serta karakteristik dan potensi peserta didik.Kata  Kunci: Metode diskoveri terbimbing, Pembelajaran Pendidikan Dasar (MI/SD)
SURVEI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMA/MA/SMK NEGERI KELAS XI SE-KECAMATAN KOTA PONOROGO Wibowo, Tri
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2017): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting bagi siswa untuk bekal mempersiapkan kehidupan yang akan datang. Secara umum, tujuan dan fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk mencapai masyarakat yang sejahtera. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka diperlukan keseluruhan dan peran dari masing-masing pembelajaran salah satunya adalah pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Untuk itu guru harus memiliki strategi atau gaya mengajar yang interaktif, menyenangkan, menantang dan memotivasi siswa. Motivasi adalah energi psikologis yang bersifat abstrak. Dalam proses belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak yang dapat menimbulkan kegiatan dalam proses pembelajaran. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan PJOK pada siswa SMA/MA/SMK Negeri kelas XI Se-Kecamatan Kota Ponorogo dengan keseluruhan jumlah 1333 terdiri dari 573 siswa kelas XI SMAN, 331 siswa kelas XI MAN, 429 siswa kelas XI SMKN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dari siswa mengisi angket motivasi belajar. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah persentase dari hasil angket motivasi belajar. Hasil penelitian yang diperoleh dari motivasi belajar dalam pembelajaran PJOK, maka diketahui motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PJOK siswa kelas XI SMA/MA/SMK Negeri Se-Kecamatan Kota Ponorogo  untuk nilai persentase skor indikator motivasi belajar yaitu 77,149% intrinsik masuk kategori tinggi, 79,297% ekstrinsik masuk kategori tinggi dan dominan ekstrinsik. Sedangkan untuk nilai persentase skor motivasi belajar keseluruhan didapat hasil 77,968% dan dalam kriteria persentase termasuk kategori tinggi. Kata Kunci: SMA/MA/SMK, Motivasi Belajar. Abstract Education is important activity for students as provisions in preparing future life. In general, national education’s goal and function is increasing students’ potential to reach prosperous society. In order to actualize it, it is needed the whole roles of each learning, on of them is physical education, health, and recreation learning. Therefore, teacher must have interactive, enjoyable, challenged and motivated learning strategy. Motivation is an abstract physcologist energy. In learning process, it can be called as the whole dynamic power to increase activity in learning process both motivation and learning influence students in receiving learning well each others. The purpose of this research is for knowing students’ learn motivation in following Physical Education, Health and Recreation education learning at 11th grade students of Senior High School/Islamic School/Vacational School in Subdistrict of Ponorogo. In total 1333 students consist of 573 11th graders of Senior High School, 331 11th graders of Islamic School, 429 11th graders of Vacational School. This research is non experiment with quantity approach. Data is gotten from the students who fill in the learnt motivation quisioner. Analysis technique of this research is percentage of the result of the questionaire. The result of research of learnt motivation in Physical Education, Health and Recreation education learning, it will be known students’ learnt motivation in Physical Education, Health and Recreation education learning at 11th grade students of Senior High School/Islamic School/Vacational School in Subdistrict of Ponorogo. The percentage value indicator score of learnt motivation is 77,149% intrinsic motivation including high category, 79,297% extrinsic motivation including high category and dominant extrinsic. Meanwhile, the total score of percentage value learnt motivation is 77,968 including high score. Keyword    : Senior High School/Islamic School/Vacational School, Learnt Motivation.
ANALISIS PERTUMBUHAN, PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN KEMISKINAN PROVINSI SUMSEL Wibowo, Tri
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 7 No 1 (2013): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sychronize with the national development strategy of development in the province of South Sumatra is pro-growth , pro- jobs , and pro-poor. South Sumatra Province has a major contribution in the national economy, with a 3 percent contribution to the national economy. South Sumatra province have overcome employment, but need an acceleration in economic growth and poverty reduction. The results of the analysis of the typology Klassen, 10 districts/cities or 2/3 which is in South Sumatra Province, located in the rapidly growing phase. Development in South Sumatra province to be prioritized to 10 districts/cities that are still ready for the growing attention for the labor-intensive sectors, such as agriculture and industry, so that the level of unemployment and poverty can be reduced for the acceleration of an inclusive growth. The results of the sensitivity analysis showed that the increased 1 percent of economic growth, generate employment amounted to 11.05 thousand people and reducing poverty by 11.08 thousand people.
Transmisi Nilai-Nilai Inklusif Melalui Character Building pada Mapel Sains di MI Islamiyah Bantul Wibowo, Tri
Southeast Asian Journal of Islamic Education Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 3(2), 2021
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/sajie.v3i2.3487

Abstract

Ruang lingkup kajian riset ini ialah nilai-nilai inklusif yang diejawantahkan dalam nilai-nilai karakter bangsa yang berjumlah 18 nilai karakter hasil kajian empirik-sistematis dari Pusat Kurikulum Kemendiknas. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mengkaji transmisi nilai-nilai inklusif pada jenjang pendidikan dasar Islam (Madrasah Ibtidaiyah/MI) melalui character building dalam pembelajaran Sains studi kasus di MI Al Islamiyah Bantul, serta nilai-nilai inklusif yang ditransmisikan pada pembelajaran Sains melalui character building di MI Al Islamiyah Bantul. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif berkategori jenis riset lapangan (field research) dan pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti berposisi sebagai instrumen kunci dalam riset dengan proses mengambil sumber data dilakukan menggunakan teknik pengambilan sampel (purposive and snow ball sampling). Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil riset menunjukkan bahwa (1) transmisi nilai-nilai inklusif pada pendidikan dasar Islam (MI) melalui character building dalam kegiatan pembelajaran Sains di MI Al Islamiyah Bantul dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tindak lanjut. (2) Nilai-nilai inklusif prioritas yang ditransmisikan dalam pembelajaran Sains melalui character building di MI Al Islamiyah Bantul terdiri atas nilai jujur, disiplin, toleransi, kerja keras dan tanggung jawab.
KARAKTERISTIK GAMBARAN PEMERIKSAAN BLASS NIER OVERSICH – INTRA VENOUS PYELOGRAM PADA PENDERITA HEMATURIA DI BAGIAN RADIOLOGI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI wibowo, tri
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 1 No. 2 (2013): THE JAMBI MEDICAL JOURNAL
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jmj.v1i2.1365

Abstract

ABSTRAK KARAKTERISTIK GAMBARAN PEMERIKSAAN BLASS NIER OVERSICH – INTRA VENOUS PYELOGRAM PADA PENDERITA HEMATURIA DI BAGIAN RADIOLOGI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI Latar Belakang : Hematuria atau urin berdarah adalah suatu gejala yang ditandai dengan adanya darah atau sel darah merah didalam urin yang disebabkan oleh adanya inflamasi seperti pada saluran kemih serta dapat juga disebabkan oleh benign prostat hypertrophy, cystitis, carcinoma blader, batu pelvis renal atau ureter, dimana  diantaranya bisa berasal dari tumor ganas yang terdapat pada saluran kemih. Dalam hal ini Hematuria merupakan gejala yang penting dan serius sehingga diperlukan strategi dalam mencari penyebab hematuria, agar dapat mendiagnosis penyebab hematuri dapat ditegakkan secara pasti, diperlukan pemeriksaan yang sistematik dan terarah meliputi anamnesis, pemerikasaan fisik, laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti Blass Nier Oversich – Intra Venous Pyelogram (BNO-IVP) dimana pemeriksaan ini dianjurkan pada setiap kasus hematuria dan sering digunakan untuk menentukan fungsi ekskresi ginjal. Umumnya, menghasilkan gambaran terang saluran kemih dari ginjal sampai dengan kandung kemih, Pemeriksaan ini dapat menilai adanya batu saluran kemih, kelainan bawaan saluran kemih, tumor , trauma saluran kemih, serta beberapa penyakit infeksi saluran kemih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik gambaran pemeriksaan BNO-IVP  pada penderita hematuria di bagian Radiologi RSUD Raden Mattaher Jambi. Metode : Penelitian dilakukan di bagian Radiologi RSUD Raden Mattaher pada bulan Mei sampai Juni 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik pengambilan purposive sampling. Dari seluruh populasi, yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi didapatkan jumlah sampel sebanyak 39 orang. Hasil : Mayoritas responden yang mengalami hematuria berusia 40 - 59 tahun berjumlah 21 orang (54%). mayoritas responden yang mengalami hematuria berjenis kelamin laki-laki berjumlah 23 orang (59%). mayoritas responden yang menderita Batu pada saluran kemih berjumlah 25 orang (63%),diikuti dengan tumor 3 orang (8%) serta 1 orang (3%) dengan infeksi, sisanya tidak ditemukan kelainan berjumlah 10 orang (26%) Kesimpulan : hematuria lebih banyak disebabkan oleh adanya batu pada saluran kemih laki – laki terutama yang berusia 40 – 59 tahun. Kata kunci : Hematuria, Blass Nier Oversich – Intra Venous Pyelogram (BNO-IVP),Batu, Tumor, Infeksi.