Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2019 - 2024
0.61
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Mawaizh : Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Tawshiyah: Jurnal Sosial Keagamaan dan Pendidikan Islam ISLAMITSCH FAMILIERECHT JOURNAL
Al Fakhri Zakirman
IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
Religion Humanities Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Social Sciences Other

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

 1 
Akar Fanatisme Pembelajar Agama dalam Perspektif Imam al-Syawkani Nashiratun Nisa; Al Fakhri Zakirman
MAWA IZH JURNAL DAKWAH DAN PENGEMBANGAN SOSIAL KEMANUSIAAN Vol 13 No 1 (2022): Dakwah and Religion
Publisher : Faculty of Da’wa and Islamic Communication, State Institute for Islamic Studies of Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/maw.v13i1.2459

Abstract

Konflik antar pembelajar agama semakin marak memenuhi ruang publik dewasa ini. Perbedaan pandangan yang bermuara pada klaim kebenaran, persekusi bahkan konflik horizontal menjadi perhatian publik beberapa tahun terakhir. Perbedaan pandangan antar pembelajar agama bukanlah hal baru. Dua abad yang lalu Imam al-Syawkani juga mengeluhkan hal yang serupa walau dengan aktor dan tema konflik yang berbeda. Kondisi ini menjadi perhatian serius Imam al-Syawkani bahkan ia menulis satu buku khusus mengangkat tema ini. Tulisan ini berupaya melihat pemikiran Imam al-Syawkani tentang fanatisme di kalangan pembelajar agama. Metode yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan mengkaji langsung ke kitab yang ditulis oleh Imam al-Syawkani dalam hal ini Kitab Adab al-Thalab Wa Muntaha al-Arab. Dari kitab Imam al-Syawkani tersebut terungkap bahwa fanatisme lahir dari niat belajar yang keliru. Seorang pembelajar agama hendaknya membuka peluang ketidaksempurnaan pada diri mereka sehingga melahirkan sikap toleran terhadap orang lain
أثر اختلاف القراءات في أحكام الوضوء Ibrahim Mohammed el-Bayyoumiy; Al Fakhri Zakirman
Tawshiyah: Jurnal Sosial Keagaman dan Pendidikan Islam Vol 17 No 02 (2022): Tawshiyah Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/taw.v17i02.2753

Abstract

ملخص حظيت القراءات باهتمام المسلمين منذ نهضتهم الأولى على يد رسول الله وصحابته الكرام إلى يومنا هذا، فلقد تجرد عدد كبير من علماء المسلمين لخدمة كتاب الله وأفنوا أعمارهم بتتبع كل صغيرة وكبيرة حول هذا العلم وسطروا كل ما جادت به عقولهم وأفكارهم في مؤلفات أصبحت مفخرة للمسلمين، ولكن من الموضوعات التى لم تأخذ حظها من الدراسة بشكل واسع أثر القراءات فى العلوم الأخرى وتأتى هذه الدراسة لتبين أثر اختلاف القراءات القرآنية فى الأحكام الشرعية وتنناول أحكام الطهارة المتعلقة بالوضوء ويشمل الحديث عن أثر اختلاف القراءات القرآنية فى بيان الفرض فى الرجلين هل الغسل أم المسح؟ وتتناول أثر اختلاف القراءات فى حكم نقض الوضوء بلمس المرأة لتبين أن اختلاف القراءات كان له أثر فى اختلاف الحكم الشرعي وقد قام الباحث بجمع القراءات القرآنية والوقوف على ما فيها من دلالات وكذلك اختلاف الفقهاء فى المسألة وبيان مذاهبهم ومدى استدلالهم بالقراءات القرآنية وخلصت الدراسة إلى أن القراءات تضيف للفقيه من الأحكام ما لا يستطيع أن يقف عليه لولا علم القراءات. الكلمات الافتتاحية: اختلاف، القراءات، أحكام الوضوء Abstract The Quranic readings (Qiraat) have received the attention of Muslims since their first renaissance at the hands of the Messenger of God and his honorable companions to this day. But one of the topics that did not take its share of the study extensively is the effect of Quranic readings (Qiraat) in other sciences. This study comes to show the impact of the different Qur’anic readings on the legal rulings and deals with the rulings of purity related to ablution. It includes talking about the impact of the different Qur’anic readings in clarifying the imposition of the two legs, is it washing or wiping? It deals with the effect of the different readings on the ruling on intercourse with a menstruating woman after the blood interruption and before washing, as well as the effect of the different readings on the ruling on invalidating ablution by touching a woman, to show that the different readings had an impact on the difference in the legal ruling. The researcher collected the Qur’anic readings and found out what they contain of indications, as well as the differences of jurists on the issue and their doctrines and the extent of their inference with the Qur’anic readings.
ASPEK HUKUM ISLAM DALAM KITAB TA’LIM AL-MUTA’ALLIM KARYA BURHANUDDIN AL-ZARNUJI Al Fakhri Zakirman; Nashiratun Nisa
ISLAMITSCH FAMILIERECHT JOURNAL Vol 4 No 2 (2023): Islamitsch Familierecht Journal
Publisher : Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/ifj.v4i2.3951

Abstract

Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mengetahui aspek hukum Islam dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim. Kitab yang sangat fenomenal dalam dunia pendidikan Islam. Kajian ini menarik karena penulis kitab ini adalah Burhanuddin al-Zarnuji seorang ahli fiqh bermazhab hanafi. Padahal kitab Ta’lim al-Muta’allim tersebar di Indonesia yang notabene bermazhab syafi’i. metode yang peneliti gunakan adalah penelitian pustaka, peneliti mencoba membaca lebih dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim lalu mengeluarkan poin-poin yang berkaitan dengan aspek hukum Islam dan keterpengaruhannya dari mazhab hanafi. Hasilnya peneliti menemukan ada empat poin yang disebut oleh al-Zarnuji secara eksplisit; hukum belajar ilmu haal, hukum belajar ilmu al-ahaayin, hukum memasang niat belajar dan hukum bersiwak. Secara umum al-Zarnuji dapat bersikap independen walau dengan kutipan guru-guru bermazhab hanafi dalam menjelaskan tanpa ada bias mazhab. Keywords: hukum islam; ta’lim al-muta’allim; al-Zarnuji Abstract This article aims to explore the Islamic legal aspects in the book "Ta’lim al-Muta’allim." This book is highly influential in the world of Islamic education. The study is intriguing because the author of the book is Burhanuddin al-Zarnuji, an expert in the Hanafi school of jurisprudence, while "Ta’lim al-Muta’allim" is widely disseminated in Indonesia, which is predominantly of the Shafi'i school. The research methodology employed is literature review, with the researcher delving into the content of "Ta’lim al-Muta’allim" to extract points related to Islamic legal aspects and the influence of the Hanafi school. The findings reveal four explicit points mentioned by al-Zarnuji: the legal aspects of learning the science of haal, the legal aspects of learning the science of al-ahaayin, the legal aspects of setting the intention to learn, and the legal aspects of using a tooth-stick (siwak). Overall, al-Zarnuji demonstrates an independent approach, even incorporating quotes from teachers of the Hanafi school in his explanations without showing any bias toward a particular school of thought. Keywords: Islamic law; Ta’lim al-Muta’allim; al-Zarnuji
Co-Authors Ibrahim Mohammed el-Bayyoumiy Nashiratun Nisa