Serepina Yoshika Hasibuan
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Mawar Saron: Jurnal Pendidikan Agama Kristen dan Gereja

METAFORA BATU HIDUP SEBAGAI IDENTITAS UMAT: ANALISIS BERDASARKAN PENGGUNAAN KUTIPAN PERJANJIAN LAMA DALAM 1 PETRUS 2:9 DAN IMPLEMENTASINYA KEPADA GEREJA MASA KINI Serepina Yoshika Hasibuan
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 3 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v3i1.31

Abstract

Intensitas teks kutipan dari PL dalam 1 Petrus membuat peran kutipan menjadi krusial. Oleh sebab itu, penggunaan PL dalam studi surat 1 Petrus layak dijadikan sudut pandang yang tepat untuk mengerti metafora Petrus yang juga intensif dalam suratnya. Artikel ini ditulis untuk menjawab apakah makna metafora “batu hidup” (living stone) yang diangkat Petrus dalam 1 Petrus 2:4. Jika dipandang dari penggunaan teks PL dalam perikop 1 Petrus 2:1-10, tampaknya metafora “batu hidup” diangkat bukan saja bertujuan kristologis (sekalipun ada formasi Kristus) melainkan juga eklesiologis. Makna eklesiologis tersebut dapat digali dari kutipan ayat 9. Implikasi makna eklesiologis dari metafora batu hidup adalah membangun identitas jemaat Allah di tengah masyarakat yang tidak percaya.
PENERIMAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM KOMUNITAS IMAN Serepina Yoshika Hasibuan
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 4 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62240/msj.v4i1.44

Abstract

Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan baik dalam fisik, mental, intelektual, sosial, maupun emosional yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seumur dengannya (Winarsih, 2013). Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI nomor 10 Tahun 2013 juga mendefinisikan ABK sebagai berikut: “Anak penyandang disabilitas adalah anak yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan Dalam praktik kehidupan, ABK juga seringkali mengalami diskriminasi sosial karena keterbatasan yang mereka miliki. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti dan memberikan tinjauan teologis terhadap fenomena ini guna menyadarkan masyarakat luas mengenai pentingnya penerimaan ABK dalam komunitas iman. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan teks pada studi biblika selain dari penelusuran artikel ilmiah, buku dan dokumen penting berkenaan dengan penanganan ABK.