Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Kolaborasi dengan Bank Sampah Migunani Kauman Yogyakarta Wahyu Widhiarso; Mahdiya Nayla
Indonesian Journal of Community Services Vol 4, No 1 (2022): May 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.4.1.74-82

Abstract

Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah dipakai untuk menggoreng berbagai olahan makanan. Penggunaan minyak goreng secara berulang kali dapat dikatakan sebagai minyak limbah yang memiliki dampak negatif pada kesehatan tubuh dan lingkungan. Limbah minyak jelantah dapat menimbulkan pencemaran lingkungan apabila dibuang ke lingkungan. Permasalahan yang menjadi prioritas Bank Sampah Migunani Kauman adalah belum memiliki pengetahuan mengenai cara penjernihan dan pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi sabun cair serta bahaya penggunaan minyak jelantah secara berulang kali. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah produk sabun cair dari limbah minyak jelantah, peningkatan keterampilan dalam mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun cair dan kesadaran masyarakat akan bahaya penggunaan ulang minyak jelantah. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat adalah ceramah dan diskusi, praktik membuat sabun cair dari limbah minyak jelantah, dan evaluasi. Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa peserta pelatihan sangat antusias memperhatikan dan aktif bertanya setiap tahapan pembuatan sabun cair dari bahan baku limbah minyak jelantah serta meningkatkan pemahaman peserta mengenai pemanfaatan kembali limbah minyak jelantah sebagai bahan baku sabun.The waste cooking oil is a cooking oil that has used to cooking of various processed foods. The use of cooking oil repeatedly as a waste cooking oil has a negative impact on the health of the body and the environment. The waste cooking oil can cause of environmental pollutions when discharged to the environment. The problems that to be priority of the Migunani Waste Bank in Kauman is that do not have knowledge about way to purify and utilize of the waste cooking oil to be liquid soap and the dangers of use waste cooking oil repeatedly. The main objective of the community service activities is the liquid soap product from the waste cooking oil, the increase in the skill of processing waste cooking oil into liquid soap and the public awareness of the dangers of reuse waste cooking oil. Method used in the community service are talks and discussions, the practice of makes liquid soap by the waste cooking oil and evaluation. Based on results of the community service, it indicated that the training participants were very enthusiastic about paying attention and actively asking at every stage of the make liquid soap by waste cooking oil and the increase participants understanding of reuse waste cooking oil as a raw material for soap.
Evaluation of Jumputan Fabric Craftswomen’s Work Posture at Kelurahan Tahunan, Yogyakarta using Nordic Body Map Questionnaire and REBA Maria Gratiana Dian Jatiningsih; Cici Finansia; Mahdiya Nayla
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/kujkm.v8i1.1345

Abstract

Background: Kelurahan Tahunan, Umbulharjo, Yogyakarta is known as the production center of jumputan fabrics. The making process of jumputan fabrics is done manually using simple tools. This causes the craftswomen to work with non-ergonomic posture. The health impact that arises due to non-ergonomic work posture is musculoskeletal disorder. Objectives: This research is conducted to evaluate the work posture of jumputan fabric craftswoman. Research Methods: Data were obtained by filling out the Nordic Body Map (NBM) questionnaire, measuring, and observing using the Rapid Entire Body Assessment (REBA). Results: It is known that the REBA’s score of jumputan fabrics craftswomen is 9 which means high risk. Conclusion: The working posture of jumputan fabric craftswomen is high risk and needs to be changed. To overcome this, a tool can be made in the form of a table with a drain so that the craftsmen can work with a better posture.
Pengaruh Konsentrasi Agen Pensulfonasi Terhadap Karakteristik Membran Selulosa Bakterial Tersulfonasi Pada Aplikasi DMFC Mahdiya Nayla; Cynthia Linaya Radiman
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 10, No 2 (2022): ALCHEMY: Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/al.v10i2.13519

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi agen pensulfonasi asam klorosulfonat pada membran selulosa bakterial untuk aplikasi DMFC (Direct Methanol Fuel Cell). Konsentrasi asam klorosulfonat yang digunakan 0,5-3% dengan sulfonasi menggunakan metode MAOS (Microwave Assisted Organic Synthesis). Karakterisasi membran meliputi analisis gugus fungsi dengan FTIR, swelling, konduktivitas proton, kapasitas penukar ion, SEM (Scanning Electron Microscopy) dan penentuan kadar sulfur dengan EDS (Electron Dispersive X-Ray Spectroscopy). Hasil analisis FTIR menunjukkan munculnya puncak pada bilangan gelombang 1163 cm-1 yang menunjukkan vibrasi asimetris S=O pada sulfonat. Uji penggembungan membran menunjukkan bahwa derajat penggembungan mengalami kenaikan sebanding dengan persentase kadar asam klorosulfonat. Nilai konduktivitas dan kapasitas penukar ion membran selulosa bakterial tersulfonasi juga meningkat seperti derajat swelling. Foto permukaan membran dengan SEM menunjukkan morfologi serat membran selulosa bakterial. Kadar sulfur pada permukaan membran selulosa bakterial tersulfonasi semakin besar seiring dengan bertambahnya persentase asam klorosulfonat. Hal ini menunjukkan semakin banyaknya gugus –OH yang tersubstitusi dengan –SO3H pada membran selulosa bakterial tersebut. Sulfonasi membran selulosa bakterial paling baik dengan asam klorosulfonat 3% menghasilkan karakteristik derajat penggembungan 183,54%, konduktivitas 0,052 S/cm, kapasitas penukar ion 3,88 meq/g serta persentase kadar sulfur 0,94%.
Pemanfaatan Sampah Organik Kulit Buah Menjadi Eco-Enzyme untuk Disinfektan di Bank Sampah Kusuma Pertiwi Wahyu Widhiarso; Maria Gratiana Dian Jatiningsih; Mahdiya Nayla
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v7i2.5893

Abstract

Sampah merupakan permasalahan penting yang dapat merusak kese­imbangan ekosistem lingkungan. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos dan eco-enzyme. Eco-enzyme merupakan hasil proses fermentasi sisa buah dan sayur dengan tambahan substrat gula merah atau molase yang berupa cairan yang mudah digunakan dan memiliki banyak manfaat. Eco-enzyme dapat digunakan untuk desinfektan dan hand sanitizer. Masyarakat di Prawirodirjan, Gondomanan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan dengan adanya tempat yang bernama Bank Sampah Kusuma Pertiwi yang digunakan untuk mengumpulkan sisa-sisa sampah rumah tangga, salah satunya sampah organik sisa buah dan sayur, tetapi sampah organik sisa buah buah dan sayur yang terkumpul dari nasabah-nasabah Bank Sampah Kusuma Pertiwi menumpuk begitu saja. Permasalahan yang terjadi di Bank Sampah Kusuma Pertiwi adalah belum memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai pemanfaatan sampah organik sisa buah dan sayur menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, yaitu eco-enzyme. Tujuan kegiatan peng­abdian ini adalah meningkatkan pemahaman dalam pembuatan produk eco-enzyme dari sampah organik sisa kulit buah dan sayur dan mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah organik. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa 100% peserta merasa puas dengan pelatihan pembuatan eco-enzyme, 79% peserta menyatakan kegiatan pembuatan eco-enzyme sangat bermanfaat, dan 74% peserta menyatakan pelatihan pembuatan eco-enzyme sesuai dengan kebutuhan Bank Sampah Kusuma Pertiwi. Selain itu, seluruh peserta menjadi paham akan proses pembuatan eco-enzyme dari limbah sampah organik dan mengurangi limbah kulit buah dengan mudah.